Hinata menatap jengkel Sasuke yang duduk didepannya. Mereka sudah sampai di kirigakure dan sudah menetap disana selama lima hari namun sampai saat ini Sasuke belum mengatakan apa tujuan pria Uchiha itu pergi kesini. Bahkan tidak hanya itu pria bajingan mesum tengik itu malah memilih menyengsarakan Hinata dengan mengajaknya bermalam dibawah pohon alih-alih dipenginapan.
Sebenarnya Hinata bisa saja menyewakan sebuah penginapan untuk dirinya sendiri namun Sasuke malah mengancam akan menyetubuhinya seharian penuh jika Hinata berani melakukannya.
Dan dengan perasaan kesal Hinata terpaksa menuruti perkataan bajingan tengik itu dengan bermalam dibawah pohon seperti musafir miskin tanpa uang.
Padahal jika dipikir-pikir walaupun Hinata sekarang juga seorang musafir tapi uang yang Hinata bawa didalam gulungan bahkan bisa menghidupi satu keluarga besar selama lima tahun. Jangan lupakan jika statusnya masihlah seorang Heires dari klan terhormat Hyuga. Uang bukanlah suatu masalah bagi klan terkaya di seluruh Konohagakure itu.
Dan memikirkan nasibnya kini berhasil membuat Hinata semakin merasa jengkel.
"Berhenti menatapku Hyuga atau aku akan mencongkel matamu dengan Kusanagi milikku." Sasuke berseru pelan namun berhasil membuat Hinata mendengus samar saat mendengarnya
Hinata menatap sinis Sasuke dan memilih memalingkan wajahnya menyandarkan tubuh mungilnya di pohon besar yang ada dibelakangnya.
"Dasar menyebalkan." Gerutu Hinata pelan
Sasuke melirik sekilas kearah Hinata, sudut bibirnya sedikit tertarik keatas saat mendengar gerutuan pelan gadis Hyuga itu. Walaupun Hinata mengatakannya dengan suara yang pelan namun Sasuke masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Onyx hitam Sasuke menatap lekat wajah gadis Hyuga yang duduk didepannya. Walau hanya bermordalkan cahaya dari sang rembulan dan api unggun yang ia buat tapi Sasuke tetap dapat melihat fitur lembut dari wajah gadis Hyuga itu.
Sasuke tidak mengerti kenapa tapi saat ini rasanya Sasuke ingin berlama-lama menikmati bagaimana wajah Hinata yang terlihat begitu indah sekarang.
Hinata memainkan tangannya, manik amethys indahnya sebisa mungkin menahan diri untuk tidak melihat kearah Sasuke. Hinata sadar jika saat ini Sasuke sedang menatapnya namun entah kenapa Hinata terlalu enggan untuk membalas tatapan pria tengik itu.
"Hyuga.."
Suara dingin dan serak Sasuke berhasil membuat Hinata mau tidak mau menolehkan wajahnya.
Sesaat Hinata tertegun, walau sedikit jauh namun Hinata dapat melihat kilatan nafsu yang terpancar dari manik berbeda warna Sasuke.
Sial, jangan bilang.
"Ikut aku."
Hinata menahan nafas manik amethys indahnya terlihat sedikit membola saat dirinya melihat bagaimana Sasuke yang perlahan bangkit berdiri dan berjalan menjauh.
"Jangan bilang dia menginginkan itu lagi?" Hinata bergumam pelan dengan jantung yang berdetak dengan cepat
Walaupun Hinata sudah bersama Sasuke selama beberapa hari tapi setelah kejadian terakhir pria itu tidak pernah meminta itu padanya. Dan terakhir kali Sasuke membahasnya pun tidak lebih dari sekedar mengancamnya.
Namun malam ini entah setan apa yang menghinggapi pria Uchiha itu hingga Hinata kembali melihat tatapan mata yang seolah siap menerkamnya untuk kedua kalinya.
Tanpa sadar Hinata merasa kedua tangannya mulai berkeringat dingin. Entah kenapa Hinata merasa enggan untuk mengikuti Sasuke yang telah berjalan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...