004

2.2K 210 13
                                    

Jika kalian pikir haechan akan mundur dari pekerjaan nya, maka itu semua salah.

Haechan kembali menginjakkan kaki nya di depan kantor milik mantan suami nya itu dengan berat hati, Ia tidak memiliki alasan untuk tidak bekerja hanya karena bertengkar dengan mantan suami nya itu dan lagi ia tak mau di anggap cengeng ataupun lemah hanya karena berdebat.

Mata nya menatap pintu ruangan Mark yang terbuka, berarti pemilik nya belum datang. Pikir nya.

"Oh haechan, ku kira siapa sudah datang pagi pagi."itu Lucas dengan senyuman hangat nya.

"Pagi hyung, maaf karena kemarin meninggalkan pekerjaan ku."kata haechan.

Lucas tertawa pelan, "yang benar saja, kau itu di suruh oleh tuan muda mark. Kenapa malah bilang nya meninggalkan pekerjaan? Haechan haechan, kau sangat pekerja keras ya."

Haechan mengernyit lalu tertawa kecil, lagi lagi Mark Jung itu.

"Oh ya apa kau akan ikut lusa nanti? Seharusnya kau di ajak, semua karyawan akan ikut."tanya Lucas.

"Ikut? Kemana?"

"Liburan kantor, ku kira kau sudah tau mengingat kau di suruh tuan muda untuk menyiapkan beberapa perlengkapan untuk liburan besok."

Haechan mengerjap, "oh itu, aku tidak ikut."jawab nya dengan senyum kecil dan duduk di kursi nya.

"Kenapa? Karena anak mu?"

Haechan mengangguk, "aku tidak bisa meninggalkan putra ku, hyung."

Lucas mengangguk, "yah sayang sekali... Selamat pagi, tuan muda."sapa Lucas menunduk hormat pada sang atasan.

Mark hanya melirik ke arah haechan lalu memasuki ruangan nya, tak berselang lama guanlin datang ke meja mereka.

"Haechan-ssi, anda di panggil tuan Mark."

Haechan menghela nafas lalu mengangguk, apa lagi kali ini?!

"Masuk."suara mark dari dalam, yang benar saja padahal guanlin belum mengetuk pintu nya.

"Kau bisa keluar."ucap nya pada sang sekretaris.

"Baik."

Haechan menatap guanlin yang keluar, "apa lagi?"tanya nya dengan jengah.

Mark melemparkan sebuah kertas di meja nya, haechan mengambil nya.

"Tiket? Aku tidak ikut."

"Kau harus ikut, ini akan membuat mu mengenal banyak karyawan yang bukan cuma di lantai atas."

"Bagaimana jika aku menolak?"bantah haechan.

"Kau ingin aku memotong gaji mu?"tanya Mark sarkas, ia cukup kesal karena tingkah keras kepala haechan.

"Ck baiklah!"

"Soal chenle-"

"Aku bisa mengatur putra ku sendiri, jangan urusi keluarga ku."desis haechan sebelum keluar ruangan Mark dengan membanting pintu tentu saja.


*******

"

Mama tidak akan lama?"tanya chenle dengan mata berlinang.

Haechan mengangguk, mengusap pipi putra nya. "Mama akan membawakan oleh oleh untuk lele, oke?"

Chenle mengangguk, memeluk erat ibu nya itu.

"Kau yakin akan pergi, Chan?"tanya hendery.

Haechan mengangguk, "jika tidak aku akan mendapatkan masalah, hyung."

Mantan istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang