Hari yang telah lama ditunggu akhirnya tiba. Sejak kemarin Kang Seulgi sibuk dengan kegiatannya mempersiapkan semua bekal untuk perjalanan bersama seorang gadis yang ia kenal di tahun pertama ia memasuki universitas. Gadis yang sejak awal sudah mencuri perhatian dan hati si monolit. Bermacam-macam cemilan dan minuman ia masukkan ke dalam ransel yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk menampung semua perbekalan.
"Aku rasa ini sudah cukup. Besok tinggal menjemput Joohyun saja." Ucap gadis Kang sembari berkacak pinggang dan memperhatikan ranselnya.
Tanpa ia sadari sosok wanita paruh baya sudah berada di depan pintu kamarnya.
"Seul, ini sudah hampir tengah malam. Sebaiknya kamu tidur." Perintahnya. Seulgi tersenyum dan menghampiri wanita yang tak lain adalah ibunya.
"Iya, Mama. Seulgi akan tidur sebentar lagi. Maaf kalau keributan ini mengganggu tidurmu, Ma." Kata Seulgi yang kemudian memeluk sang Ibu.
Ibu Seulgi pun akhirnya kembali ke kamarnya dan beberapa menit kemudian Seulgi sudah berbaring di kasurnya yang berukuran besar. Seulgi tidak sabar hari esok. Rencana perjalanan ini sudah direncanakan sejak lama, mungkin sekitar setahun lalu. Tapi baru bisa terwujud setelah Seulgi dan Joohyun lulus dari universitas.
.
Seulgi dan Joohyun bertemu di salah satu universitas. Mereka berada di fakultas dan jurusan yang sama. Sejak awal Seulgi melihat gadis cantik itu, ia sudah terpesona. Bukan hanya Seulgi, bahkan teman-teman sekelas dan para seniornya pun banyak yang menyukai Joohyun. Awalnya Seulgi merasa tidak percaya diri untuk mendekati Joohyun, tapi ada hari dimana Seulgi yang merupakan pendatang baru di kota tersebut kebingungan harus pulang dengan apa. Ketika ia sedang duduk di halte bus satu pesan masuk dari Joohyun. Ia menanyakan bagaimana Seulgi pulang. Dan hari itu Seulgi seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri di halte bus dengan cuaca yang cukup panas. Sejak hari itu lah Seulgi dan Joohyun mulai dekat dan bersahabat.
Akan tetapi, Seulgi salah mengartikan perasaannya. Ia pikir, ia hanya mengagumi gadis cantik itu. Tapi Seulgi baru menyadari bahwa ia memiliki perasaan lebih dari itu. Seulgi dekat dengan beberapa temannya, tapi hanya Joohyun yang ia perlakuan selayaknya putri kerajaan.
.
Hari yang ditunggu pun tiba. Seulgi sudah berada di depan asrama tempat Joohyun tinggal. Joohyun sudah menyuruhnya masuk tapi Seulgi tidak mau dengan alasan gerah.
Beberapa menit menunggu, Joohyun pun akhirnya keluar dengan ransel kecil yang ukurannya tidak jauh berbeda dengan milik Seulgi.
"Hai, maaf membuat mu menunggu lama." Seulgi tersenyum, ia sudah terbiasa.
"Tidak apa. Kalau begitu sebaiknya kita berangkat sekarang sebelum cuaca makin panas."
Joohyun mengangguk kecil, kemudian Seulgi memakaikan helm lain yang ia bawakan untuk Joohyun.
"Kau seperti jamur saat memakai helm itu." Seulgi tertawa kecil hingga matanya pun ikut tersenyum.
"Yah... Kang Seulgi. Jangan mengejek ku." Joohyun cemberut. Tapi di mata Seulgi itu sangat menggemaskan.
"Oke, oke. Aku hanya bercanda, maaf kan aku yah." Bujuk Seulgi. Tidak butuh waktu lama bagi gadis Kang untuk membuat gadis Bae kembali tersenyum. Bagi Joohyun perlakuan Seulgi selalu manis. Semanis senyuman beruang sipitnya itu.
Perjalanan ke pantai membutuhkan waktu kurang lebih sejam dengan motor. Tapi jika bersama Seulgi perjalanan yang seharusnya sejam bisa jadi lebih cepat. Buktinya mereka sampai di pantai hanya memerlukan waktu 45 menit.
Setelah berputar-putar beberapa menit akhirnya mereka menemukan spot yang cocok untuk menggelar karpet. Seulgi membawa karpet plastik yang biasa dipakai adiknya untuk tidur dan itu tanpa sepengetahuan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot All My Ship
ContoHanya berisi cerita pendek dari kapal-kapal ku👀 gxg only JINLIA SEULRENE MICHAENG update kalo sempat 😀🙏