HALOOO SEMUANYAAA!
maaf jika ada typo
namanya manusia.-
-
-
-
Angin berhembus dengan kencang di malam ini. di bibir pantai terlihat seorang pria sedang melamun sambil menatap hamparan luasnya lautan.
Tersenyum miris meratapi nasibnya yang sungguh tidak adil. Adakah orang yang perduli kepadanya? jawabannya tentu TIDAK!
Bahkan keluarga nya saja mencaci maki nya hanya karena dia kalah dengan saudara nya. merasa iri dengan semua yang dia dapatkan
kasih sayang, harta, kebahagiaan, kepintaran, dan kesehatan.
bolehkah ia iri dengan saudaranya?
sungguh hidup tidak adil baginya. kenapa semuanya harus seperti ini?merasa sia sia jika melamun dengan menatap hamparan lautan ini, ia berbalik dan segera pergi.
Andre jevrico anggara.
pria jakung yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil. sosok yang selalu merasa bahwa ia tidak pantas hidup.sakit yang ia derita bahkan tidak di ketahui oleh keluarga nya, selama ini ia berjuang tapi sepertinya hanya sia sia. sosok yang sedari dulu di ajarkan untuk mandiri dan tidak merepotkan orang lain. akhirnya ingin menyerah.
tapi........tidak tau nantinya.
-
-
-
-
Pagi hari Andre sudah bersiap untuk bersekolah. Hei walaupun ia di benci ia masih di berikan fasilitas ya!
Perlahan turun dari tangga dan menuju ke arah meja makan. terlihat ada beberapa orang yang sudah lebih dahulu duduk di sana.
" Lama amat sih lo! ngapain aja?! kita nungguin tau ga?!" Bentak sosok remaja yang duduk di sana
Dia, Andara jevri anggara
kembaran ku, Andara lebih tua beberapa menit dari ku. dia lebih di sayang di rumah ini karena dia pintar." Maaf aku sedikit terlambat" jawab ku
semua yang duduk di meja makan hanya menatap ku sinis, dan kepala keluarga ku atau lebih tepatnya ayah ku segera berbicara untuk segera sarapan.
setelah acara sarapan itu selesai segera semuanya melanjutkan aktivitas masing masing. ayah bekerja, bunda melanjutkan pekerjaan ibu rumah tangga.
Aku dan Andara segera pergi ke sekolah.-
-
-
Sebelum sampai di gerbang sekolah aku di suruh turun oleh Andara. ya, dia tidak mau mengakui bahwa aku adalah adiknya
" Lo turun, dan jangan mengakui di depan orang atau siapapun itu bahwa kita saudara! paham?!" bentaknya, aku hanya mengangguk paham dan segera keluar dari mobil.
Aku segera berlari karena gerbang akan di tutup beberapa menit lagi. berlari aslinya bisa membuat ku sesak nafas tapi yang terpenting adalah aku harus cepat cepat ke sekolah.
Aku merasa lega. akhirnya aku tepat waktu, aku segera masuk dan berjalan di koridor. semua orang di sekolah tau bahwa aku adalah anak yang pendiam dan tidak mudah berbaur.
Tapi aku memiliki satu sahabat yang selalu ada di samping ku. dia baik dan mau berteman dengan ku.
Segera aku berjalan ke arah kelas ku dan masuk, Terlihat di dalam sudah banyak anak murid yang duduk di bangku masing masing. Akhirnya aku berjalan dan duduk di bangku ku." Hai ndre, bagaimana kabar mu?" dia Arzt bintaro, sahabat ku satu satunya. aku tersenyum dan menjawab bahwa aku baik baik saja. Dia tau seluruh masalah ku, ya...kecuali penyakitku.
" setelah pelajaran ini selesai kan kita istirahat, ayo ke kantin!" antusias nya membuat ku tersenyum.
" baiklahh, aku ikut aja" jawab ku, aku tidak enak jika menolak orang yang sedang antusias ini. aslinya aku tidak di perbolehkan memakan makanan yang aneh aneh kata dokter, tapi demi dia aku akan tetap ikut.
-
Bel istirahat berbunyi, tangan ku sudah di tarik oleh artz keluar kelas. segera kami duduk di bangku yang di sediakan di kantin. Aku di suruh duduk dan Arzt memesan makanan nya.
Melihat ke sekeliling seberapa banyak nya anak murid yang sedang makan di kantin ini. Aku melihat ke arah pintu kantin, terlihat sosok gadis manis berjalan sambil menatap ke arahku. rupanya ia menghampiri ku dan duduk di depan ku.
" Hai ndre! kita bertemu lagi!" tegur nya. ya kami saling kenal karena dia selalu mengejarku, bisa di katakan aku ini di sukai olehnya. kadang aku bertanya kenapa ia menyukai sosok seperti ku?.
Namanya, Dewi bulan winter.
gadis manis yang imut, sayangnya ia di sukai oleh Andara, jadi aku tidak menerima cintanya karena saudara ku menyukainya.-
-
-
TBC.
YOU ARE READING
Matahari Terbenam
RomanceAndre jevrico anggara, pria berusia 17 tahun dengan tinggi rata rata anak remaja dan sangat penurut. dia berusaha untuk menjadi yang terbaik namun keluarga nya malah memperlakukan nya dengan tidak adil. hidup dengan penyakit yang hampir tidak di ket...