Surat penceraian sudah di tangan masing masing, Haechan menghela nafas menggendong putra nya yang tertidur.
"Ingat ya mas, kamu harus tetep ajak chenle jalan saat weekend. Aku ga mau anak aku kurang kasih sayang dari ayah nya."
"Ya, kalau sempat."balas singkat Mark lalu pergi begitu saja.
Haechan menghela nafas, ia menatap putra nya yang tertidur dengan nyaman. "Tidak apa apa, mama akan jadi papa sekaligus untuk chenle."
Ia pasti bisa, demi putra nya!
3 tahun kemudian
"Chenle-ya, kamu sudah rapih belum?"
Chenle menarik tas nya menuju ruang makan, melihat sang mama yang nampak cantik dengan pakaian nya.
"Mama cantik!"kata bocah berumur 6 tahun itu.
Haechan menoleh dan tersenyum, "chenle sangat tampan um? Sudah siap untuk sekolah hari pertama mu?"
Chenle mengangguk, hari ini adalah hari pertama chenle bersekolah dan hari pertama juga untuk haechan kembali berkerja di sebuah perusahaan.
Setelah bertahun tahun ia hidup di dalam rumah dengan bermodalkan uang yang di transfer mantan suami nya itu untuk chenle, kini ia memutuskan untuk berkerja karena ia ingin membiayai chenle lebih dari cukup.
Entah kemana pergi nya mantan suami nya itu, ia tak pernah mengajak putra nya untuk bermain bersama.
Hanya ada uang dan pesan, tak jarang mengirimkan hadiah tiap weekend dengan pesan ia sibuk tak bisa mengajak chenle bermain.
"Mama, apakah guru disana galak?"
Haechan tersenyum mengangkat tubuh putra nya memasuki bus, "tentu saja tidak, semua nya baik jika lele menjadi anak penurut."
"Okay mama, le akan menjadi anak penurut dan baik bersama teman teman."
Haechan tersenyum, putra nya sama sekali tak pernah merepotkan nya.
Setiba nya mereka di sebuah taman kanak kanak yang akan chenle masuki hari ini, kedua nya saling berpelukan.
"LELE!!"
"JIEEE!!!"
Kedua bocah itu saling berpelukan hangat, haechan tersenyum menatap sahabat nya yang berjalan bersama mantan adik ipar nya.
"Hai Chan, apa kabar mu?"
"Aku baik, kau pulang dari Canada tidak membawakan ku oleh oleh?"
Jaemin terkekeh, "ada di rumah ku, nanti malam datang lah. Kau akan berangkat kerja bukan? Biar chenle di urus oleh ku, kebetulan aku pindah ke dekat tempat mu hanya beberapa menit dari rumah mu menuju rumah ku."
Haechan terkekeh, "baiklah, aku titip chenle setiap pulang sekolah dengan mu kalau begitu."
"Boleh, aku jadi senang jie ada teman ngobrol nya. Dia selalu berbicara dengan pohon di rumah, aku jadi khawatir."
Haechan menoleh pada Jisung yang tertawa melihat tingkah chenle, "chenle dan Jisung perpaduan yang pas."kata Jeno.
"Benar, ah aku hampir terlambat. Aku berangkat duluan ya! Titip chenle bersama kalian, chenle-ya, mama jalan ya sayang?"
Chenle mengangguk mengecup pipi haechan yang berjongkok didepan nya, "hati hati mama!"
"Terimakasih sayang, semangat sekolah hari ini. Mama akan menjemputmu di rumah jie sepulang kerja ya?"
Chenle mengangguk paham, "Pai paiiii mama!"
"Pai paii aunty!"kata Jisung.
Haechan memasuki bus dan tersenyum pada jaemin, "haechan banyak berubah."kata jaemin.
"Benar, tidak sabar menunggu reaksi Mark Jung sialan itu melihat mantan istrinya yang terlihat lebih baik sekarang."
Jaemin menghela nafas, ia tau alasan kenapa Mark menceraikan haechan.
Lelaki Jung yang lahir di Canada itu berkata ia malu memiliki haechan yang sangat buruk, namun haechan tak pernah memarahi Mark bahkan saat ia melihat dengan mata kepala nya sendiri Mark di cium oleh klien nya sendiri.
Haechan tetap haechan, walau ia berusaha kuat ia akan tetap menangis di hadapan jaemin.
Jeno pun sempat murka pada abang nya itu, orang setulus haechan pun di permainkan oleh Mark.
Namun tak ada satupun keluarga besar Jung dan SEO yang tau bahwa dua orang itu sudah bercerai, Karena orangtua Jung yang berada di Amerika dan orangtua SEO itu berada di Chicago.
Hanya hendery abang dari haechan yang tau dan Jeno adik dari Mark, haechan pun memohon untuk tidak memberi tau keluarga besar. Karena haechan tak mau memaksa Mark untuk terus bersama nya, dan tak mau juga membuat Mark dalam masalah.
*****
Haechan meremat celana nya, ia gugup karena harus ikut tes wawancara.
Posisi yang ia lamar adalah resepsionis, "Tuan muda Jung akan datang!"
Semua pelamar berdiri menatap bingung ke arah pintu, Karyawan disana berdiri dengan tegap.
Haechan menatap kaget orang yang baru masuk, mantan suami nya; Jung Mark.
Sialan kenapa dunia sempit sekali?!
"Mereka pelamar yang akan menjadi resepsionis?"tanya Mark pada sang sekretaris; guanlin.
"Benar, tuan."
"Mereka boleh pulang, kecuali dia. Bawa dia ke ruangan ku, akan ku wawancarai dia langsung oleh ku."kata Mark menunjuk haechan.
Haechan terkejut, dengan marah ia menahan tangan Mark. "Aku tidak mau kau berperilaku tidak adil, banyak yang lebih dari ku untuk mendapat posisi ini, mereka juga layak! Mereka bahkan menunggu lebih lama dari ku!"
Mark menatap tangan nya, melepas kaca mata nya dan menatap haechan.
"Sedikit berubah, namun tak pernah berubah untuk tidak memperdulikan orang."kata Mark lalu menepis tangan haechan. "Bagian resepsionis sudah di isi, kosongkan untuk lowongan lain."lanjut mark berlalu pergi.
Guanlin mengangguk, ia menatap haechan. "Mari?"
"A-aku?"
"Benar, anda akan di wawancarai langsung oleh tuan muda."
Haechan menghela nafas menghentakkan kaki nya menuju lift yang sama dengan Mark, keadaan didalam lift canggung hanya ada Mark, sekretaris Mark dan diri nya.
Menghilangkan rasa gugup haechan mengeluarkan ponsel nya, ia melihat video dari jaemin.
"Apa aunty jaem sudah merekam?"
"Sudah chenle-ya."
"Okey, mama lihat! Chenle menggambar kita berdua bermain di taman! Chenle mendapat nilai A di hari pertama mama!"
Haechan tersenyum, "pintar nya anak mama."gumam haechan.
"Bagaimana keadaan putra ku?"tanya Mark tiba tiba.
Haechan tersentak dan mematikan ponsel nya, "dia baik baik saja."jawab nya singkat.
"Baguslah, setidaknya uang dari ku berguna untuk kehidupan nya selama 5 tahun ini."
Haechan meremas tangan nya, tak ingin melanjuti ucapan milik lelaki Jung itu.
Setidaknya haechan harus tahan di hari pertama nya, Bisa saja ia mencakar habis wajah Mark.
>>>>>>>
Budidayakan vote komen sayang💗

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan istri
Romance"Inget ya kak, kamu harus tetep bawa chenle jalan setiap weekend." "Kamu setelah bercerai dengan saya banyak berubah." next di chapter 001>>