🌧️Prolog

122 12 7
                                    

(⁠・⁠ω⁠・⁠)⁠つ⁠⊂⁠(⁠・⁠ω⁠・⁠)
----------------------------------------------------------

"A-aku menyayangi mu!"

"Hm aku juga"

"Tidak! tunggu, Wonyoung!"

"Ruto!!"

"Kau ingat? Masa itu"

"Kumohon jangan tinggalkan aku lagi!"

----------------------------------------------------------

"Byurr'

Hujan deras mengguyur wilayah desa itu. Tak perduli beberapa warga sudah berlarian mencari tempat berteduh

Terlihat sebuah keramaian, terdapat mobil putih yang berhenti disalah satu rumah penduduk disana. Seorang anak laki-laki masuk kedalam mobil itu dengan sedikit dipaksa oleh sang pria dewasa

Melihat itu, tiba-tiba seorang anak perempuan mencoba untuk menghentikan pria dewasa yang mencoba memasukkan anak laki-laki tadi kedalam mobil

Namun sayang, kekuatan anak perempuan itu tak cukup kuat untuk menghentikan pria dewasa itu. Sang anak perempuan itu terdorong hingga ia terjatuh kelantai. Anak laki-laki didalam mobil menarik kaki sang pria dewasa memohon untuk melepaskan anak perempuan malang itu

Dengan wajah tajam, pria itu meninggalkan anak perempuan itu dan segera masuk ke dalam mobil. Anak laki-laki hanya bisa menangis melihat anak perempuan yang sudah dibanjiri air mata itu. Ia tak bisa menolong nya, pria dewasa sudah hendak menghidupkan mesin mobil dan membawanya jauh dari anak perempuan itu

Mobil itu berlalu meninggalkan seorang anak perempuan yang menangis sambil menatap nya. Seorang anak laki-laki menoleh dari dalam jendela mobil. Wajahnya, wajahnya penuh dengan air mata

"To!! Aku akan menunggumu selamanya!"

"Maafkan aku!!"

"To ingat janjimu! Kau, kau mengingatnya bukan??!"

"Ehm. Aku mengingat nya, aku mengingat nya"

"Tepati janji mu hiks hiks"

"Aku akan menepatinya, kau jangan menangis!!"

Suara anak laki-laki itu mulai menghilang seiringan dengan mobil yang sudah hilang menjauhi mereka semua. Jarak diantara keduanya semakin merenggang, sampai anak perempuan itu tak dapat melihat mobil itu lagi

Ia terduduk. Ia menangis sampai terduduk ditengah jalan. Ia bahkan tak perduli jika hujan deras telah membasahi tubuhnya

Sang ibu dari anak itu pun mulai mengangkat anak itu, untuk kembali kedalam rumah dan membersihkan pakaiannya yang sudah basah terguyur air hujan

Orang tua anak itu hanya diam merasa sedih. Tak tega melihat anak nya itu. Semenjak hari itu, anak itu menjadi pemurung. Seolah sifat rasa bahagia nya sudah hilang bersamaan mobil itu. Berharap beberapa tahun kemudian, perasaan bahagia dan senyum yang terukir diwajahnya itu benar-benar tulus dalam hidupnya

Sampai akhirnya dia bertekad untuk mengunjungi anak laki-laki sebelumnya yang sekarang sudah berada di kota. Namun kejadian malang malah menimpa dirinya, kecelakaan yang tragis menimpanya.

// Next //

♡♡

Meet Again || Travicky [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang