1| Prolog

5 2 0
                                    

"Menurutmu mereka akan tahu kekuatan kita?" perempuan muda itu menatap kakaknya khawatir. Kedua tangan miliknya erat merengkuh sang bayi. Tertidur dengan manis, tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. 

Telah sekian lama  tiga manusia itu melakukan perjalanan jauh dari tempat mereka berasal. Berjalan jauh mencoba bersembunyi dari kejaran makhluk biadab. Menaiki perbukitan lantas berkelok menuruni lembah. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk singgah pada daerah yang sekiranya aman. 

"Kanya, kita bahkan tak bisa memprediksi bahwa makhluk-makhluk congkak itu dapat menemukan tanah Kaerssa disaat seperti ini. Aku juga tak mampu tuk menjanjikan seluruh keamanan yang kau dambakan. Cepat atau lambat, bisa jadi kita pun berakhir di tangan mereka. Sama seperti sebagian masyarakat yang telah gugur dan tertinggal di belakang sana. Namun, saat ini,  jelas kita berdua akan mengusahakan yang terbaik bagi  satu-satunya masa depan suku kita, bayi yang telah ditunggu sekian lama!"

Grrrrroooooooaaaaaa...

Tepat setelah pria paruh baya itu menyelesaikan kalimatnya,  terdengar suara gerungan dari balik rerimbun dedaunan hutan. Diikuti dengan penampakan bayangan makhluk besar nan berbulu di sekeliling mereka. Hilang timbul di atas dahan kokoh.

"Kanya, waspada!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life, Survive & DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang