MY FUTURE HUSBAND 1

11.5K 312 31
                                    

Halo halo, selamat datang di cerita ku. Sebelum nya yang belum follow akun penulis, follow dulu yuk.

Jangan lupa setelah membaca tinggalkan jejak kalian🦋

•••

"Ara, bunda minta tolong sama kamu terima perjodohan ini demi ayah kamu Nak. Ini wasiat terakhir ayah kamu untuk menikahkan kamu dengan anak teman ayah" Ucapan sang bunda membuat gadis yang tengah menatap nya itu kaget. Nafas nya sesaat seperti terhenti, jantung nya yang semula berdetak seakan terhenti beberapa detik. Tatapan mata yang ia berikan pada sang ibunda terasa amat kosong, pikiran nya mulai kacau.

"Bun, Ara masih sekolah! Ara mau lulus sekolah dulu terus bahagiain bunda baru Ara bisa nikah" Ujar Ara dengan tutur kata yang menekan.

"Nak, kamu sudah dewasa kamu juga masih bisa sekolah saat nikah nanti. Mereka tidak keberatan."

"Tapi Bun, Ara-"

"Jangan membantah Ara, ini permintaan terakhir ayah kamu. Bunda harap kamu mengerti sebagai seorang anak."

"BUN!! ARA SELALU MENGERTI LALU KAPAN BUNDA MENGERTI ARA?!."

Ara pergi meninggalkan ruang keluarga dengan penuh amarah. Ia berlari menaiki anak tangga menuju kamar nya. Sang bunda terdiam merenung mendengar pemberontakan Ara.

Ara merentangkan tubuh nya di kasur. Menatap langit langit kamar. Tatapan nya kini kosong memikirkan permintaan terakhir sang ayah yang baru beberapa minggu ini telah meninggalkan Ara. Rasanya, kehilangan seorang ayah merupakan kehilangan yang paling berat bagi putri pertama keluarga.

"Ayah, kenapa permintaan terakhir ayah begitu berat bagi Ara? Ara gak mau menikah ayah!."

Ara memejamkan mata nya,"Ara selalu menjadi anak yang terus mengalah mengalah dan mengalah. Semua nya hanya sayang pada Romeo! Lalu Ara? Ara di lupakan!."

Ara mengingat kejadian dimana ia hanya di cueki di dalam keluarga nya sendiri. Semua perhatian orang tua nya tertuju pada adik laki laki nya Romeo.

Romeo merupakan anak yang di tunggu tunggu orang tua Ara, semenjak Ara lahir. Orang tua nya menginginkan anak laki-laki tapi mereka tidak menyangka yang pertama lahir adalah Ara anak perempuan.

"Jika rembulan membutuhkan cahaya untuk menerangi malam nya bumi. Maka Ara juga memerlukan perhatian kalian! Rasanya Ara seperti bukan anak kandung kalian, Ara selalu di tirikan. Sedang Romeo dia dijadikan pangeran kesayangan!."

Ara meneteskan air mata nya, ia kini menatap ke arah jendela kamar yang terbuka dengan angin malam yang masuk ke dalam kamar bernuansa biru itu.

Malam berganti pagi, bulan bergeser menjadi matahari. Suasana yang tenang kini menjadi suasana penuh suara kicauan burung di pagi hari.

Ara membuka mata nya perlahan, ia beranjak bangun dan menatap cermin. Mata nya terlihat sembab dengan mata yang sedikit memerah.

"Ara lo terlalu berlarut larut dalam kesedihan lo. Lo sampai lupa wajah cantik lo jadi jelek!" Ara berusaha menyemangati dirinya sendiri. Ia kini berjalan masuk kedalam kamar mandi, bersiap siap untuk sekolah. Pagi ini dia harap tidak ada seorang pun dirumah termasuk bunda nya yang terus membicarakan pernikahan. Rasanya Ara sudah muak dengan pembahasan yang selalu tertuju pada pernikahan. Telinga terasa sakit mendengar bunda nya yang selalu terus menekan nya untuk menikah demi sebuah wasiat.

My Future Husband [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang