10. NICE TO MEET YOU

21 12 10
                                    

10. Istimewah

---

"Disini aja ya, " kata Reyyan yang menghentikan kursi roda cewek itu di bawah pohon rindang yang masih berada di sekitaran rumah sakit.Reyyan berjalan ke depan kemudian duduk jongkok di depan kursi roda cewek tersebut. "Masih sakit? " tanyanya pada Alora sembari melihat kedua kaki gadis itu yang masih terbalut perban. Ia sengaja membawa gadis itu berjalan-jalan di luar ruang rumah sakit agar dirinya menghirup udara segar, lagi pula ia tak suka dengan bau khas bangunan itu.

Alora mengedipkan matanya. "Udah lumayan sembuh, " balasnya lalu tersenyum simpul.

Gawat, senyuman itu membuat jantung Reyyan serasa ingin jatuh dari tempatnya. Cowok itu kembali merona. Rasa canggung serasa menyelimuti keduanya,wajar mereka baru pertama kali bertemu secara langsung, tetapi orang-orang yang berkunjung di rumah sakit itu bahkan sebagian dari para pasien menganggap mereka sebagai sepasang kekasih.

"Sorry udah maksa buat keluar, soalnya gue nggak terlalu nyaman di dalam ruang yang berbau alkohol." Reyyan mengalihkan pandangannya ke arah lain sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan wajahnya yang masih merah seperti udang rebus.

"Nggak apa-apa, aku juga nggak suka bau rumah sakit," balas Alora.

Reyyan menoleh, menatap cewek di hadapannya. "Ngomong-ngomong keluarga kamu nggak datang? " tanya Reyyan laki-laki itu membuka topik pembicaraan agar tak membuat suasana semakin canggung.

Cewek tersebut menggeleng pelan lalu berkata, "Mereka nggak bakal datang. "

Reyyan menautkan kedua keningnya, ia merasa iba pada gadis itu. Bagaimana bisa tak ada satu orang pun keluarganya yang datang mengunjungi.

"Kamu bolos? " tanya Alora membuat Reyyan sedikit kaget.

"Tau dari mana? " ucap Reyyan balik bertanya.

"Itu kamu masih pakai seragam sekolah, " ujar gadis itu menyadarkan Reyyan, bahwa laki-laki di hadapnya kini mengunjunginya dengan mengenakan seragam sekolah. Kentara sekali remaja laki-laki itu bolos karena saat ini bukan waktunya anak-anak SMA untuk pulang.

Reyyan hanya mampu menyeringai, dirinya tak tau harus berkata apa. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia sengaja bolos hanya untuk menjenguk gadis tersebut. Itu akan membuatnya bertambah malu saja.

"Makasih, " kata Alora menatap Reyyan.

"Kenapa? " tanya laki-laki itu bingung.

"Makasih udah nolongin aku, kalau nggak ada kamu mungkin aku udah di seret sama dua orang pria itu, " balas gadis tersebut menunduk ke bawah sembari memainkan jari-jarinya.

Remaja laki-laki itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman. "Sama-sama, " katanya.

"Harusnya, kamu jangan ngunjungin aku, " ujar Alora mendadak membuat senyum Reyyan perlahan pudar.

"Kenapa? " tanya Reyyan, perasaannya kini diselimuti rasa keingintahuan.

"Nggak apa-apa cuman, aku takut ngerepotin kamu, padahal kita baru ketemu dan nggak saling kenal juga, " jawab Alora yang tidak enakan. Ia takut apabila ia merepotkan seseorang apa lagi orang itu baru ia temui.

DOESN'T LIKE DESTRUCTION [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang