Bagian 4.

68 9 0
                                    

Setelah memasuki penginapan tersebut, mereka segera memilih ruangan tidur mereka sendiri-sendiri. Ada satu ruangan yang berisikan 3 ranjang, pas untuk Asathara, Rembulan, dan Lunatha. Mereka bertiga berkemas-kemas, dan membuat ranjang mereka senyaman mungkin untuk di tiduri. Karena Lunatha merasa bosan, ia memutuskan untuk keluar dari kamar, dan menuju ke ruang tengah untuk menonton tv bersama yang lain.




"Kak Bulan, Kak Asa, aku keluar dulu ya, aku bosen disini." Kata Luna.

"Iya Lun, kita disini aja. Encok nih punggung duduk terus di bus." Balas Rembulan sembari memegangi punggung nya.

"Haha iyaaa, remaja jompo." Luna mengatak itu sambil tertawa.




Akhirnya Lunatha meninggal mereka berdua. Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di layar handphone Asathara dan Rembulan. Notifikasi tersebut bertuliskan "Aplikasi telah terunduh". Karena merasa tidak mengunduh apapun, Rembulan segera mengecek handphone nya.




"Asa, perasaan gua gak sama sekali ngunduh aplikasi deh." Ujar Rembulan.

"Sama Mbul. Kenapa tiba-tiba muncul sendiri? Virus kah?" Balas Asathara yang sedari tadi fokus dengan handphone nya.




Tiba-tiba telepon masuk ke handphone Rembulan. Jairo, ia yang menelpon Rembulan.




"Bul, sini deh kumpul dulu ke ruang tengah. Ajak Asathara." Ucap Jairo di telepon.

"Oke." Rembulan membalas nya, dan langsung mengajak Asathara untuk ke ruang tengah.

"Kayak nya ini ada yang gak beres deh Mbul." Jujur, Asathara khawatir dengan situasi ini.

"Udah, ayo kita ke ruang tengah dulu." Ajak Rembulan.




Mereka pun turun kebawah dan langsung menuju ruang tengah, mereka melihat semuanya tengah berkumpul disana. Dan mereka pun langsung bergabung.




"Ada aplikasi ke unduh ke handphone kalian tiba-tiba?" Tanya Elang memastikan.

"Iya, ada!" Balas Asathara cepat.

"Nama aplikasi sih 'Who Is Suspicious', apa ini aplikasi semacam game mafia?" Altair hanya menebak.

"Gua pikir ini ada yang gak beres sih bang. Kenapa tiba-tiba aplikasi ini ter-install? Di handphone kita semua lagi. Barengan loh?" Galen heran, merasa tidak nyaman.

"Tapi seru deh kayaknya, lagian kita kan suka main mafia, gak ada salah nya nyoba." Saut Keandra tiba-tiba.

"Bener, coba buka aplikasi. Gak ada apa-apa juga. Disitu tertera peran bakal di bagiin jam 10 malam. Sedangkan ini masih jam 6 sore, kayak nya nih aplikasi aman-aman aja." Kata Raden.

"Yaudah, kita tunggu jam 10 malam." Ujar Galen.




Sepertinya waktu terlalu singkat, saat tengah tidur, tiba-tiba mereka semua terbangun karena mendengar sebuah sistem pemberitahuan entah dari mana asal nya. Mengapa penginapan tiba-tiba terdapat sebuah sistem pemberitahuan?




"Permainan dimulai! Pemain dapat mengetahui peran mereka, jangan bocorkan peran kepada siapapun!" Kata-kata yang terlontarkan dari sistem.




Terkejut? Tentu. Mereka semua terkejut dengan suara itu. Mereka juga langsung mengecek handphone masing-masing untuk mengetahui apa peran mereka.




"Warga. Aku dapet warga." Rembulan memberi tahu peran nya kepada Asathara.

"Aku juga." Balas nya sembari menunjukkan handphone nya.

"Para pemain dapat berkumpul untuk berdiskusi siapa mafia sebenarnya." Sistem itu kembali bersuara.




Mereka lagi-lagi berkumpul di depan pintu kamar mereka masing-masing untuk menentukan siapa mafia nya.




"Biasanya nih langganan Mafia, di Kean. Bisa aja ngikut kebawa di game ini." Ucap Arsen curiga.

"Tega lo sama temen sendiri, gua warga. Gua gak boong. Asli dah." Balas Keandra.

"Pemilihan suara dibatasi hingga pukul 23.59. Jika tidak ada pilihan suara, maka akan tereksekusi semuanya." Lagi-lagi sistem sialan itu bersuara.




Tanpa berpikir panjang, mereka semua dengan se-segera mungkin memilih Keandra.




"Jairo memilih Keandra, Altair memilih Keandra, Liam memilih Keandra, Lunatha Memilih Keandra-." Kata dari sistem.

"Sialan. Bukan gua anj** mafia nya!" Ucap Keandra pasrah.

"Rembulan memilih Keandra, Elkairo memilih Keandra, Asathara memilih Keandra, Arsen memilih Keandra, Raden memilih Keandra, Galen memilih Keandra, Elang memilih Keandra. Pemilihan suara selesai. Keandra sebagai Warga, akan di eliminasi."

"Sialan, udah gua bilang gua warg-." Tiba-tiba telinga berdengung dengan sangat kencang, Keandra merasakan sakit yang hebat di kepalanya.

"Kean! Jangan drama deh." Ucap Liam yang berada di samping nya, sembari menggoyang-goyangkan tubuh Kean.

"Sialan!" Celetuk Liam yang terkejut dengan keadaan Kean. Bola mata Kean semuanya memutih.




Tiba-tiba Kean pun mendorong tubuh Liam. Kean pun mengambil sebuah figura dan langsung memukulkan figura tersebut ke kepalanya sendiri. Berulang kali hingga mengeluarkan banyak darah. Mereka yang menyaksikan terkejut dan juga merasa ketakutan. Kean berlari dan langsung menjatuhkan diri nya dari lantai dua. Kebetulan dilantai dua tempat mereka berkumpul ada jendela besar yang langsung melihatkan sebuah bukit.




"KEAN!" Teriak Galen dengan spontan. Ia sampai jatuh tersungkur ke belakang saking kaget nya.

"Game ini gak bener. Ini game gak bener!" Ucap Asathara gugup dan merasa ketakutan.




Saat Altair hendak mengecek keadaan kebawah, tiba-tiba sistem pemberitahuan bersuara dan membuat mereka tertidur tiba-tiba.




"Malam telah tiba, para pemain dapat tidur dengan nyenyak, kecuali mafia menghampiri nya."




ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ


Who Is Suspicious | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang