prolog

7 0 0
                                    

Di suatu saat di sebuah rumah yang terdapat keluarga kecil namun dalam keluarga itu terdapat dua anak kecil perempuan kembar yang berusia 6 tahun yang harus memilih untuk ikut ayah atau ibunya

"Kalian liat ini uang logam, jika kalian lempar dan logam ini berhenti di angka berarti kalian harus ikut ayah dan sebaliknya jika logam ini berhenti di gambar maka kalian ikut ibu" kata Indra

Indra pun memberi uang logam itu masing-masing kepada anak perempuan nya

"Silahkan" indra menyuruh untuk segera melempar uang logam itu, dan masing-masing dari mereka menyaksikan itu

Uang logam itu berhenti, indra mengecek nya

"Punya Nuansa hasilnya gambar berarti Nuansa harus ikut ibu" kata Indra

"Sedangkan senja hasilnya angka berarti harus ikut ayah" ucap indra tersenyum sedangkan dua anak itu merasa sedih karena harus berpisah

"Tapi senja gamau yah, senja mau tinggal bareng-bareng sama ansa sama ibu" ucap senja

"Iya yah, nuansa juga pingin tinggal sama senja dan ayah" ucap Nuansa

"Sayang dengerin ibu, ini udah menjadi keputusan ayah dan ibu. Apapun hasilnya kan nanti kita bertemu lagi" ucap nila dengan senyuman meski hati nya sangat tidak terima jika ia harus berpisah dengan anaknya

"Ayo senja kita harus pergi sekarang nanti ketinggalan pesawat" ucap indra sambil menarik koper senja, ia dan senja akan pergi dan tinggal di luar negeri

Senja, Nuansa dan nila berpelukan sambil menangis, lalu nuansa berpelukan dengan sang ayah

"Senja pergi dulu ya Bu, nuansa" kata senja pamit

"Iya sayang, jangan lupain ibu dan nuansa ya" ucap nila sambil mencium kening anak nya itu

Ssnja pun pergi dari rumah nila bersama indra

"Senja" nuansa menangis, karena harus berpisah dengan kembarannya

***

Abiru Dikara Raharja seorang lelaki tampan yang banyak diminati oleh para siswi SMA Angkasa Cendikia, bukan karena parasnya saja yang tampan namun ia juga merupakan anak seorang dokter yang menjadi donatur di sekolah ini

"Biru" panggil seorang perempuan rambut yang di gerai dengan pita berwarna merah di atas kepalanya

"Hai sayang" kata Abiru memanggil ke wanita itu

Wanita itu bernama Clarissa Gunawan yang merupakan pacar dari biru, mereka berpacaran sudah lama sejak mereka duduk di bangku kelas 11

"Mau kemana dulu?" Tanya Abiru sambil memberikan helm pada Clarissa

"Ke mall dulu ya, aku mau beli sesuatu soalnya" kata Clarissa

"Oke, ayo naik" ucap biru yang sudah di atas motor nya dan Clarissa pun menaiki motor biru. Dan segera biru menyalakan mesin motor nya lalu melaju meninggalkan area parkiran sekolah

***

"Kita ke Timezone yu" ajak biru setelah membeli barang yang di cari oleh Clarissa

"Ayo" ucap Clarissa dan berjalan disamping biru sambil berpegangan tangan

Merekapun bermain di berbagai permainan di dalamnya, salah satu nya bermain street basketball dan Pump it up dan banyak lainnya

"Eh liat deh itu bukannya biru sama Clarissa ya" ucap nadzira saat melihat biru dan Clarissa

"Iya" kata nuansa

"Bucin banget ya mereka berdua" kata Siska

"Iya, dari kelas 11 bucinya" ucap zira

"Udah ayo ah, kita ke Gramedia malah ngeliatin yang pacaran" kata nuansa

"Iya-iya sa" ucap Siska

***

"Assalamualaikum" ucap nuansa saat memasuki rumahnya

"Waalaikumsalam, kamu kok baru pulang" kata nila

"Iya Bu, tadi abis ke Gramedia dulu soalnya ada berapa buku yang harus di beli"

"Yasudah, kamu bersih-bersih dulu trus makan"

"Iya Bu"

***
Kini keluarga Raharja sedang bermakan malam

"Nanti kalo bi Ratna udah ga kerja disini lagi, trus siapa yang gantiin" kata seorang gadis kecil yang bernama Naladhipa anasera Raharja ia adalah anak kedua dari pasangan Ardhana dan Dinda yang merupakan ia adalah adik dari biru

"Nanti papa cari orang untuk pengganti BI Ratna" kata ardhana

Drrrt drrrttt drrrrt

"Iya hallo" ucap Ardhana mengangkat teleponnya yang berbunyi

"Baik, saya kesana sekarang" ucap Ardhana mematikan teleponnya dan menyudahi makan bersama keluarga nya

"Papa ada pasien yang harus di tangani sekarang juga, jadi mungkin pulangnya agak larut malam" ucap Ardhana

"Iya, hati-hati" kata Dinda

Beberapa menit kemudian handphone Dinda yang berbunyi

"Iya hallo"

"Dinda hari ini kan ada acara ultah nya Dewi, kamu mau otw jam berapa" suara sebrang telepon

"Astagfirullah hampir lupa, aku ini sekarang mau otw" kata Dinda

"Iya kita tunggu" Dinda mematikan teleponnya

"Bunda pergi ke acara temen bunda dulu ya sayang" ucap Dinda pada biru dan Nala 

"Habiskan mas biru dan non Nala makanya" kata Ratna

"Bunda sama papa sibuk banget ya bi, padahal baru pulang udah pergi lagi aja" kata biru yang melihat orang tuanya sangat sibuk

"Mereka kaya gitu juga buat mas biru dan adek, buat masa depan mas biru dan adek"

"Tapi aku gak minta apa-apa kok sama mereka, aku cuma pingin mereka meluangkan waktu dirumah bersama keluarganya " jelas biru dan menyudahi makan nya dan pergi ke kamarnya

"Adek dihabiskan ya makanya, habis itu kita ke kamar siap-siap untuk istirahat" kata Ratna

"Tapi bener Kata bang biru, bunda dan papa terlalu sibuk, apalagi kalau Misalnya BI Ratna udah ga disini nanti Nala kesepian" ucap gadis kecil itu

"Tapi nanti kan ada pengganti nya bibi, jadi ga usah khawatir"

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NUANSA ABIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang