"Kenapa? Kenapa gue engga berhak bahagia? Apa karena gue si Antagonis?" Tanya gadis berambut hitam panjang, air matanya hampir saja luruh jika ia tidak menahannya.
"MEMANGNYA HANYA SI PROTAGONIS INI YANG BERHAK BAHAGIA?" jeritnya ketika tidak ada yang menjawab pertanyaannya.
"Engga, elo berhak bahagia, tapi cara lo yang salah!." Ujar laki-laki yang kini tengah menatapnya dengan tatapan ahh entah gadis itu pun tidak bisa mendiskripsikannya.
Gadis itu tersenyum sinis, "Lalu? Gue harus apa? Harus menye-menye , nangis-nangis kayak yang dia lakuin?" Tunjuk gadis itu pada gadis lainnya yang berada tepat di belakang laki-laki yang ada dihadapannya, gadis itu menunduk ketakutan.
"Supaya gue bisa bahagia, dapat perhatian dari elo dan yang lainnya? Iya?" Lanjutnya."Sorry, gue engga selemah dia, yang dikit-dikt nangis , dikit-dikit ngadu ke elo, engga bisa ya hidup engga nyusahin o-rang?" Ucap gadis itu dengan penekanan diakhir kalimatnya.
Gadis yang berada di belakang laki-laki itu semakin ketakutan, "A-aku engga ada ngadu,"
Gadis berambut panjang itu menatap jijik padanya, "Jijik gue sama elo, sok baik, sok sabar, sok ikhlas, sok segalanya, elo itu-"
"CUKUP GEANA!" laki-laki tiba-tiba menyentak gadis itu membuat gadis itu memalingkan wajahnya, kemudian mendorong laki-laki itu membuat laki-laki itu sedikit terhuyung.
"Gue engga salah, dia yang salah, kenapa dia harus hidup dan jadi bagian dari cerita kisah gue? Dia juga merebut peran utama gue dikisah gue ini, kenapa harus gue yang jadi si Antagonis sedangkan dia yang menjadi si Protagonis?" Ujar gadis itu membuat laki-laki itu terdiam.
"Gue jahat karena dia, gue begini karena dia!Kalau aja dia engga hidup dan muncul di hidup gue, mungkin sekarang gue yang jadi Protagonisnya bukan dia!" Gadis itu kemudian melangkah pergi meninggalkan laki-laki dan gadis yang sekarang sudah menangis.
Salah dia apa sebenarnya? Kenapa Geana sangat membencinya?
"Apa gue si Protagonis yang jahat ya Ray?" Gadis itu kini menatap laki-laki yang tengah menatap gadis yang kini perlahan mulai menjauh dari pandangnya, sesaat kemudian ia menolah pada gadis yang kini berada disebelahnya, tangannya terangkat mengelus surai gadis itu.
"Elo engga jahat Raina, gue tahu itu."
...
Hay hay guys
Gimana?
Semoga suka guys
Jangan lupa vote ya supaya daku semangat buat lanjutnya
^.^
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah si ANTAGONIS
Teen FictionKali ini kisah si Antagonis bukan si Protagonis. Kenapa? Apakah si Antagonis tidak berhak bahagia? Apakah hanya si Protagonis yang boleh berakhir bahagia? Apakah hanya si Protagonis yang berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang? Apakah si Antag...