Sebagian part 21++ dihapus...
---
Pak Danar menatap nyalang kearahku, nafasnya memberat, begitupun aku yang kini juga terbakar gairah. Dia geser mangkok bekas mienya.
Aku dibaringkan kemeja matanya tetap menatap kearahku, dia arahkan bibirnya ketelingaku.
" Kamu seksi sekali laras "
Suara lembutnya kini berubah menjadi serak, nafasnya memburu, menggelitik telingaku. Dia lepaskan braku dan dilempar entah kemana.
Dia tatap aku sekali lagi, sebelum akhirnya melumat bibirku kembali, aku menerimanya dengan mulut terbuka. Kami saling menyalurkan nafsu kami dengan menjilat, menyedot, mengigit bibir satu sama lain.
" Hmmptt ah"
Desahanku lolos begitu saja, aku tau pak Danar tersenyum sekilas sebelum bibirnya turun mengecupi sepanjang leherku.
Kuhentikan kegiatannya sejenak dengan menarik kepalanya, dia menatapku bingung.
***
Semalam aku tidur dengan tak tenang karna khawatir kelakuanku dengan pak Danar menyebabkan aku hamil. Namun pagi tadi pak Danar menyerahkan pil secara diam-diam untuk kuminum.
Aku terheran mengapa dia bisa menyimpan pil ini ?
Apa mungkin dia sudah merencanakan hal ngentot denganku dari jauh-jauh hari, atau memang ada banyak wanita yang dia entot sebelum aku?
Perasaanku jadi tak enak apalagi saat ini aku sudah bukan perawan, aku kehilangan keperawananku hanya karena nafsu sesaat belaka.
Aku tau ini sekedar nafsu karna tidak mungkin kan, aku melakukannya dengan perasaan dan malah karena paksaan. Walaupun pada akhirnya aku keenakan juga.
" Jangan ngelamun!nanti kesurupan! "
Sentuhan dibahuku sedikit mengagetkanku, ternyata Gelar menegurku yang sedang duduk sendirian disebuah bangku kayu, dibelakang rumah pak Danar menatap sebuah kebun kosong didepanku. aku sedikit tersenyum menanggapinya.
" Ehh enggak kok lar. "
" Lo gak ikut anak-anak ikut pak Danar? "
Yang dimaksud ikut pak Danar adalah mengobrol didepan dengan Felisha dan kawan-kawan tentunya. Bukannya tak mau, hanya saja aku takut jadi salah tingkah jika dekat dengan pak Danar. Apa yang kami lakukan selalu terbayang jika melihatnya.
" Enggak ah, enak duduk disini aja adem, Lo kok gak ikut juga? "
Kini gelar ikut duduk disampingku, aku sedikit menggeser kan tubuhku untuk memberi jarak padanya.
" Maleslah! Ngapain , cuma yang cewek doang sibuk ngepoin pak Danar ! "
Aku tertawa mendengar ucapannya, memang benar perkataan gelar, para mahasiswa disini rasanya selalu berada di sekitar pak Danar jika pak Danar berada dirumah, terutama Felisha.
" Lo gak kepo sama dia? "
" Kepo apanya? Namanya udah tau, kerjaan juga udah tau, nomor telepon kita semua udah punya, alamat apalagi. "
" Ya Apa kek status gitu? "
" Udah jelas dia lajang kan lar? "
Aku tak tau pasti pak Danar lajang karena belum menikah atau duda. setahuku hanya beliau tidak mempunyai istri. Jika punya pasti dia tidak melakukan hal tak senonoh padaku dan aku akan menolaknya dengan tegas.
" Iya sih, "
Gelar menggaruk kepalanya, kemudian badannya dia rebahkan pada bangku ini. Sementara kakinya masih menapak dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Laras
RomanceKisah asmara mahasiswa KKN bernama Laras dengan pegawai desa tempatnya menjalani KKN. Warning 21+!!! Hembusan nafas pak Danar berada ditelingaku. "Abis ini saya tunggu dibelakang." Badanku merinding mendengar suaranya, pak Danar meremas pinggulku, l...