5

556 32 0
                                    

Logan tengah bermain diruang tengah, bersama robot robot yang ia dapatkan dari papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Logan tengah bermain diruang tengah, bersama robot robot yang ia dapatkan dari papanya. Masakan mamanya begitu wangi, hari ini begitu cerah membuat logan ingin mengajak mama nya keluar namun logan sudah diberi tau jika Mama nya tengah mengandung adiknya. Jadi ia tak boleh menyusahkan mamanya.

"Logan ayo makan" suara mama yang memanggilnya. Logan beranjak dan menghampiri mamanya yang sudah berada di meja makan.

"Ini makanan kesukaan mu, setelah makan mama ingin memberikan sesuatu pada logan ya?" Mendengar itu logan cepat cepat mengambil makanannya dan melahap makanan kesukaan yang begitu enak. Tentu saja makanan favoritnya adalah masakan mamanya.

"Jadi mama ingin memberikan apa?" Sebuah paperbag besar renjun perlihatkan pada logan. Anak itu langsung sumringah dan membuka paperbag nya yang berisi dua lukisan, satu kotak, dan sebuah mainan.

"Logan suka tidak?"

"Suka!" Jawabnya dengan riang, logan memeluk mamanya. Menatap manik mamanya yang indah. "Logan sangat suka, terimakasih!" Setelah itu logan membawa paperbag besar itu ke kamarnya.

Logan sibuk merakit robot itu namun salah satu bagian tak bisa ia satukan membuatnya kesal, maka ia bangkit menuju kamar mama dan papa. "Mama, bisa tolong satukan ini?" Mata logan melebar, mainan itu ia jatuhkan. Kaki kecil nya berlari kearah mamanya yang duduk didepan jendela dengan busa keluar dari mulut dan darah mengucur dikursi.

"Mama?, Mama!" Logan mengguncang lengan mamanya. Mau bagaimana pun ia hanya anak kecil yang panik melihat mamanya. Buru buru ia keluar kamar menuju telfon salular. Mendial nomor papanya.

"Hallo?"

"Papa!" Isakan keluar, membuat empu yang disebut papa menjadi panik.

"Ada apa logan?"

"Papa, hiks~ mama, pa mama hiks"

"Siapa itu Jeno?" Terdengar suara perempuan disebrang sana, logan semakin terisak.

"Mama kenapa logan?"

"Cepat kesini! Mama bersimbah darah hiks"

Dug

Logan melempar telfon selular itu, menelungkup kan kedua tangannya. Namun teringat mamanya, ia kembali masuk kedalam dan membawa kain untuk menutupi bagian bawah mamanya. Berkali kali ia mencoba membangunkan mamanya. Namun mama tidak mendengarkan dirinya.

Hingga tak lama suara gaduh terdengar, Jeno terpaku. Melihat pemandangan menyesakan, renjun yang bersimbah darah dan putranya logan memanggil mama secara berulang-ulang dengan lantang.

"Renjun!"

"Renjun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
:The Golden Sun Ver.2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang