¹²

2.6K 138 3
                                    

Hanya ada pepohonan besar dan suara-suara hewan. Lucian kembali menatap Laira.

"Pergi ... " Laira melambaikan tangan dan tersenyum manis.

Kaki Lucian melangkah mundur lalu berbalik dan berlari lurus. Menangis merasa hidupnya kurang beruntung dengan semua masalah yang terjadi. Kaki nya terasa sakit bekas dikekang menggunakan rantai membuat memar. Tidak tahu harus kemana, terpenting sekarang adalah keluar dari kehidupan Andrew.

Bagaimana dengan Demon, Damon dan David?

Lucian berharap mereka semua mati dan membusuk di neraka. Nafasnya tersengal, berapa jauh lagi ia harus berlari. Gerbang belum saja terlihat. Ia lelah namun ini kesempatan bagus. Lucian menatap sekeliling dan merinding.

Dimana ini?

Bagaimana kehidupan selanjutnya? Apa Lucian akan menjadi gelandangan?

Lucian menertawakan dirinya sendiri. Betapa kotor, buruk dan bodoh.

Benar.

Sejak awal Lucian benar.

Tidak merestui hubungan ayah dan Laira. Semua itu sudah benar.

Mata Lucian berbinar cerah melihat gerbang tinggi. Gerbang hanya bisa dibuka menggunakan remote control dan Laira akan membukakan nya. Tidak sembarang bisa menyentuh atau kalian akan mati tersetrum listrik bertegangan tinggi.

Gerbang terbuka, seolah ia terlahir kembali.

"Maaf Buna ... " Kaki Lucian melangkah pelan melewati gerbang.

/Ckiitt

Lucian terduduk di aspal memegang jantung nya. Ia sangat terkejut ada mobil mewah hampir menabrak nya. Jantung berdegup kencang takut itu Andrew. Mobil yang sama. Apa yang harus Lucian katakan, dan Laira akan di hukum Andrew.

"Kamu baik-baik saja?" Seorang pria dewasa memakai setelan jas hitam keluar dari mobil.

Kini jantung Lucian hampir berhenti berdetak.

"P- Papa"

Begitu pula pria yang tersebut, menatap tak percaya. Bergegas mendekati Lucian dan memeluk tubuh putra yang sangat lama tidak ia lihat.

"Lucian! I- ini ... Astaga! Kamu baik-baik saja?! Apa ada yang sakit?"

Lucian meremas lengan pria tersebut dan menangis keras.

"Katakan Lucian! Dimana yang sakit?!" Lucifer menggendong ala bridal style.

Supirnya membantu membuka pintu mobil belakang. "Tuan?"

"Ke rumah sakit sekarang!"

Mata Lucian terpejam.

Apa ini akhir dari cerita?

Semuanya gelap. Dada Lucian sesak.

••

"Hampir seluruh tubuhnya ada lebam juga memar. Apalagi bagian pinggang juga dada" Jelas wanita memakai kemeja ketat, Katrina.

Dia sedang tidak menggoda siapapun. Ini pakaian kesukaannya.

"Ngh" Lucian mengerjabkan mata dan menatap langit-langit berwarna putih. Melirik tangannya ada infus tertancap.

"Lucian apa ada yang sakit?" Lucifer bangkit dari duduknya langsung mengelus pipi Lucian.

Lucian menggeleng pelan. "Papa berhutang cerita kepada ku"

Lucifer menghela nafas berat lalu tersenyum. "Setelah kamu sembuh, Papa ceritakan semuanya"

Pendek banget kan?

Ok di sini aku kasih tau kalau Demon, Damon, David tidak akan dibahas lagi.

Kenapa?
Karena mereka akan di buku terpisah alias judul cerita baru setelah ini tamat.

Aku mau fokusin di cerita Lucian saja dulu yang akan tamat beberapa chapter lagi. Yah, gitu deh.

Pen aku cepet up dan teks nya panjang? Vote nya dibanyakin

End of story (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang