𝒌𝒆𝒓𝒊𝒄𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔

657 549 365
                                    

"Bukan dia yang jahat tapi, bapermu yang salah tempat."
for Jazziel.

💐💐💐

Vanya menghela nafasnya lelah, melihat para gadis di kelasnya yang sedang cek cok bersama murid laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanya menghela nafasnya lelah, melihat para gadis di kelasnya yang sedang cek cok bersama murid laki-laki. Sampai ada yang melempar sapu hingga terbang keluar kelas. Hanya karena perkara ganti baju olahraga dikelas.

"Keluar gak lo semua!" usir Belia sambil menenteng sapu.

"Emang kenapa sih? ini kan kelas bersama jadi dipakai untuk bersama!" sahut Anto tak ingin kalah.

"KITA MAU GANTI BAJU!" teriak semua gadis itu.

"Sini ganti baju didepan gue." sambung Anto dengan enteng.

Dan, detik berikutnya Anto di gebukin massal sampai babak belur.

Vanya menggeleng tak habis pikir. Kalau begini terus bisa menghabiskan waktu satu jam.

Setelah adegan gebukin massal. Akhirnya para laki-laki mengalah, karena tak ingin nasib mereka sama seperti Anto.

Mereka pun buru-buru mengganti baju. Takut nanti ada yang nyelonong masuk kelas, di saat mereka sedang adegan buka-bukaan.

Vanya sudah selesai lebih awal. Ia pun membereskan seragamnya agar tak kusut ketika akan dipakai lagi.

"Kalian udah siap?" tanya Vanya.

"BELOM!" teriak teman-temannya. Mereka masih sibuk masing-masing, ada yang masih menggunakan sunscreen, ada yang masih mengalis, dan ada yang masih membenarkan tali bh.

"Lo gak pakai sunscreen dulu Van?" tanya Shena yang masih memoles sunscreen ke wajahnya.

Sebelum Vanya menjawab. Alora menyahut terlebih dahulu. "Vanya mah walaupun gak pakai sunscreen tetap aman mukanya."

Teman-temannya pun mengangguk setuju dengan ucapan Alora. Vanya itu walaupun berjemur dibawah sinar matahari selama dua jam, wajahnya akan tetap putih dan mulus.

"Ada-ada aja lo pada." sanggah Vanya.

BRAKKK

Suara tendang pintu begitu keras, membuat para penghuni kelas terkejut mendengarnya.

"Cepat. Pak Bembeng udah nunggu di lapangan." beritahu ketua kelas.

"Iya ini kita mau kesana." balas Aurel sembari berjalan keluar kelas bersama teman-temannya.

"Dasar cewek mau olahraga aja kayak mau dangdutan!" ucap ketua kelas saat kelas sudah sepi.

***

"Baiklah anak-anak sebelum kita mulai, alangkah baiknya pinjam dulu seratus." ujar pak Bembeng bercanda.

"Maksud saya mari kita pemanasan dulu." sambungnya.

𝐏𝐥𝐮𝐯𝐢𝐨𝐩𝐡𝐢𝐥𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang