part 3

10.5K 19 0
                                    

Husna Amira




.

Edo



.

Aku dan Edo masuk mar ku, aku melihat iya takjub ternganga melihat kamarku, aku memaklumi saja dia seperti itu, dalam pikiranku mungkin saja iya baru pertama kali melihat kamar cewe dan juga luas kamarnya hampir seperti rumah tempat tinggalnya sendiri, Edo memang berasal dari keluarga yang kurang berada, mengingat iya hanya tinggal seorang diri dirumahnya. Ayah ibunya sudah lama berpisah, dan ibunya pergi bekerja jadi TKW di hongkong. Aku tau cerita dia saat dia bercerita kepadaku saat disekolah, jadi itu alasanku memakluminya bereaksi seperti ini. Sampainya didalam kamar aku langsung kekamar mandi, cuci muka, dan mengganti pakaianku. FYI kamar mandiku berada didalam kamarku juga.

.

"Eh Do aku kekamar mandi dulu ya mau ganti baju, kalo kamu mau duduk, duduk aja di ranjang atau bangku belajarku. Anggap aja kaya kamar sendiri" Ucap ku tersenyum sambil mengambil baju piyama dan jilbab ganti ku didalam lemari.

.

"Oh iya Una, bagus banget kamar kamu, gede lagi, Wangi juga, pantes kamu suka banget dikamar. Orang kamarnya aja begini hahaha" Kata Edo sambil tertawa.

.

"Ah biasa aja Do, aku kekamar mandi dulu yah mau ganti pakaian, awas ngintip" kataku sambil menunjukan jari telunjuk ku kepada Edo.

.

"Yeeeee..... nggak lah yah, gak gitulah aku orangnya" Kata Edo sambil mengkerutkan dahinya.

.

"Okedeh" Lalu aku pergi kekamar mandi.

.

Aku mandi sebentar karna keringatku saat disekolah yang membuat bau badanku tidak enak. Setelah mandi dan mengganti pakaian ku, akupun keluar dan menemui Edo. Saat aku keluar dari kamar mandi, Edo duduk di tepi ranjangku dan masih saja melihat seisi ruangan kamarku, kepalanya tak henti hentinya bergerak mengarah atas kiri kanan. Baru pertama kali aku mengajak seorang lawan jenis ke kamarku, ditambah lagi reaksinya yang seperti itu yang membuat lucu.

.
Piyama Husna Amira




.

"Do, ngeliatin apaan sih? " Kataku dengan mengejutkannya. Dia pun kaget



UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL,

TERIMAKASIH...

perjalananku husnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang