[ 1 ]

839 70 9
                                    

Dosen Tetangga
Chapter 1

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia jihoon, pria muda berparas tampan dan tentunya begitu terkenal dikalangan mahasiswa/i difakultas ekonomi, dengan kolor merah disertai kaos oblongnya mampu membuat pemuda manis didepannya ini menganga lebar dan langsung menutupi mulutnya dengan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia jihoon, pria muda berparas tampan dan tentunya begitu terkenal dikalangan mahasiswa/i difakultas ekonomi, dengan kolor merah disertai kaos oblongnya mampu membuat pemuda manis didepannya ini menganga lebar dan langsung menutupi mulutnya dengan satu tangannya.

Kembali ke jihoon, dengan 1 nyawa yg masih tertinggal dialam bawah sadar tentu tidak menyadari apa yang sedang terjadi disini, satu tangannya sedikit mengucek matanya yg terasa belum fokus sepenuhnya. Setelah 3 menitan akhirnya 1 nyawa Jihoon berhasil masuk ketubuhnya, matanya menyipit menatap pemuda yg ada didepannya yg juga sedang menatapnya intens.

"Kamu ngapain natap saya kaya gitu?" pertanyaan jihoon mampu membuat pemuda manis itu tersadar dan sedikit terlihat menggelengkan kepalanya pelan.

Tangannya langsung menyodorkan mangkuk berisikan makanan yg sudah disiapkan oleh bundanya khusus untuk pak dosen tampan ini, "dari bunda, buat bapak sarapan" jelasnya.

Jihoon yg tentunya sudah terbiasa dengan ini langsung nerima pemberian dari anak didepannya, tidak ada senyuman sedikitpun wajahnya memang tampan tapi pelit soal senyuman. Hyunsuk, salah satu murid Jihoon juga yg ntah sejak kapan menjadi tetangga dosen bengis itu, melihatnya saja sudah membuat hati kecil hyunsuk mengerutu kesal karna sama sekali tidak pernah disambut baik setiap memberikan makanan yg dibuat oleh bundanya.

"Oke, sampaikan terimakasih saya untuk bundamu".

Mata hyunsuk menatap sinis kearahnya dan tentunya jihoon menyadari itu juga, alisnya mengerut bingung kedua jarinya menjentik didepan wajah hyunsuk, "kamu mau sampai kapan berdiri disini".

"Senyum dikit ke anjir, kolor lu tuh pak benerin ga enak diliat tetangga" ceplosnya, hyunsuk langsung berbalik dan jalan santai keluar dari perumahan milik dosennya itu.

Jihoon yg langsung mencerna ucapan hyunsuk buru buru menurunkan pandangannya dan melotot kaget, "sial, kenapa saya baru sadar sekarang".

Dosen tetangga [ Hoonsuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang