CeklekArthur tersenyum ramah, sambut kedatangan Adeline di apartemennya. Gadis yang kerap muncul di televisi sebagai model terkenal itu berjalan lesu memasuki apartemen mewah milik bapak manager operasional itu—Arthur Baskara—sedangkan si pemilik apartemen malah terkekeh kemudian menyusul gadis kesayangannya itu usai menutup pintu.
"Capek ya?"
Arthur memulai percakapan mereka, meski yang ditanya sibuk mencari kenyamanan dalam pangkuannya.
Adeline mengangguk, jadwalnya padat bukan main. Meski ia suka dan sangat mencintai profesinya, tetap saja bergaya di depan kamera serta shooting iklan hari ini benar-benar menguras tenaganya.
"Mau berendam air hangat aja ga? Biar Mas siapin," lagi, suara lembut dengan tutur kata yang halus dari Arthur kembali terdengar, buat Adeline yang sudah memejamkan matanya tersenyum manis.
"Boleh, tapi nanti aja. Masih mau kayak gini dulu," jawab Adeline, akhirnya bersuara juga usai diam beberapa saat. Gadis dua puluh empat tahun itu elus lembut pipi mulus kekasihnya, sedikit terbawa kilas balik pada pertemuan mereka di perusahaan jasa pembuat milik Arthur yang kala itu bertanggungjawab dengan iklan yang dibintangi oleh Adeline. Sejak saat itu, Adeline terpesona dengan paras dan tutur kata dari pria yang dua tahun lebih tua darinya itu.
Adeline dan Arthur resmi menjalin hubungan sejak setahun yang lalu, di umur yang bisa dibilang sudah sangat cukup untuk menikah ini pun mereka masih mendiskusikan tentang jenjang yang lebih serius. Arthur menghargai kekasihnya yang sangat amat menyukai profesinya sebagai model, sedangkan Adeline justru khawatir dengan aturan konyol keluarganya yaitu melarang keras dirinya dan kakak laki-lakinya untuk menjalin hubungan dengan pria atau wanita bermarga Baskara apalagi ada catatan merah yang melarang keras adanya hubungan kakak beradik itu dengan putra dari Andra Baskara. Sialnya, Arthur Baskara ini tidak hanya pemilik marga keramat itu, melainkan juga merangkap sebagai putra tunggal dari Andra Baskara. Double kill bukan?
"Lah kok malah ngelamun sih?"
Ucapan Arthur, membuyarkan lamunan Adeline. Gadis itu bahkan tidak sadar kalau Arthur sudah kembali dari kamarnya, menyiapkan air hangat untuknya.
"Hehe, maaf Mas. Tadi cuma lagi kepikiran mau makan apa nanti malem," balas Adeline, pandai sekali berekting, sudah cocok sih kalau debut jadi pemain film atau series.
Arthur dibuat geleng-geleng dengan tingkah sang kekasih. Ada-ada saja memang.
"Yaudah sana kamu berendam dulu biar badannya ga pegal. Mas yang ngurusin makan malam kita," ucap Arthur disambut anggukan Adeline.
CUP
"Mas nyambi zoom meeting sebentar yaa, kalo butuh sesuatu Mas di ruang kerja okey?"
Lagi, Adeline mengangguk sebelum keduanya berpisah karena Adeline hendak menuju kamar pribadi milik Arthur.
"Cepat atau lambat Ibu bakal tau soal hubungan gue dan Mas Arthur. Gimana caranya ngenalin ke ibu yah? Masalahnya ini Mas Arthur udah ga lolos sama peraturan keramat itu. Lagian ada apa sih sama Pak Andra? Ibu selalu misterius tiap ditanyain malah ngalihin topik terus. Ah puyeng, gue udah cinta banget-banget ini sama Mas Arthur, yakali gue putusin cuma karna peraturan ga jelas itu?" monolog Adeline, tidak bisa tenang sejak beberapa hari lalu. Arthur memang belum secara gamblang melamarnya atau mengajaknya menikah, tapi perlakuan serta topik percakapan mereka beberapa hari yang lalu, dimana pria itu menanyakan hal yang menjurus ke arah pernikahan.
Begini kira-kira:
"Ibu sama Ayahmu suka apa sayang? Mas mau mampir nanti, sekalian kenalan sama camer. Udah setahun ini kita ga ada kenalan sama sekali,"
"Tiba-tiba banget, Mas?"
Arthur terkekeh, "Ya ga tiba-tiba lho yaa, Mas udah pikirin matang-matang tentang ini. Seenggaknya kalo emang kamu masih mau fokus berkarir, orang tua kita sudah pada tau dan kalau bisa kasih restu gitu,"
Tepat sasaran, jawaban Arthur pada saat itu berhasil bungkam Adeline. 'Mas abis sebut nama aja pasti bakal langsung diusir ibu, gimana bisa dapat restu?' batinnya berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Romance(Cerita ini merupakan bagian dari OCEANS & ENGINES universe, sebaiknya baca cerita itu dulu biar paham alurnya) Cinta yang tepat, orang yang tepat, tapi diwaktu yang salah. Entah mengapa Tuhan beri kisah cinta yang rumit untuk putri bungsu dari Yesa...