O1

39 3 0
                                    

Book sblmnya gw hps.
Rn, gue bakal lebih rapih/memperhatikansaat bikin cerita.
Maka dari itu, apresiasi kalian manaaa?

⟩ Happy reading ⟨

     Argania Kaninrian Arrangga Kerap di sapa Arga. Perempuan dengan paras sempurna. Dengan wajah tegas dan tubuh tingginya dan kulitnya putih sangat cocok dengan tubuhnya yang kurus dan ideal.

Sedangkan gadis di sebelahnya adalah Herra Nava Armstrong yang selalu di panggil Ava itu gadis dengan tubuh yang lebih pendek. Dengan sifat seperti remaja baru pubertas dengan poni kesukaannya dan rambut cepolannya membuat nya gadis yang cocok dengan penampilan casual ini.

Mereka berteman sudah sangat lama. yang orang orang akan menyebut nya sahabat. Mereka berteman dari bangku SMP itu bukan waktu yang singkat. Mereka sekarang menempati bangku kelas 3 SMA Semester 1.

Sekarang mereka berdua sedang berada di rumah Argania. Karena kamar gadis itu selalu menjadi basecamp keduanya. Selain kamar yang kedap suara kamar gadis itu juga luas, namun kamarnya tidak seperti selera Ava. Karena di kamar gadis itu serba dark apalagi tdak ada motif dan hanya hitam/abuabu/putih polos. Tidak ada game yang disukai Ava di sana dan membosankan. Karena gabur sedari tadi Ava sedang berceloteh tentang idola nya tentang bibit bebet bobot para lelaki yang berasal dari negri korea itu.

"Nah tau ga ar, terus nih yang ini itu pernah-"

"Va, haus" Rengek Arga yang memotong pembicaraannya.

Ava mengangguk dan segera berdiri dari tempat. Tangannya di cekal oleh Arga "Es teh" Pinta Arga dan nyengir.

Memutar bola mata malas, namun Ava tetap melakukan apa yang diinginkan gadis itu. Tak lama kemudian Ava kembali dengan dua gelas dan satu piring yang sudah di tebak itu makanan ringan atau camilan.

Saat sampai di depan Arga, Arga langsung mengambil bagiannya esteh. Dan ia melihat ada croissant di piring dan ada satu mangkok kecil yang bisa di tebak itu susu kental manis karena Ava menyukai croissant campur susu.

Ia menyerenyit. "Va kok gue makan croissant pake es teh? harusnya pake pecel lele" Protes Arga.

"Kamu kan yang minta es teh, kenapa perotes? udah aja minum dan makan yang ada, ribet banget?" Bawelnya Ava keluar itu.

Arga menyengir. Ia pun menyomot satu dan menyelupkan ke Susu dan memakannya. Ia pun membuka buka handphone Ava. Privat? apa itu bagi keduanya tak ada lagi yang namanya rahasia. Bokep? mana ada. Ava itu polos. Mana mungkin ia berani atau bahkan tau bagaimana cara mendownloadnya. Itu mah jagonya si Argania yang entah berguru dari mana.

Drrt drrt

Ponsel Ava bergetar dan berbunyi dan menampilkan nama seseorang. Ava pun mengambil ponselnya dan mengangkat telepon tersebut.

"Halo?...Aku lagi sama Argania...Oh gitu ya...Yauda kamu kesini aja...aku tunggu" Hanya suara Ava yang terdengar dengan Arga sedangkan suara seseorang yang di sebrang ia tak mendengar.

Ava berdiri dan mengambil tasnya. "Kenapa?" Tanya Arga mendongak melihat ke arah Ava yang berjalan menuju kaca rias di kamar. Sebenarnya itu bukan kemauan Arga untuk menaruh kaca rias di kamarnya. Tapi Ava selalu mengeluh tidak dapat berkaca entah merapihkan make up atau membenarkan bajunya. Akhirnya Arga pun membelinya.

"Arlan mau jemput aku, katanya mau ajak aku keluar" Ava menberi tahu dan mengoleskan sesuatu di bibir ranumnya yang sudah pink alami. Tanpa polesan, gadis itu terlihat sangat cantik. Bak bidadari.

Treat You Better || GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang