Matahari 03

13 1 0
                                    

HALOOO SEMUANYAAA!
maaf jika ada typo
namanya manusia.

-

-

-

-

tidak mudah untuk menerima semuanya, aku pun begitu biarlah waktu berlalu tanpa kepastian. dan aku akan tetap bertahan hingga akhir nanti.

-

-

Sepulang dari rumah sakit aku segera menuju ke rumah ku, jika kalian bertanya kemana dewi dan artz? mereka menjengukku tapi aku menyuruhnya untuk pulang saja.
aku tidak mau penyakitku di ketahui orang lain

dengan perlahan aku membuka pintu dan langsung di sambut dengan tamparan dari ayah ku.

Plakkk...!!!

" MAKSUD KAMU NAMPAR ANDARA KENAPA?!" virgo jevrico anggara, kepala keluarga anggara yang juga membenci ku

aku hanya menunduk dan meminta maaf kepada nya. aku melihat bahwa andara tersenyum sinis kepada ku dan segera membisikkan sesuatu kepada ayah.

" Ayah mau kamu sujud di kaki andara!" aku terkejut ternyata dia berbisik kepada ayah untuk memintaku bersujud kepadanya.

baiklah, aku menurutinya. segera aku bersimpuh di kakinya dan segera sujud.

pelayan atau bodyguard yang melihat hal itu merasa kasihan kepada andre, mereka merasa kasihan karena tuan muda mereka yang sangat baik ini di perlakukan tidak adil.

tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, hanya menatap dengan iba. bisa di rasakan bahwa keluarga ku sangat senang melihat ku yang bersujud di bawah kaki andara.

aku merasa bahwa aku pantas karena aku sudah berbuat yang salah walaupun bukan aku yang melukainya.

kepala ku di injak oleh sepatu andara dan di tekan tekan lagi agar kepala ku menyentuh lantai yang dingin itu. nafas ku sudah sesak dan aku ingin menangis. ibu melihat ku, dia merasa bahwa jauh di lubuh hatinya masih sangat menyayangi andre

tapi egonya lebih besar, dia menepis semuanya dan segera pergi dari sana, aku hanya tersenyum miris.

-

-

-

setelah acara sujud itu selesai andre akhirnya bisa istirahat, menatap dirinya ke arah kaca dan melihat seberapa lemah nya dia.

dia tidak ingin seperti ini tapi apalah daya nya. andre berjalan ke arah meja belajar dan menulis sesuatu di buku diary nya. hanya buku diary ini untuk nya meluapkan amarah, kesedihan atau apapun itu.

tidak ada yang bisa ia jadikan teman untuk curhat, ingin curhat ke arzt? takut malah menambah bebannya. andre tidak ingin melibatkan orang lain dalam kesengsaraannya.

- semuanya hanya bisa ku lalui, walaupun sangat sakit untuk di lewati- andre

setelah menulis kata kata dan keluh kesah nya andre segera beranjak dan menuju kasurnya.

-

-

-

matahari menyusup melalui jendela kamar terlihat sangat cerah hari ini. Andre segera bangun dan langsung menuju ke kamar mandi.

selesai mandi dan menggunakan seragam sekolah seperti biasanya ia segera turun dan langsung menuju ke meja makan. tapi kali ini nasib baik sedang tidak berpihak kepadanya.

" Lo gausah makan disini, sana lo pergi!" siapa lagi kalau bukan andara

andre hanya menghela nafas dan mengangguk sejujurnya ia sangat lapar pagi ini tapi apa daya. segera berjalan keluar

" oh ya satu lagi, lo gausah bareng gue mending lo naik taksi atau apapun itu, gue ga sudi punya adik kayak lo" ya, lagi lagi andara. seperti nya ia ingin mempersulit jalan andre kali ini.

hanya bisa tersenyum simpul dan segera berjalan keluar untuk menaiki taksi. lama di tunggu tidak ada taksi yang lewat, melihat ke arah tangannya dan melihat jam bahwa 20 menit lagi akan bel sekolah.

mengingat jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh jadi ia memilih untuk bolos kali ini, berjalan tanpa arah sambil melamun memikirkan kenapa takdir tidak adil.

terlihat di depannya ada sebuah taman dengan danau buatan, duduk di pinggiran danau dan melihat ikan ikan di sana.

" kamu ngapain disini ndre?" seseorang berbicara dari belakang, aku melihatnya dan ternyata itu dewi.

" aku bolos hari ini, karena tidak ada yang mau mengantarku" aku berbicara jujur apa adanya, dan dewi mengangguk anggukkan kepalanya, ia duduk di samping ku.

" kamu sendiri kenapa ada disini dew?" tanya ku, dewi tampak menyengir dan menatap ke arah ku

" sejujurnya hari ini aku malas bersekolah jadi aku bolos, dan malah bertemu kamu disini" jawab nya

pertemuan yang sepertinya di atur oleh tuhan, di mana pun aku berada pasti ada dewi

" ndre" panggil nya, aku segera menengok ke arah nya dan seolah bertanya mengapa ia memanggil nama ku

" kenapa kamu gamau nerima cintaku?"

-

-

-

-

TBC

Matahari TerbenamWhere stories live. Discover now