dr.Candramaya, atau wanita yang kerap disapa Dokter Maya, merupakan dokter umum yang mengabdi di RS. Kartini jakarta. Ia juga merupakan dokter yang humble dengan pasien, dan staff-staff kesehatan di RS. Kartini.
^^^^^
"Atas nama Tuan Gala Abimanyu Manendra, ke ruang 3" suara khas milik perawat yang memanggil pasien. Pria yang nama nya disebut itu pun langsung memasuki ruangan 3, sesuai instruksi dari perawat.
"Siang mas Gala, silahkan duduk" ujar Dokter Maya mempersilahkan Bima duduk, "Bisa di sebutkan keluhannya mas gala?" tanya dokter Maya. "saya punya riwayat sakit magh dok, dan kebetulan kemarin saya telat makan" jawab bima.
Dokter Maya hanya bisa geleng-geleng kepala karna sudah biasa pasien yang datang dengan keluhan yang sama.
"waduh, mas gala gimana sih? kalo udah punya riwayat sakit magh itu tidak boleh telat makan." ujar dokter Maya menasehati Bima, Bima hanya mengangguk paham, setelah itu dokter Maya menuliskan resep obat magh untuk Bima.
"Ini saya resep kan obat, di minum dengan rutin ya" ujar dokter Maya.
Bima hanya mengangguk paham dan berterima kasih kepada dokter Maya "baik, terimakasih dok" ujar bima lalu keluar dari ruangan 3.^^^^^
Suara ponsel berdering, Maya menelepon sang kekasih yang bernama Brian untuk menjemput nya di Rumah sakit karna masa dinas nya sudah habis.
panggilan telepon bersambung dan terdengar suara dari sebrang sana, "halo ay" sapa Brian dari sebrang sana. "Bri aku udah selesai jemput dong" ujar Maya, "oke ay aku on the way, love you" jawab Brian lalu memutuskan telepon.
Maya membereskan barang-barangnya untuk di bawa pulang, ia keluar dari ruangan 3 yang notabene adalah ruangan dia sendiri.
"Siang dokter Maya" sapa Ryan - dokter senior, spesialis anak. "siang juga dokter Ryan" Maya membalas sapaan dokter Ryan.
^^^^^
Dering notifikasi dari ponsel Maya berbunyi menandakan ada yang mengirim kan pesan. namun Maya tak sempat membaca pesan karna Brian sudah sampai.
"halo cantik" goda Brian sambil memberi Maya helm, "apasih" ujar Maya terkekeh geli, Maya pun menaiki moni -motor ninja-
"hari ini kita mau kemana Bu dokter?" tanya Brian kepada sang kekasih, "langsung pulang aja brii" jawab Maya "oke ibu dokter, pegangan kita ngebut" ujar Brian dan dibalas pukulan kecil oleh Maya "jangan ngebut, bahaya" peringat Maya. Brian hanya tertawa mendengar peringatan dari sang kekasih.
^^^^^
"kamu mau langsung pulang?" tanya Maya kepada Brian, "yoii, aku ada basket nanti soalnya" jawab Brian
Maya mengangguk dan tersenyum.
"good luck brii!" ujar Maya semangat, "thank you ay" jawab Brian sambil mengacak ngacak rambut Maya."Brii rambut ku udah bagus ini loh" protes Maya karna rambut nya di acak-acak oleh Brian, "hehe sorry ay, kamu lucu banget sih" Brian gemas dengan kekasih nya.
"ya udah aku cabut dulu ya ay" ujar Brian mulai menyalakan mesin motornya, "siap pa boss, good luck untuk turnamen nya!" ujar Maya menanggapi, Brian hanya mengangguk dan mulai menjalankan motor nya.
Kini Brian sudah tidak terlihat dari jangkauan mata Maya, Maya langsung masuk kedalam rumah dan menatap sang ayah yang sedang membaca koran sambil menikmati segelas kopi hitam hangat.
"Assalamualaikum" ujar maya memberikan salam dan menghampiri sang ayah untuk mencium punggung tangan nya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Cakra -ayah Maya- membalas salam Maya, hening sejenak setelah itu Cakra kembali melontarkan pertanyaan, "Dek, kamu Udah baca pesan ayah?" tanya Cakra.
"belum Maya baca yah, memang kenapa?" ujar Maya kembali bertanya. "itu si indah mau ngadain wedding di solo, kamu mau ikut ga?" ujar Cakra.
Maya mengangguk paham lalu duduk di sofa bersebrangan dengan Cakra. "mauu, Maya mau ikut yah" jawab Maya, suasana kembali hening, Maya memecah keheningan dan kembali bertanya "ka indah nikah sama siapa yah?" tanya Maya dengan polos, "ya sama William, pacar nya" jawab Cakra.
Maya mengangguk paham.
"Loh bukanya mas William beda agama sama ka indah yah?" Maya kembali bertanya, "si William pindah agama lah dek, masa gitu aja kamu bingung" jawab Cakra, Cakra merasa aneh dengan pertanyaan-pertanyaan yang putrinya lontarkan.
"kamu kenapa nanya gitu dek?" ujar Cakra bertanya, Maya menggeleng kan kepalanya "enggak kok enggak papa" jawab Maya cepat.
"ya sudah aku ke kamar dulu ya yah, mau bebersih" ujar Maya lalu beranjak pergi ke kamarnya.
Setelah mendengar berita kaka sepupunya yang menikah dengan pacarnya yang notebene 'beda agama', Maya langsung menaruh harapan agar di restui oleh Cakra.
Sebenarnya hubungan Maya dan Brian tidak pernah direstui oleh Cakra, Bukan karna semata-mata 'beda agama', Tetapi dengan 1 alasan yang tidak bisa Cakra jelaskan.
kini Maya sedang berada di kamar nya dan merebahkan tubuh nya untuk melepas penat.
^^^^^
hari ini Maya dan Cakra akan berangkat ke solo untuk menghadiri wedding indah, Maya dan Cakra berangkat menggunakan mobil.
sepanjang perjalanan, Maya hanya berdiam diri sambil melihat ke arah jendela, Cakra berdehem untuk melepaskan keheningan, Maya menoleh dan melihat Cakra yang sedang fokus dengan perjalanan mereka ke solo.
setelah menempuh 6 jam perjalanan ke solo, kini Cakra dan Maya telah sampai di hotel tempat indah wedding.
acara akan berlangsung besok jam 10 pagi, dan sekarang Maya dan Cakra akan menginap 1 malam di hotel yang sama dengan tempat wedding indah.
Cakra memberi Maya kunci kamar hotel untuk Maya, karna Cakra dan Maya pisah kamar.
"ini kamar kamu 210, ayah sebelahnya 209" ujar Cakra, Maya tersenyum dan mengangguk paham.
"dek besok habis acara ada urusan enggak?" tanya Cakra, "enggak ada si yah, kenapa emang?" Maya bertanya.
"besok pulang acara indah, kulineran di pasar gede yuk" ajak Cakra, Maya tersenyum gembira lalu mengangguk "ayuk yahh" jawab Maya senang.
-^-^-
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
GALA NINGRUM
Short StoryGala Abimanyu Manendra Yang berusaha belajar mencintai candramaya Ranti Adiningrum.