Bab 2

380 59 25
                                    

Kim Taehyung merasa muram malam ini. Entah kenapa, dia sedang ingin menghajar seseorang, atau kalau perlu, membunuh seseorang. Malam ini dia datang ke klub bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk mencari masalah. Dengan dikelilingi para bodyguard yang selalu siap menjaganya, meskipun sebenarnya tidak perlu, karena Taehyung menguasai beberapa keahlian bela diri. Tetapi ketika kau punya uang banyak, memang lebih baik jika kau membiarkan orang lain melakukan segala sesuatunya untukmu.

 Tetapi ketika kau punya uang banyak, memang lebih baik jika kau membiarkan orang lain melakukan segala sesuatunya untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemilik Klub sendiri yang menyambutnya. Tentu saja, mengingat betapa besar hutangnya kepada Taehyung. Dengan tergopoh-gopoh lelaki berbadan gemukitu menggiringnya ke kursi VIP terbaik.

“Anda bisa memilih siapapun untuk menemani Anda,” gumam si pemilik Klub dengan nada menjilat.

Taehyung menatap ke sekeliling dengan tak berminat, menatap semua perempuan di sana yang hampir-hampir seperti semut mengelilinginya, dengan tatapan berharap untuk dipilih. Terlalu murahan, gumamnya dalam hati. Semua manusia di dunia ini murahan dan penjilat.

Taehyung memutuskan tidak memilih siapapun, ketika tatapan matanya terpaku pada perempuan itu. Perempuan yang tampak salah tempat di klub malam mewah ini. Mengenakan baju luar biasa seksi, tetapi tampak tidak nyaman di dalamnya.

Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirnya, “Aku mau dia,” gumamnya sambil menunjuk perempuan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sadar seulas senyum jahat muncul di bibirnya, “Aku mau dia,” gumamnya sambil menunjuk perempuan itu.

.

.

.

“Aku mau dia.”

Kalimat itu diucapkan dengan nada malas yang tenang,
tetapi gaungnya terdengar ke seluruh ruangan. Entah kenapa suasana hiruk pikuk itu menjadi hening. Dan Jihyo merasakan semua tatapan tertuju padanya. Pada dirinya yang sedang bersandar di meja bar, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dengan gugup Jihyo menegakkan tubuhnya, berusaha
membalas tatapan mata semua orang, lalu matanya terpaku pada mata itu. Mata hitam pekat sehingga nyaris gelap, menyebabkan tatapannya begitu hitam dan tajam.

 Mata hitam pekat sehingga nyaris gelap, menyebabkan tatapannya begitu hitam dan tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sleep With DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang