*
*
*
**
*
*
*
*
*
*
*
*
*“orang yang lebih gila dari pada orang gila adalah orang yang mengatai orang gila sebagai orang gila”__Varo
°°°
"ya udah sekalian aja lo bolos Ngga"ucap Varo sambil menaik turunkan alisnya.
"iya Lo udah terlanjur ikut juga pasti di hukum Lo kalo ketahuan"--Rafka
"iya lagian udah telat"--Marvin
"gak guhmmmp-
"sttt"Daren menutup mulut Angga supaya diam.
"diem ada OSIS lewat"bisiknya.
sementara Angga hanya pasrah dengan keadaan, capek dia tuh.
"nah dah pergi tuh"ucap Marvin.
"we Daren lepasin kasian anak orang tu sesak napas ege"titah varo pada Daren.
"oo ya, sorry hehe"katanya, menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil cengengesan.
"ck minggir gue mau keluar"
"heh masih ada OSIS "
"bodo amat"
"heh!!, diem dulu, Lo mau di hukum bersihin toilet?, lagian kalo Lo di hukum pasti kita ketahuan juga, gue sih gak mau ya"
setelah beberapa detik berpikir akhirnya ia pun menurut saja, yaa gimana ya ga mau di hukum juga dia.
....Dan pada akhirnya....
Mau tak mau Angga ikut bersama 4 bocah yang sedari tadi memaksanya untuk ikut bolos, dan sampailah mereka di tempat tujuan mereka yaitu rooftop, tujuannya adalah menunggu sampai upacara selesai baru mereka ke kelas untuk mengikuti pembelajaran, mereka cuma malas panas panasan untuk upacara doang kok gak ada niatan buat bolos pelajaran.
dan Angga cuma ngekorin mereka sampai sini, toh ga ada tujuan lain lagi dan dia juga udah ketinggalan upacara, yaudah si sekali kali ga ikut ga mungkin bakal di keluarin dari sekolah juga yakan?.
"haah cape gue"Hela Marvin sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"wah bawa itu Lo, bagi nj*r"rengek Varo.
"apa sih pagi pagi juga udah ngerokok ntar ketauan mampus Lo, bau rokok di kelas"ucap Rafka sambil berdecak pinggang.
Yap yang Marvin bawa tak lain dan tak bukan adalah rokok.
"bodo amat"jawab Marvin acuh sambil melemparkan bungkus rokok itu ke Varo yang langsung di tangkap oleh sang empu.
"mau Ngga?, diem diem Bae lu perasaan"tanya Marvin pada Angga yang sedang duduk di dekatnya sambil asik memainkan game.
Angga menggeleng kecil lalu kembali ke acara awal yaitu duduk sambil bermain game di handphone nya acuh tak acuh pada mereka yang notabennya melanggar aturan, toh bukan urusan dia.
"jauh jauh Lo, gue ga mau ya ntar baju gw jadi bau rokok gara gara Lo berdua"protes Rafka menyuruh mereka ber dua menjauh.
sementara Varo tersenyum miring lalu mendekat kepada Rafka.
"heh Jan deket-deket Lo bau"kesal Rafka lalu berlari menghindari Varo yang terus mengejarnya.
sementara Daren hanya duduk di sebelah Angga, menopang dagunya pada lutut sambil memperhatikan Varo dan Rafka yang sedang berlari ke sana kemari tak karuan.
"btw Ngga, Lo sekelas sama Varo kan, udah lama kenal dia dong?, kok gw gak pernah liat Lo bareng sama dia?"tanya Daren memulai pembicaraan tanpa mengalihkan pandangannya pada dua bocah yang masih lari larian gak jelas.
Angga yang di tanya seperti itu pun menghentikan aktivitas nya, berlalu menatap Daren yang ada di sebelahnya sebelum memulai menjawab.
bingung dia mau jawab apa sebenernya.
"karna gue gak pernah keluar kelas"katanya lalu kembali kepada handphone nya.
Daren menatap Angga heran dan kembali melayangkan satu pertanyaan.
"bukannya Lo duduk bareng Varo?, kok gw gak pernah liat Lo?"
"karna gue sering gak berangkat"
Daren ber oh ria lalu kembali ke acara awalnya, yaah dua bocah itu masih setia kejar kejaran, gak capek apa ya?.
-•••-
Maaf kurang menarik ya?, abis bingung sih :(
btw saya mau jelaskan dulu kelas mereka di sekolah tersebut
jadi tuhh
*Daren & Marfin :kelas 12 Mipa 1
*Rafka :kelas 11 IPS 2
*Varo & Angga :kelas 10_5ok papay
-To Be Continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggasta [Hiatus]
RandomBerkisah tentang seorang anak yang bernama lengkap Anggasta Alvaska yang mengalami gangguan mental yang mengubah nya memiliki gangguan pada emosinya. "Angga kangen mama,mama lagi apa ya di sana?" "Angga pengen bahagian mama,Angga pengen buat mama ba...