08

163 33 5
                                    

"Aku rindu kamarmu!" Baekhyun memeluk erat Chanyeol yang tengah berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku rindu kamarmu!" Baekhyun memeluk erat Chanyeol yang tengah berganti pakaian. Baekhyun lalu membantu pria itu membuka pakaiannya.

"Merindukan kamarku, apa merindukanku, huh?"

Baekhyun tertawa pelan. "Dua-dua nya tuan." mendekat lalu berbisik, "terutama pelukan hangatmu ketika malam hari, ranjang di rumahku terasa dingin karena aku tidur sendiri."

Chanyeol menghela nafas "Siapa suruh tinggal di rumah?"

"Hei, bayiku akan marah jika aku tinggal disini sementara dia di rumah, tuan Park!" Baekhyun memukul pelan dada tegap Chanyeol.

"Tinggal disini jika dia sudah mau menerimaku!" Chanyeol membawa Baekhyun untuk duduk di pangkuannya sementara ia duduk di tepi ranjang.

Ada raut khawatir di wajah Baekhyun. Pria mungil itu tentu khawatir jika anaknya menolak Chanyeol. Bagaimana jika nanti ia disuruh berpisah dengan Chanyeol?

Entahlah, Baekhyun merasa dirinya sudah bergantung pada pria di depannya ini.

"Jangan ceritakan pekerjaanmu dulu ketika nanti bertemu Jack! Aku takut dia terkejut dan justru membencimu."

Dia sudah mengetahui pekerjaanku - monolog Chanyeol dalam hati

"Jika dia bertanya, aku akan menceritakannya. Katamu tidak baik berbohong, karena nanti seterusnya aku harus terus berbohong." Tangan Chanyeol perlahan membuka pakaian Baekhyun sementara pria mungil itu berbicara panjang lebar.

"Iya juga sih." Baekhyun kembali berpikir "Tapi, nanti saja. Perlahan, aku akan menceritakan semuanya secara perlahan!"

Chanyeol mengangguk, mulutnya ia bawa untuk menghisap sebelah nipple pink kemerahan milik Baekhyun yang sudah terpampang didepannya.

Salahkan tangan pria itu yang sejak tadi tak berhenti membuka pakaian atas Baekhyun. Sementara Chanyeol menyusu, Baekhyun memejamkan kedua matanya dan menekan kepala Chanyeol yang tengah bermain dengan nipplenya.

"Tidak ada jeritan? Padahal kita sedang berada di kamarku sekarang." Chanyeol berpindah, tangannya ikut menjamah sebelahnya.

"Kenapa kau sangat suka sekali aku menje--YAKKK!" Baekhyun menjerit, seperti yang Chanyeol inginkan. Bukan menjerit sebenarnya, lebih ke terkejut karena Chanyeol menggigit nipplenya secara brutal.

"Jeritan mu seperti energi untukku. Tidak mudah menahan rindu selama kau tak ada disini!" Mereka tertawa sebentar sebelum Chanyeol kembali bermain dan Baekhyun menjerit seperti apa yang di inginkan pria itu.

Chanyeol benar, Baekhyun memang seperti sebuah vitamin hidup yang ia miliki. Kehadiran pria mungil itu memberi energi baik untuk Chanyeol.

Membuatnya menjadi manusia seperti pada umumnya, bisa merasakan bahagia yang tak pernah Chanyeol rasakan sebelumnya.

APPROVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang