𝒕𝒆𝒍𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒓𝒆𝒏𝒈 𝑱𝒂𝒛𝒛𝒊𝒆𝒍

786 640 605
                                    

Awali pagi dengan sarapan, karena kemarin gue coba pakai senyuman, jam 10 udah laper.
#Jazzielgans

💐💐💐

seperti biasa Jazziel selalu telat bangun pagi, padahal ia sudah membuat 10 kali bunyi alarm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seperti biasa Jazziel selalu telat bangun pagi, padahal ia sudah membuat 10 kali bunyi alarm.

Jazziel sedang mondar-mandir di depan gerbang sekolah. Ia bingung bagaimana caranya untuk masuk, sebab pak Mei-mei sedang bertugas menjaga gerbang depan.

"Gara-gara Bunda gue jadi telat. Udah tau gue paling gak bisa makan pagi, malah di paksa makan ya langsung kebelet boker gue." gerutu Jazziel.

Sadar seperti ada seseorang di sampingnya Jazziel menoleh ke kanan. Menatap seorang gadis yang sangat Jazziel kenal.

Siapa sangka Vanya murid yang sangat terkenal akan bakatnya dan juga murid paling disiplin di sekolah, kali ini ia terlambat. Apakah dunia sedang berguncang?

Jazziel reflek menutup mulutnya yang terbuka. "Vanya lo terlambat?"

"Memangnya kalo terlambat gue bakal di penjara?"

"Maksud gue tumben lo terlambat," celetuk Jazziel menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal.

Vanya memutar bola matanya malas. "Bukan urusan lo!"

"Galak amat neng." sahut tukang batagor yang lewat didepan mereka.

Jazziel tertawa kecil, lalu ia menarik tangan Vanya memintanya untuk mengikuti Jazziel.

"Eh apa-apaan sih lo?!" pekik Vanya.

Mereka sampai di depan tembok tinggi yang berada di belakang sekolah.

"Lo tunggu disini dulu, jangan kemana-mana." pinta Jazziel.

Jazziel berlari menuju salah satu rumah yang dekat dari sana. Ia melihat ada tangga yang dibiarkan di luar. Dengan santainya ia mengambil tangga itu.

Baru saja Jazziel membawa tangga itu, terdengar suara seseorang yang sedang mencari sesuatu yang hilang.

"Gusti tangga saya mana." ucap pria paruh baya yang sedang berada di atas genteng. "aduh kumaha ieu?"

Sesampainya didepan tembok tinggi. Jazziel memposisikan tangga dengan benar.

"Naik Van." ujar Jazziel memegangi tangga.

"Lo gila? kalo ketahuan sama pak Mei-mei gimana?" sungut Vanya.

"Udah itu urusan gue. Sekarang lo naik dulu cepat." tutur Jazziel.

Vanya pun pasrah lagipula ia tak ingin bolos masuk kelas. Kakinya satu persatu naik di atas anak tangga.

"Jangan ngintip lo!" jerit Vanya.

"Iya-iya gak gue intip." balas Jazziel.

Vanya sudah sampai di atas tembok tinggi itu. Namun ia tak langsung turun ke bawah.

𝐏𝐥𝐮𝐯𝐢𝐨𝐩𝐡𝐢𝐥𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang