005

2.1K 182 22
                                    

"Aku dan haechan sudah....."

"Mark hyung pergi saat aku melahirkan, ia pergi keluar kota dan jarang menyapa putra nya. Saat chenle lahir pun Mark hyung tidak banyak memiliki waktu luang dan jarang pulang, itu kenapa chenle selalu bilang Mark hyung bukan ayah nya."

"Pantas saja, Mark kau harus menghabiskan banyak waktu dengan chenle. Kasihan putra mu, dia bahkan sampai menangis dan bilang haechan harus menjauhi mu."

Mark mengangguk, "baik dad, akan ku usahakan."

Setelah nya sambungan terputus, haechan menghela nafas nya. "Kenapa kau tidak mengatakan hal yang jujur?"

"Mengatakan kalau kita bercerai?"haechan terkekeh, "berkata bahwa saat aku melahirkan dan merawat chenle kau tidak pernah hadir di samping ku? Atau tentang kau yang tak pernah tertarik dengan ku? Oh atau tentang kau yang menikahi ku karena hubungan bisnis orangtua kita? Jadi yang mana yang ingin ku beri tau semua oleh mereka?"

"Aku tidak melakukan hal seperti-"

"Bukankah kau hanya menganggap chenle sebagai kertas? Lalu aku menjadi pulpen dan kau menjadi tinta nya, jika mereka tau kita bercerai bukankah semua milik mu, perusahaan mu, akan menjadi milik chenle?"

Mark menatap haechan yang menatap kosong, "Mark, aku berbaik hati untuk tidak mengambil apa yang kau miliki."

"Haechan, aku tidak pernah bilang hubungan kita hanya di sebalik kertas."

"Lalu apa?"

"Aku hanya-"

"Kau tidak tau jawaban nya kan? Aku sudah tau itu."balas haechan lalu pergi dari sana.

Mark mengacak rambutnya, ia tau ini adalah kesalahan nya. Menceraikan haechan saat chenle lahir, Mark menceraikan haechan saat itu karena Mark ingin haechan menikah lagi dan chenle memiliki ayah sambung yang lain.

Tapi haechan bukan saja tidak menikah, lelaki manis itu menutupi semua penceraian nya dengan rapih agar orangtua nya tidak tau.




********







Mark meminum wine di tangan nya, menatap lelaki manis yang tengah tertawa bersama rekan kantor yang lain.

Ia juga ingin melihat senyum itu lagi, Mark kembali setelah 5 tahun menghilang itu pun karena ia dapat kabar kalau haechan tidak menikah dengan siapapun dan menjaga chenle seorang diri.

Bahkan selama 5 tahun itu haechan menutupi penceraian mereka, dan tak pernah kembali pada orangtua nya.

"Kau memikirkan sesuatu?"tanya Jeno.

Tentu Jeno dan jaemin ikut hadir, Jisung di titipkan oleh nenek dan kakeknya.

"Tidak ada."

"Kau menatap haechan terus menerus." kata jaemin menyesap soda nya.

Mark menatap ke arah jaemin, "dia bahagia tanpa ku."kata Mark.

Jeno menghembuskan asap di bibirnya, "lalu? Bukankah itu bagus? Kau membuangnya 5 tahun lalu, sekarang melihat dia bahagia kau nampak tak senang."

"Jen, tenanglah."kata jaemin. "Jika kau memang ingin kembali dengan haechan, bukankah hal pertama yang harus kau urus adalah anak kalian? Ambil hati chenle dulu, maka haechan akan luluh setelahnya."

"Bagaimana jika itu gagal?"

"Aku tau haechan, lagipun aku akan melakukan hal sama jika di posisi mu. Seorang ibu akan luluh jika anak nya juga luluh, terlebih haechan memiliki hati yang lembut."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang