Bab 11

164 6 2
                                    

" Macam mana boleh terlepas? " soal Arisha dingin.

Kesemua anak buah Arisha mendiamkan diri. Wajah Arisha yang dingin membuatkan segelintir dari mereka teringat wajah gerun Aryana.

" Macam mana boleh terlepas? " soal Arisha lagi.

" Kami tak perasan.." jawab salah seorang dari anak buah Arisha.

" Tak perasan? Tak perasan..faham.." kata Arisha sambil mengeluarkan pistolnya.

Kesemua berundur kebelakang, wajah gerun Arisha langsung tidak ditatap oleh mereka semua.

" Dragon! Kami dah dapat balik dia.." kata Alex kemudian menolak seseorang ke depan Arisha.

" Aku dah bagi kau tempat yang bersih..kau pilih lari..kau kenapa Harris? Kalau tak menyusahkan hidup aku tak sah kau ni.." geram Arisha.

" Aku nak jumpa mommy aku! " jerit Harris.

" Mommy kau cari kau ke sekarang ni? Dia tengah sedap dengan jantan.." kata Arisha sinis.

" Aku tahu mommy aku cari aku! Aku tahu! " kata Harris yakin.

Arisha meraup wajahnya kasar. Lama lama boleh stress dia hadap si Harris ni.

" Kurung dia balik. Jangan sampai terlepas lagi..kalau tak korang semua aku bunuh! " dingin Arisha.

" Dragon..Mr Farish ingin berjumpa. " kata seorang anak buah Farish.

" Mati aku. " kata Arisha kemudian pantas meninggalkan markas nya.

Skip.

" Paklong cari Isha? " soal Arisha sambil menjenguk ke arah ruangan kerja Farish.

" Masuk Isha.." kata Farish dingin.

Arisha perlahan menutup pintu bilik office Farish, dia berjalan ke arah Farish sambil menunduk.

" Kenapa tak bunuh dia? " soal Farish dingin.

" Sebab nak buat mental Riki hancur.." jawab Arisha perlahan.

" Kalau betina tu tahu yang Isha culik anak dia. Isha mati tahu tak?! " bengang Farish.

" Isha tahu..tapi paklong jangan risau.. Isha tahu apa Isha buat.." kata Arisha perlahan.

" Paklong nak kamu cepatkan plan kamu untuk bunuh Riki. Jangan sampai paklong sendiri yang bunuh dia. " dingin Farish.

" Jangan risau paklong..Isha akan settlekan semuanya nanti.." kata Arisha sambil menunduk.

Farish bangun dari duduknya, dia mengacukan pistol ke arah Arisha.

" Bertindak seperti Aryana, berfikir seperti Aryan. " dingin Farish.

" Baik. Arisha faham. " kata Arisha perlahan.

Farish menurunkan pistolnya, Arisha pula perlahan-lahan berundur dari situ.

" Sama keras kepala macam mak dia.." gumam Farish.

Farish melihat ke arah gambarnya bersama Aryana. Rindu yang dia sendiri tidak mampu ungkapkan. Jikalau adiknya berada di hadapannya sekarang mungkin dia sudah peluk dengan erat.

" Along rindu Ary.." gumam Farish kemudian terus menangis teresak esak.

" Alonggg! Tengok Firayz ni! " Aryana.

" Alonggg! LIPASSS! Alonggg! " Aryana.

" Alonggg Ary nak chocolate sikit bolehh? " Aryana.

" Huh! Along dah tak sayang Ary! " Aryana.

" Along! Along! Along! " Aryana.

" Bro? Kau kenapa? " soal Firayz tiba-tiba.

Mr Killer Mrs Mafia 2Where stories live. Discover now