by Rifda

43 2 0
                                    

Broken Home.

Tidak mudah berada di titik ini. Tuntutan bahkan makian yang selalu datang. Dituntut untuk bisa bersikap dewasa. Diharuskan paham akan arti perpecahan. Dimaki dengan perkataan tidak mengenakkan. Dan dijatuhkan dengan berbagai perspektif negative. Bukan kami yang meminta ini semua. Bahkan kami tidak pernah berpikir perpecahan itu terjadi. Kami, hanya dituntut untuk menjalaninya. Kadang kala mengeluh, menangis, rapuh, jatuh, tidak tahan, stres, nakal. Sudah menjadi kebiasaan kami untuk melampiaskannya. Kami memang seperti ini dan inilah kami. Tapi itu hanya satu pandang saja. Lihat kami dari pandang yang berbeda. Kalian tahu? Butuh mental yang kuat untuk bisa berada dititik ini, dan tubuh yang kuat untuk menginjakkan kaki pada hari ini. Lihat kami sekarang. Bukankah kami tersenyum? Bahkan kami tertawa pulas. Kami pandai menyembunyikan hal yang tidak perlu ditampakkan. Ini kami. Anak yang dituntut melawan kerasnya kehidupan. Kami hari ini adalah sebuah kebanggaan kami dimasa lalu.

Long TeksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang