Disisi Chandra
“TERUS AJA TERUS SELINGKUH, MUAK AKU AYO CERAI!!.” Teriakan terdengar oleh Mila, ibunya Chandra
“Yasudah kalau kamu muak dengan saya, tapi saya tidak mau mengambil anak tidak berguna ini-!.” Ujar Reo, sang ayah Chandra sambil menarik kerah Chandra dan membanting Chandra ke lantai.
“Aku juga tidak mau membawa anak ini, lebih baik mati saja.” Ucap ibunya Chandra, yang membuat Chandra sakit hati.
Chandra tidak pernah bercerita apapun dan ia sangat sudah muak dengan perlakuan orang tuanya yang tidak kunjung berubah.
Ia hanya terus berharap sambil menjaga Charlo, adik kelas sekaligus orang yang ia taksir selama ini, baginya Charlo itu segalanya.
Hari berganti
Chandra dengan riang gembira berangkat ke sekolah dan di sekolah ia mengikat rambut Charlo seperti biasa.
“Charlo, Lo itu cantik tau... Masa iya Lo ga naksir siapa siapa..” Ucap Chandra mendadak
“Apansi Ndra, gombal terus Lo mending beli es.” Jawab Charlo
“Btw jaga diri ya, gua mau pindah jadi gabisa ngiket rambut Lo lagi, haha bakal kangen nih gua sama lo.” Ujar Chandra secara tiba tiba.
Lantas ucapan tersebut membuat Charlo bingung dan bertanya.
“Emang Lo mau pindah kemana? Jauh kah?.” Tanya Charlo.“Jauh banget pake helm, intinya Lo jangan coba coba ikut ya.” Jawab Chandra.
Dan Charlo pun bingung lalu hanya mengangguk.
Di sore hari Charlo nekat kerumah Chandra membawa surat dan berniat mengajak Chandra jalan sore.
Betapa terkejutnya Charlo karena rumah Chandra sangat ramai, ia bergegas masuk kedalam dan ternyata..
“Ndra.. LO GOBLOK ANJING NDRA...” Isak tangis Charlo terdengar.
Dan Charlo membaca surat Chandra yang berisi: ‘Hai dekel ku yang manis, maaf ya aku duluan, aku pindah ya benar pindah alam hehe.. tau ga si aku suka sama kamu tau:3 ah ya jangan sedi sedi ya nanti aku ikut cedi loh:( dan ya aku nekat bundir karena aku tau kamu indigo, aku bakal disisi mu hingga aku tenang jadi kamu ga kesepian^^ kamu gaboleh pulang sendiri kayak aku ya. Love u’
Charlo hanya bisa menangis dan mengenakan gelang yang diletakkan Chandra diatas surat tersebut.
“Maaf. . . Chandra akan kami kuburkan di makam dekat kampung halaman.” Ujar ibunya Chandra.
Dan Charlo pun pulang kerumah dengan perasaan sedih tak karuan, dan benar saja Charlo melihat arwah Chandra yang gentayangan, namun ia tidak sejelas itu.
Charlo peka di bagian komunikasi dengan makhluk bukan melihat, walau begitu ia tetap sedih.
“Ndra, gua juga suka Lo tapi Lo goblok Ndra serius.. love u too arwah gentayangan..”
Hingga kini Charlo memutuskan tidak berpacaran dengan siapapun karena ia masih merindukan Chandra, dan tiap malam Jumat kliwon ia selalu kedatangan Chandra dengan wajah pucat yang seram tersenyum tapi Charlo tidak peduli dan tetap senang Chandra datang, walau ia arwah.