"padahal hanya menyapa, tapi mengapa rasanya sulit?"
Sekitar 3 minggu berlalu, Adel dan Ashel hanya saling tatap saja, tidak pernah menyapa satu sama lain. Bahkan beberapa hari ini mereka jarang bertemu karena Ashel sibuk mempersiapkan class meeting minggu depan. Adel juga sibuk, sok sibuk sebenarnya, karena ia akan mengikuti lomba futsal saat class meeting nanti, maka ia dan tim nya harus latihan mulai minggu ini, ya meskipun yang menang tidak dapat hadiah sih. Intinya, Adel dan Ashel sangat sibuk, atau mungkin sok sibuk untuk Adel.
Saat ini Adel sedang latihan di lapangan. Olla, Oniel, dan Lulu menunggu Adel di bangku penonton karena mereka hari ini akan pergi ke rumah Adel untuk bermain PS. 2 jam berlalu, kini Adel dan timnya sudah diperbolehkan untuk pulang oleh pelatih mereka. Adel segera menghampiri teman - temannya yang terlihat sudah bosan menunggu dirinya. "Nunggu lama ya?" tanya Adel sambil tersenyum seolah - olah ia meninggalkan mereka untuk waktu yang singkat. "Pake nanya dia" jawab Olla sambil menggaruk kepalanya. "Ya maap, udah selesai kok ini. Ayo pergi" ucap Adel kepada teman - temannya itu, tapi mereka hanya diam, mereka kesal kepada Adel. "Yang paling lama ga dibeliin martabak!" ucap Adel lagi, kali ini teman - temannya langsung berlari ke arah Adel, Adel hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya lalu terkekeh.
Diparkiran sekolah, mereka harus berjalan sedikit lama karena mobil Adel diparkirkan di tempat yang ada atapnya, biasalah, Adel tidak mau mobilnya kepanasan. "Del masi jauh ga si? cape anjir" keluh Lulu. "Bentar lagi, itu didepan kok mobilnya" jawab Adel dengan santai, ia tidak kelelahan karena ini yang ia lakukan setiap harinya saat ingin pulang. 10 menit kemudian, mereka akhirnya sampai diparkiran tempat mobil Adel berada. Mereka masuk kedalam mobil Adel yang memiliki nama BMW M5, Olla dan Lulu dibelakang, sedangkan Oniel bersama Adel didepan. Saat hendak menginjak gas, ia melihat hal yang menghentikannya. Ia melihat orang yang sudah jarang ia lihat untuk pertama kalinya setelah beberapa hari, Ashel. Ia sedang berjalan menuju lapangan utama, sepertinya ingin melihat panggung untuk class meeting nanti. Tapi Ashel tidak sendirian, ia bersama Andra, yang kebetulan adalah orang yang tidak disukai oleh Adel karena kejadian 4 hari lalu.
FLASHBACK ON
Adel sedang berjalan bersama teman - temannya di kantin, mereka berjalan menuju vending machine. Saat mereka berjalan sambil tertawa, Andra lewat didepan mereka dengan minuman di tangannya. Lulu tidak sengaja menyenggol Andra, dan yang terjadi adalah minum Andra tumpah. "KALO JALAN BISA PAKE MATA GA SI?! MINUMAN GUE TUMPAH NIH!" teriak Andra kepada Lulu sehingga membuat semua orang yang ada di kantin itu terdiam. "Eh maaf dra, gue ga liat lo, sorry sorry" ucap Lulu meminta maaf. "MAKANYA JALAN TU PAKE MATA JING! JANGAN JADI BUTA LO" teriak Andra lagi sambil bersiap memukul Lulu, hal itu membuat Lulu ketakutan. "Waduh, santai dong. Ga nge anjing - anjingin temen gue bisa ga?" kali ini Adel maju dan menahan tangan Andra. "Lo gausah ikut campur, ini urusan gue ama temen lo yang buta itu!" ucap Andra sambil menatap Adel. "Wah, lo bilang apa tadi? buta? sini, gue buat buta lo!" balas Adel lalu memukul mata Andra. Andra kesakitan lalu melepaskan tangannya yang tadi di tahan Adel.
"KENAPA INI?!" teriak seorang guru dari pintu kantin, Bu Feni ternyata. Salah satu murid membisikan Bu Feni apa yang baru saja terjadi. "ANDRA! ADEL! LULU! KALIAN IKUT SAYA, SEKARANG!" teriak Bu Feni sambil menunjuk ke Adel, Andra, lalu Lulu. Dikantor Bu Feni, Adel, Andra, dan Lulu sudah berdiri didepan Bu Feni yang sedang duduk. "Sekarang saya tanya, siapa yang mulai duluan?" tanya Bu Feni yang sudah tidak berteriak tapi kini ia bertanya dengan nada yang tegas. Adel menunjuk Andra, lalu Andra juga menunjuk Adel, sementara Lulu hanya diam saja. "Bu! Andra yang mulai duluan, masa temen saya mau di tonjok!" ucap Adel kepada Bu Feni. "Lah? lagian temen lo tu, jalan ga pake mata!" balas Andra. "DIA UDAH MINTA MAAF DRA!" teriak Adel yang sudah kesal. "Bu ini salah saya bu, saya ga liat Andra lagi jalan, maaf ya dra" ucap Lulu mencoba melerai mereka dan meminta maaf. "Aduh, pusing kepala saya. yaudah, kalian semua ibu hukum aja, dari pada kalian ribut" ucap Bu Feni yang sudah lelah akan murid - muridnya itu. "Bu, Lulu gausah dihukum, biar saya sama Andra aja. Saya kerjain hukumannya Lulu bu, saya ga tega liat temen saya dihukum." ucap Adel agar Bu Feni tidak menghukum Lulu, ternyata Adel bisa sweet juga ya ke temannya. "Yaudah terserah lah, kalian bersihin gudang sama toilet sana, sebelum selesai hukumannya kalian gaboleh pulang!" tegas Bu Feni kepada Andra dan Adel. Andra masih tidak terima, sementara Adel sudah pergi lebih dulu untuk menjalankan hukumannya.