03

5 0 0
                                    

Happy Reading

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu, dengan segera Bella memasukan semua alat tulisnya ke dalam tas.

Untuk saat ini Bella sudah sedikit bersosialisasi. Ia sudah sedikit akrab dengan teman sebangku nya yang bernama Bulan, dan jangan lupakan gadis cerewet yang menanya nanyai Bella tadi, Cery namanya.

mengetik pesan singkat untuk sang ayah untuk memberi tahu bahwa dia sudah pulang.

"Bulan, Bella duluan ya keluar nya mau nelpon papa soalnya." untuk saat ini Bella belum berani untuk membawa motor, ya walau ia sudah mahir tapi untuk kota yang padat ini Bella masi sedikit takut.

"Barengan aja gue mau ke parkiran tempat cowo gue."

"Ooo oke deh."

"Ehh tungguin gue anjir." Cery, cewe itu langsung menyerobot Bella dan Bulan yang akan berjalan keluar kelas.

"Lama lo, buruan sini." Bulan berkata ketus pada Cery. Sebenarnya ia tak akrab pada Cery tidak tau mengapa saat ia berdua dengan Bella si murid baru Cery datang sok akrab padanya.

"Hai sayang!" Bulan datang menghampiri segerombolan lelaki yang duduk di atas motor kebanggaan mereka.

"Mereka siapa?" Selatan menunjuk kedua gadis yang datang bersama kekasihnya itu. Pasalnya ia sangat mengenal gadisnya itu, ia tidak akan mau bergaul pada murid murid yang lain.

"Yang pake hijab anak baru di kelas aku yang satunya jelmaan setan kali. Ngintilin mulu."

"Heh congor lo. Gue ikutin Bella ya bukan elo!" Cery tidak terima dikatakan setan, huh tampang secantik mirip bidadari gini ga mungkin mirip setan.

Bella sedikit terkekeh. Matanya menatap pemuda yang sedang memperhatikan nya. Pemuda dengan dahi terdapat Hansaplast yang ia berikan tadi.

"Wih neng Bubul kenapa ga ngomong punya temen cakep Sholehah lagi keliatannya." Delon berucap sambil mengedipkan matanya terhadap Bella.

"Dih siapa lo, kenal?"

"Hahaha lagak lo Delon perangai macem lonte aja sok." itu Lingga yang bersuara. Rasanya hidup Lingga tidak akan sempurna jika sehari saja tidak mengata ngatai Delon.

"Bacot lo anak piraun!"

"Dih gue anak nya si paris ya!" Lingga tidak terima ia menjitak kening Delon sebagai bentuk kekesalannya.

"Udah ngapain lo berdua berantem deh." Bulan berbicara dengan ketus. Jika tidak di lerai maka adu mulut mereka tidak akan selesai selesai.

Handphone dalam genggaman Bella bergetar.

ayaaah

Cia ayah udah di depan gerbang nih
Keluar dong
Ayah mager muter mobil hehe

Bella menggeleng kepala ayahnya ini ada ada saja.

Okee ayahh

Setelah membalas pesan itu, Bella meletakan Handphone nya pada saku rok. Semua kegiatan itu tak lepas dari penglihatan Sabian.

"Em Bulan, Bella pulang dulu ya, udah dijemput nih."

"Eh iya gue liatin dari sini ya gapapa kan."

"Gapapa."

Setelah itu hanya tersisa Bulan sendiri perempuan. Soal Cery, gadis itu sudah duluan pulang menggunakan motor nya. Setelah adegan dikatai setan oleh Bulan, Cery langsung pergi menuju motornya dan pulang.

"Siapa namanya?" tiba tiba Sabian berucap membuat semua atensi mereka melihat ke arahnya.

"Siapa yang lo tanya bos?" Lingga sedikit tidak konek dengan pertanyaan Sabian. Pasalnya bosnya itu bertanya tidak lengkap lengkap.

"Cewe pake hijab tadi, siapa namanya?" Sabian kembali mengulangi pertanyaan nya dengan jelas. Sampai saat ini ia belum mengetahui siapa gadis itu karena name tag nya tertutup oleh hijab yang dikenakannya.

"Ohh itu namanya Bella." Bulan menjawab sekedarnya. Walaupun ia sudah menjadi kekasih Selatan selama 3 tahun ini tetapi ia tidak terlalu dekat dengan teman teman Selatan.

"Ck. Nama panjangnya." kalau Bella Sabian juga tahu, gadis itu tadi menyebut dirinya Bella.

"Oh ngomong dong kak, ee gue juga lupa lupa si namanya pokonya Bella apa gitu ada sia sianya gitu."

Setelahnya Sabian hanya diam.

Oke Bella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SabianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang