Chp 1 | Welcome to my hometown.

75 7 3
                                    

Haii~

Sebelum kalian mulai membaca aku mau meminta maaf terlebih dahulu.

Sebelumnya ini adalah kisah yang berjudul 'Dia Feyrin' dan bukan 'Varsha' aku minta maaf banget sama kalian (Pembaca lama Dia Feyrin).

Kisah Feyrin masih tetap lanjut hanya saja dengan nama dan alur yang sedikit berbeda.

Aku akui aku memang sedikit jahat, ralat bukan sedikit lagi tapi memang jahat karena telah merubah keseluruhan kisah anak pertamaku (Feyrin) dan menggantinya dengan nama dan sifat yang baru (Varsha).

Namun disini aku akan menjadikan kisah Feyrin dengan versi yang lebih baik lagi.

Untuk pembaca lama Feyrin aku benar-benar minta maaf. Karena bukan hanya Feyrin saja yang aku rubah namanya, ada beberapa tokoh dalam kisah lama yang aku rubah disini untuk alur yang lebih baik.

Dan semoga kalian suka dengan Feyrin versi yang baru (Varsha).

Maaf ini lumayan panjang. Baiklah silahkan membaca~

Semoga suka 🌺

Happy reading 🌙





Kringg..!!

Kringgg..!!

"VARSHA BANGUN! Alarmnya bunyi terus berisik!" terdengar suara bunda dari lantai bawah.

Aku membuka mataku mengerjapkan beberapakali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mata.

"IYA BUNDA," aku segera mematikan suara alarm yang berisik itu lalu bergegas ke kamar mandi.

"Ugh segarnya~ Gak sabar buat sekolah besok!" Yah, aku baru pindah ke Jakarta beberapa hari lalu karena bunda ada pekerjaan di sini, jadi aku terpaksa ikut dengan bunda karena di bandung tidak ada kerabat yang bisa aku tumpangi.

Kemarin bunda sudah mendaftarkanku di Star High School (SHS) sekolah elit di jakarta. Sebenarnya aku senang bisa ikut bunda kesini karena dengan itu aku bisa masuk ke sekolah impianku dari dulu. Thank you pekerjaan bunda.

Aku keluar dari kamar dan menuruni tangga satu-persatu. Sampai di dapur aku melihat bunda yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.

"Bunda masak apa? Kelihatannya enak." tanyaku sambil menikmati harumnya masakan bunda.

Bunda tersenyum melihat tingkahku. "Pasti enak dong kan yang masak bunda, sini kamu cobain."

Aku memdekat lalu mulai mencicipinya. Suapan pertama mataku berbinar, suapan kedua lidahku seperti dimanja. Ini.. ini.. sangat lezat~ "Eum~ Masakan bunda emang the best!" seruku memeluk bunda.

"Yaudah kalau begitu kita langsung saja makan, sini sayang kamu mau lauk apa?" ajak serta tanya bunda.

"Ayam kecap ya bunda, aku suka itu." ujarku dengan senyum lebar.

"Baiklah ini untuk anak bunda tercinta." Bunda mulai mengambilkan lauk-pauk untukku dan bunda. Kalian jangan bertanya ayahku dimana, karena dia tidak ada jadi jangan dicari.

Selesai sarapan tadi aku pergi mengantar bunda ke pintu depan. Bunda akan berangkat kerja sekarang.

"Varsha bunda tinggal sendiri nggak papa?" tanya bunda sedikit khawatir.

VARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang