kampus leon

521 49 2
                                    

"Nathan jga ga pelnah minta buat hidup lagi"lirih Nathan pelan, walaupun pelan Albert dan yg lain masih bisa mendengar nya karena saat Nathan berbicara tak ada lagi yg ingin berbicara.

Plak

"Shh...sakit bangsat"ujar Alan meringis saat Gerry memukul kepala nya kuat.

"Lo klo ngomong ngotak dikit lah anjir"marah Gerry.

Alan yg tau maksud Gerry pun menggaruk lehernya tak gatal lalu menatap Nathan tak enak.

"Nathan maaf ya sumpah gue ga bermaksud buat ngomong kaya gitu"ujar Alan menyesal.

"Kaka ga salah kok Nathan jga nda malah sama kakak"ujar Nathan tersenyum kearah alan, Alan yg di senyumin auto salting.

"Nat sama gue yok jdi uke gue"ujar Alan yg masih salting.

"Uke itu apa"tanya Nathan sambil memiringkan kepalanya, sontak membuat teman-teman albert memekik gemes.

"Ga usah dengerin omongan Alan"ujar Albert menatap tajam Alan.

"Abang ke luang gulu nya kapan"tanya Nathan menjatuhkan kepalanya di atas meja.

"Nanti jam keluar"

"Tuan"

"Ishh apa sih bikin kaget aja"

"Hehe maaf tuan, ouh iya tuan apakah anda bosan"

"Iya di sini bocann, eh kok kamu tau sihh?"

"Ya jelas kan saya tinggal di pikiran tuan jdi apapun yg anda pikirkan atau katakan saya bisa tau"

"Ouh iya aku lupa"

"_"

"Tuan anda mempunyai misi"

"Misi apa?'

[Memproses 10%...........100%]

Pergi ke kampus Leon dan memikat hati peran utama pria.

Hadia: wangi bunga lilac,permanen.

Hukuman: muntah darah selama 1 hari penuh.

Sisa waktu 12jam

"Ihh apacihh kenapa halus memikat hati pelan utama plia coba"

"Itu memang peraturannya tuan jika anda menyelesaikan misi tubuh anda akan wangi seperti harum bunga lilac, dan sebaliknya jika anda tak menyelesaikan misi anda akan di beri hukuman muntah darah selama 1 hari penuh."

"Ishh iya tpi cala nya gimana?"

"Tuan pikirkan sendiri, saya masih banyak pekerjaan bye tuan"

Nathan yg melihat sistem nya telah menghilang langsung menggerutu.

"Abang"panggil Nathan.

"Hm kenapa"ujar Albert yg sibuk memainkan ponselnya.

"Mau ketemu cama Kaka leon"ujar Nathan menatap sayu sang kakak.

"Kak Leon lgi kuliah nanti ketemu pas pulang oke"jawab Albert, dengan spontan Nathan menggeleng kepala.

"Noo ingin sekalang Nathan Lindu kaka Leon ingin ketemu"ujar Nathan dengan mata berkaca-kaca, Albert yg melihat itu pun mau tak mau ia harus mengizinkan Nathan ke kampus Leon.

Nathan||transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang