°Chapter 06°

894 85 36
                                    

°° Warning ‼️
Ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitannya dengan manhwa aslinya !

{ TYPO BERTEBARAN ‼️}

° Happy Reading °

Jihoon yang mendengar pertanyaan Aeris terdiam, ia tidak tahu harus memberikan respon apa.

Aeris hanya diam mempertahankan ekspresi wajahnya yang tenang. Dan dengan sabar menunggu Jihoon menjawab pertanyaan nya.

Tetapi, jawaban yang diberikan oleh Jihoon tidak sesuai harapannya.

" T-tidak, aku tidak mengandung anakmu, nona Aeris. "

Aeris tidak marah, tapi mengangkat satu alisnya. Lalu ia berujar dengan tenang.

" Oh? Apakah kita perlu membahas tentang satu malam penuh kasih saat itu ? Asal anda tahu saja, saya belum pernah tidur bersama omega yang sedang birahi, bahkan saat saya sedang dalam masa Rut. "

" Anda adalah omega pertama yang saya tiduri. "

Aeris berujar dengan tenang, tidak memperdulikan penampilan terkejut Jihoon dan fokus meminum cappuccino miliknya.

Sementara Jihoon, dirinya benar-benar tidak percaya bahwa Aeris tidak pernah meniduri seorang omega. Terutama karena dia tahu bahwa efek Rut alpha yang tidak memiliki omega sangat menyakitkan.

Apalagi jika itu adalah seorang Alpha Dominant. Rasa sakitnya akan lima kali lipat daripada rasa sakit ketika Rut Alpha biasanya.

" Itu tidak mungkin, lagipula anda adalah seorang Alpha Dominant. "

Aeris yang mendengar perkataan Jihoon, masih dengan tenang menjawab.

" Memangnya anda kira saya tipe alpha bajingan yang hanya memikirkan kepuasan dan hasratnya saja ? Saya lebih memilih untuk menelan puluhan pil suppressant dibandingkan harus tidur dengan omega - omega diluar. "

Jihoon terkejut ketika mendengar suara tenang Aeris, suara itu memang terdengar tenang tetapi ada perasaan dingin ketika Aeris berbicara.

" Selain itu, jika anda mengandung anak orang lain. Maka tidak akan ada aroma bunga freesia yang bercampur dengan aroma bunga Lily Of The valley. Dan juga hanya ada satu pemilik aroma pheromones bunga freesia dan itu adalah aku. "

Aeris berujar sambil tersenyum tipis, tetapi dapat dilihat kilatan dingin dari matanya.

Membuat Jihoon tidak bisa berkutik, Aeris yang melihat itu hanya menyeringai, lalu Aeris mengeluarkan ponselnya mengetik sesuatu.

Setelah itu Aeris bangun dari tempat duduknya, membuat Jihoon yang tadi linglung akhirnya sadar dan mendongak melihat Aeris yang sudah berdiri lalu tanpa sadar ia bertanya.

" Kemana kau akan pergi ? "

Pertanyaan itu tanpa sadar dikeluarkan oleh Jihoon, Aeris yang mendengar pertanyaan itu pun dengan santai berujar.

" Mengajak mu untuk pergi ke biro catatan sipil. "

Jihoon mengernyit mendengar perkataan Aeris, lalu dia bertanya.

" Untuk apa ? "

Aeris dengan senyuman terindah yang belum pernah ia perlihatkan, berujar dengan nada lembut yang sangat jarang dilakukan olehnya.

" Untuk mendaftarkan pernikahan kita. "

Jihoon segera membelakkan matanya, terkejut dan tidak percaya dengan perkataan Aeris.

Sementara Aeris ? Ia tidak peduli dan dengan lembut menyeret Jihoon untuk mengikutinya.

Tidak menghiraukan keadaan terkejut Jihoon, Aeris dengan hati-hati membawa Jihoon masuk kedalam mobil miliknya.

Kemudian keduanya menuju ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan akta nikah mereka.

•⟩ To Be Continued ~
Sorry chapter kali ini pendek 🗿

By the way, Happy New Year guys! 🎉

Jatim, Minggu 31 / 12 / 2023
469 Word

:: 𝐓𝐡𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐓𝐡𝐚𝐭 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐞𝐝 𝐄𝐯𝐞𝐫𝐲𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 ::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang