ARGAREL 01

3 1 0
                                    

Disebuah kamar terdapat seorang gadis yang masih tertidur pulas di ranjangnya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07.23. Kebiasaan ketika  libur sekolah ia akan bangun agak siangan, padahal hari ini adalah hari terakhir ia tinggal di Tanggerang.

"AUREL!!" teriak seorang wanita yang tidak lain tidak bukan ialah mama Aurel

tok tok tok

bunyi sebuah pintu diketuk, namun tetap tidak ada jawaban apapun dari dalam.

"Aurel bangun, hari ini kita mau pindahan kamu ga inget!!" ucap sang mama

Aurel yang merasa tidurnya terusik, akhirnya bangun dan menghampiri pintu kamarnya kemudian membukanya. Dengan wajah kusut dan rambut yang seperti singa, ia menatap mama nya sembari menyandarkan kepalanya ke pintu.

"astaghfirullah Aurel, anak gadis jam segini baru bangun. liat rambut kamu sudah seperti singa, muka kusut seperti baju yang belum disetrika" omel mama aurel melihat kelakuan anak gadisnya.

Aurel hanya diam dengan menatap mama nya kemudian menghela napas berat.

"udah sana cepetan mandi, terus turun kebawah sarapan!" ucap sang mama

Aurel hanya menganggukkan kepalanya, kemudian mamanya turun kebawah dan Aurel pun masuk ke kamar untuk membersihkan diri. Sebelum mandi ia membereskan tempat tidurnya, setelah selesai ia pergi kekamar mandi.

Setelah selesai mandi ia mengenakan baju kaos hitam dipadukan dengan rok pink pendek kotak-kotak, dan ia pun sedikit memoles wajahnya agar terlihat fresh. Kemudian ia pun turun kebawah untuk sarapan, dan ketika dibawah ia melihat bahwa setengah barang-barang dirumahnya sudah dikemas dan ditaruh didepan rumah.

Aurel pun melanjutkan langkahnya menuju meja makan, ia pun sarapan dan setelah sarapan ia pergi menuju kamarnya. Sesampainya dikamar ia mengambil koper besar dan membukanya, kemudian ia menghela nafas sejenak dan segera memasukkan barang-barang miliknya kedalam koper.

"Berat banget buat ninggalin kota ini, tapi ini juga demi masa depan gue" ucap gadis itu dengan mata yang melihat ke arah jendela kamarnya, menampakkan pemandangan kota Tangerang.

Aurel terpaksa harus ikut bersama orangtuanya pindah ke Bandung, karena pekerjaan papahnya dipindahkan ke daerah Bandung. Mau tidak mau ia dan keluarganya harus pindah ke Bandung, karena pekerjaan papahnya.

Setelah semuanya selesai, ia pun membawa kopernya turun kebawah dengan sedikit kesusahan karena kopernya berat dan juga besar.

"Buset berat banget, perasaan isinya cuma sedikit deh" gumam Aurel

Papahnya yang melihat anaknya kesusahan membawa kopernya, pergi menghampiri Aurel.

"Sini biar papah yang bawa, kamu bantuin mama mu beresin barang yang lain" ucap sang papa sembari mengambil koper yang ada ditangan Aurel

"Pah kakak kapan sih pulangnya?" tanya Aurel

Papahnya yang mendengar pertanyaan Aurel menoleh dan berpikir "Mungkin bulan ramadhan baru kakakmu pulang" jawab sang papah

Aurel hanya menganggukkan kepalanya mendengar jawaban papahnya, Kemudian ia bergegas membantu mamahnya membereskan barang-barang.

***

13.25

Akhirnya semuanya selesai dipacking, tinggal menunggu mobil truk untuk mengangkut barang-barangnya. Aurel dan keluarganya tengah duduk diteras rumah ditemani cemilan dan jus, sembari mengobrol ringan.

"Pah, nanti di Bandung aku sekolah dimana?" tanya Aurel

"Kamu sekolah di SMAN 1 Bandung!" jawab papahnya

Aurel pun menganggukkan kepalanya kemudian menghela nafas panjang "Gimana kalo aku ga punya temen disana?" ucap Aurel sembari menatap mama dan papanya.

Sang mamah tersenyum sembari mengelus rambut Aurel "Kamu pasti punya banyak teman, di Bandung orangnya pada ramah dan baik pasti kamu bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya" ucap sang mama menjelaskan kegelisahan anaknya

Aurel tersenyum kearah mamahnya dan kemudian ia melihat ke arah papahnya yang menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan mamahnya. Ia pun menghela nafas dan tersenyum sembari melihat kearah langit yang cerah.

"Semoga ini awal dari kebahagiaan gue" batin Aurel

Tak lama truk pengangkut barang pun datang didepan rumah mereka, dan mulai membawa barang-barang dirumahnya kedalam truk itu, dan  hanya barang pribadi yang dibawa dimobil pribadi mereka. Aurel pun akhirnya melangkah menuju mobilnya, dan memasuki mobilnya bersama kedua orang tuanya.

Aurel duduk tenang dibelakang dengan menggunakan headphone mendengarkan musik menemani selama perjalanan ke kota Bandung. Tak lama mobil pun berhenti sejenak disebuah minimarket untuk membeli beberapa makanan dan minuman untuk menemani perjalanan dan berjaga-jaga kalau ada yang lapar. Aurel yang ingin membeli sesuatu pun turun bersama mamahnya masuk kedalam minimarket, sedangkan papahnya menunggu diluar minimarket.

Setelah didalam minimarket Aurel berpamitan kepada mamahnya pergi menuju stand camilan dan tak lupa juga eskrim yang menjadi camilan favorit Aurel. Setelah semuanya selesai dibeli ia dan mamahnya pun kembali memasuki mobilnya disusul papahnya, dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya.

***

Tak terasa akhirnya Aurel dan keluarganya sudah sampai di kota Bandung disore menjelang magrib, pemandangan kota Bandung sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Kemudian mobilnya memasuki sebuah perkomplekan yang cukup dibilang elit karena rumah-rumah yang ada dikomplek itu bernuansa mewah dan elegan.

Mobilnya pun berhenti didepan rumah dua tingkat yang begitu indah dengan halaman depan yang lumayan cukup luas dan juga dipenuhi bunga-bunga. Aurel pun menatap rumah itu dan bertanya

"Ini rumah baru kita?"

Melihat respon papah dan mamahnya yang menganggukkan kepalanya, Aurel pun akhirnya membuka pintu mobil dan melangkahkan kakinya menuju gerbang depan rumahnya dan sudah tersedia satpam rumahnya yang berjaga didepan. Aurel melangkah masuk kedalam halaman rumah dan menatap rumah barunya, sembari menunggu papah dan mamahnya meminta bantuan satpam untuk membawakan barang dimobilnya.

Barang-barang yang diangkut oleh truk tersebut sudah dimasukkan kedalam rumahnya, oleh satpam dan beberapa orang yang ada di truk.

***

Setelah menata semua barang dirumah barunya, Aurel pun menaiki tangga menuju kamarnya diatas. Kamar Aurel memiliki balkon yang menghadap ke pemandangan kota Bandung, ini memang permintaannya. Aurel ingin kamarnya mempunyai balkon yang menghadap ke arah pemandangan kota.

Setelah membereskan barang-barangnya dikamarnya, ia menuju tempat duduk yang ada di balkon kamarnya. Kemudian duduk sembari menikmati angin malam yang berhembus menerpa wajahnya, ia pun memejamkan matanya sembari tersenyum.

"Besok gue udah mulai sekolah, semoga besok gue bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru" gumamnya sembari berdiri memasuki kamarnya dan menutup pintu balkonnya. Ia pun melangkah menuju ranjangnya dan mulai merebahkan tubuhnya, karena hari ini benar-benar sangat melelahkan.

***
seginii dulu ya ceritanya, tetep pantengin terus jangan sampe ketinggalan yaa🖤

thanks for reading zeyengg
jangan lupa vote and comment🖤

ARGAREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang