Prolog

7 1 0
                                    

Happy Reading
Maaf jika terdapat typo
.
.
.

Rs. Hallym University

Terlihat seorang pria yang sedang mondar mandir di depan pintu rawat bersalin. Malam ini cukup dingin, namun tidak dengan pria itu, dia terlihat gugup dan juga berkeringat, pria itu sedang menunggu proses kedatangan anaknya ke dunia, namun dia juga khawatir kepada sang istri.

Setalah 2 jam berlalu, keluar lah seorang dokter khusus bersalin dari dalam ruangan itu, melihat itu pria itu langsung bergegas menyerbu sang dokter dengan berbagai pertanyaan.

"Dok, bagaimana? Apakah persalinan nya berjalan lancar?" tanya pria pucat itu.

"Persalinan nya lancar tuan, selamat anak anda berjenis kelamin laki-laki" ucap sang dokter dengan memberi selamat pada pria yang ada di depannya ini.

Seketika senyum lebar terlihat di wajah pria itu, sungguh ini adalah kabar baik untuknya.

"Tapi..." ucapan sang dokter terputus, yang membuat pria yang sedari tadi tersenyum menampilkan wajah yang serius.

"Maafkan kami, karena tidak bisa menyelamatkan istri anda tuan" ucap sang dokter.

Mendengar kabar itu bagai bak di sambar petir di tengah dinginnya musim dingin, kebahagian pria itu hancur seketika, wanita yang dia sayang harus rela mengorbankan nyawanya demi melahirkan anaknya.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain tuan, saya harap anda dapat menerimanya" ucap sang dokter.

"Apa aku boleh masuk kedalam, dok?" tanya pria itu, tatapan nya menyiratkan ke kesedihan yang sangat dalam.

"Silahkan tuan" ucap sang dokter.

Saat sampai di dalam di lihatnya tubuh kaki sang istri yang terbaring tak bernyawa di atas ranjang rumah sakit.

Di dekati tubuh yang sudah tak bernyawa itu, Di buka nya kain yang menutup wajah cantik istrinya, mata indah itu tidak lagi terbuka, wajah pucat sang istri di lihat nya untuk yang terakhir kalinya, bibir pucat itu tidak lepas dari pandangan nya, sekali lagi semestanya kini benar-benar telah pergi.

"Hyera, buka mata mu sayang" pintar pria itu.

"Kau tidak ingin melihat anak kita? Mari kita besarkan dia bersama-sama" ucap pria itu. Satu cairan bening jatuh dari mata pria itu tanpa izin.

Dilihat nya seorang perawat yang datang dengan bayi laki-laki di gendongan nya, perawat itu mendekati pria itu dan memberikan bayi yang di gendong nya ke pria yang ada di hadapannya ini.

"Tuan ini anak mu" ucap perawat itu.

Di lihat nya bayi laki-laki yang tampan dan mengemas kan itu, bibir dan matanya sama persis seperti ibunya.

"Hyera-ya, lihat eoh!! Bibir dan matanya sama seperti mu, kau mewariskan nya kepada putra kita" ucap pria itu, nada yang terdengar dari mulut pria itu tidak bisa berbohong jika dia sedang menahan tangis nya.

"Kau benar tidak ingin membuka matamu? Kalau begitu baiklah, aku sudah menerima kepergian mu, kau meninggalkan tanggungjawab yang sangat besar padaku, aku akan merawatnya dengan sepenuh hatiku, dia akan menjadi pribadi yang baik sama seperti mu sayangku" ucap pria itu.

"Terimakasih karena sudah menjadi istriku di kehidupan ini, terimakasih karena sudah memberikan aku kebahagian yang sangat luar biasa, walau" ucapan pria itu terputus sebab tangis nya sudah pecah, karena dia kembali mengingat kenangan manis saat bersama sang istri.

"Walau kau juga memberikan ke sedihan yang sangat besar, aku telah kehilangan semesta ku, tapi kau memberikan galaksi yang baru untukku" ucap pria itu.

"Pergilah dengan tenang sayang, aku sudah merelakan mu" ucapnya, kemudian pria itu mencium lembut kening sang istri, dan mengecup bibir pucat istrinya, tak terasa air mata nya pun jatuh dan mengenai wajah cantik istrinya.

Malam ini, malam yang sangat buruk untuk pria itu, walaupun dia mendapatkan kebahagian, namun dia juga merasakan kehilangan, pria akan mengingat malam yang cukup dingin ini sebagai kenangan yang takkan dia lupakan seumur hidup nya.




















Hay guys aku bawa yang baru, jangan lupa di votenya guys
Borahae 💜💜💜

Butterfly🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang