📢📢📢Treeet Treeet Treeet📢📢📢📢
Terompet maut telah berbunyi. Betul sekali, setiap hari penting atau perlombaan sekolah terompet maut ini pasti akan berbunyi dipagi hari. Menurut kepala sekolah, hal tersebut digunakan untuk menyemangati para siswa. Nyatanya menbuat para siswa lesu, pasalnya perlombaan tidaklah cukup untuk para siswa pejuang 💯. Hanya membuat lelah fisik saja. Tetapi mau tidak mau mereka tetap mengikuti perlombaan tersebut. Dan sekarang Revian sedang kerepotan mengurus perlombaan ini.
"Tidakkah kakinya sakit? Aku lelah melihatnya. " ungkap Hugo kepada yang lainnya. Pasalnya sejak tadi pagi, bahkan sebelum gerbang dibuka pun Revian sudah berada diakademi. Para anggota Saturday Club hanya bisa menghela nafas, mau bagaimana lagi? Ketua kegiatan pasti yang paling banyak bergerak bukan?
"Nick!!! " seru seorang gadis dari arah belakang mereka. Nicholas yang baru saja ingin berbalik badan seketika tersungkur ke depan karena gadis itu mendorongnya.
"Oh god! Sorry Nick. " ucap gadis itu sembari membantunya berdiri. Para anggota hanya bisa menahan tawa mereka. Dalam hati Nicholas, ia ingin sekali lenyap dari dunia ini.
"What? " tanya Nicholas cepat, jujur saja ia masih dendam dengan kejadian yang baru saja terjadi.
"Ku harap aku berlari ke orang yang benar. " gumamnya, namun masih bisa terdengar oleh anggota Saturday Club. Nicholas mengangkat satu alisnya, apa maksud darinya?
Serena, salah satu anggota keamanan IAO. Entah apa yang membuatnya terlihat gelisah. Dan hal tersebut tentu membuat kelima anggota Saturday Club penasaran.
"Aku sempat penasaran dengan—i want four eyes. You and me. " suaranya memelan diakhir. Nicholas merasa bahwa Serena akan membicarakan hal penting, jadi ia pamit dengan yang lain dan pergi menuju perpustakaan. Semua siswa pergi ke lapangan dan tentu saja perpustakaan sepi.
"Aku tidak tahu ini akan menimbulkan masalah atau tidak, jadi aku ingin menanyakan ini kepadamu. " ucapnya dengan nada serius. Nicholas seketika menegang, apa ini?
"Apa kau dan anggotamu pernah membuat masalah dengan club lain? Karena setahuku kalian jarang bergaul dengan club lain. " Nicholas seketika paham maksud arah pembicaan yang akan dibahas Serena.
"Nope, dan apa kau penasaran dengan club Atlantic? " Nicholas mengangkat satu alisnya seusai mengeluarkan kata-kata itu. Serena terdiam sejenak.
"Uhm... actually—"
"What are you guys doin'? " tanya seseorang yang tiba-tiba saja muncul entah darimana. Nicholas dan Serena seketika menutup mulut mereka. Itu adalah Richard, bukankah semua siswa sedang berada dilapangan untuk melaksanakan upacara pembukaan?
"Kenapa kau masih disini? " tanya Serena sang keamanan. Tadi saat para anggota kegiatan dan perlengkapan sibuk menyiapkan acara, para anggota keamanan ditugaskan untuk mengatur para siswa untuk pergi menuju lapangan. Termasuk Serena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saturday Club
Teen Fiction"We are Saturday club, the club that's love weekend. Why not Sunday? Cause if you pick Sunday you won't get Saturday, but if you pick Saturday y'all get Sunday for sure. " Toronto, 2023 ©virstyle