03. ilhae anak perusahaan ke-3 (I)

715 132 13
                                    

PS: dialog yang diucapkan karakter di chapter ini sudah menggunakan Bahasa Korea.

Tak terasa satu tahun telah berlalu. Banyak perubahan yang terjadi pada diri (m/n). Pengetahuan-pengetahuan baru juga Ia dapat dari infomasi yang Jungoo berikan. Saat ini, ia sedang melangkahkan kakinya memasuki restoran molden chicken yang berada di dekat hotel dan club Vivi, tempat yang Ia datangi untuk suatu urusan.

"Selamat datang. Apa yang ingin anda pesan, tuan?"

"1 porsi yangnyeom chicken dan cola." jawab (m/n) sambil menopang dagu dan menatap ke arah luar kaca.

"Baik, mohon ditunggu." ucap sang pelayan dengan ramah, pipinya sedikit memerah.

Tak lama setelah itu, pesanan (m/n) datang dan Ia segera memakannya. Saat sedang menikmati ayam goreng yang Ia pesan, ada 3 orang dengan 2 orang diantara nya memakai pakaian APD masuk kedalam restoran molden chicken ini.

(M/n) melirik kearah mereka yang terlihat aneh dimatanya. Beberapa menit kemudian, (m/n) telah menyelesaikan makan malamnya dan menyesap cola kaleng nya.

"SELAMAT MAKAN!!" teriak dua orang berpakaian APD dengan keras.

Tanpa disengaja, telinga (m/n) menangkap semua pembicaraan ketiga orang aneh itu yang kebetulan duduk di belakangnya. (M/n) sedikit tertarik dengan topik yang saat ini mereka bahas.

"Biasanya orang nggak akan gampang mengusik anak secantik itu." ucap salah satunya sambil menunjuk kearah pekerja wanita yang sebelumnya melayani (m/n) di restoran ini.

"Tapi menurutmu, mengapa orang-orang berani mendekatinya seperti itu?"

"Karena dia miskin."

Ucapan laki-laki kecil bertato itu membuat (m/n) berhenti bergerak. Ia mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Walaupun menunduk, (m/n) mencerna kalimat-kalimat tersebut.

"Yang dilecehkan itu bukan dirinya, tapi statusnya yang miskin."

(M/n) memperhatikan setiap gerak pemilik restoran yang saat ini sedang menggoda pelayan wanita tersebut. Kakinya hampir berdiri untuk memukul wajah si pemilik restoran, namun Ia terlambat. Salah satu dari tiga orang yang duduk di belakang nya itu lebih dulu mengambil langkah.

"Tolong tambahkan kkakdugi nya, abang." ucap laki-laki itu.

Tawa dua orang yang memakai APD pecah. Ketegangan yang menyelimuti (m/n) memudar ketika melihat pelayan wanita itu berterimakasih pada laki-laki berambut hitam yang tadi menolongnya.

Pemandangan ini mengingatkan (m/n) pada Reika, adik perempuannya.

(M/n) berjalan ke kasir untuk membayar apa yang telah Ia makan tadi. Pandangannya tak lepas dari pemilik restoran yang saat ini sedang menerima uang nya. Yang di tatap hanya bisa menunduk karena aura mencekam yang terpancar dari (m/n).

"Orang rendahan sepertimu mana pantas hidup, brengsek." bisik (m/n) sebelum keluar dari molden chicken.

Park Hyungseok, orang yang menolong pelayan wanita tadi memperhatikan (m/n) yang keluar dari molden chicken dengan raut wajah penasaran.


ᅠᅠ


ᅠᅠ                      
ᅠᅠᅠ


ᅠᅠ

ᅠᅠ                      
ᅠᅠ


(M/n) menatap dua penjaga yang ada di pintu masuk club vivi. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku jaket yang ia kenakan.

"Masih SMA? Anak dibawah umur dilarang masuk." kata salah satu dari mereka, laki-laki yang memiliki luka pada bagian bibirnya.

"VVIP." jawab (m/n) singkat sambil menunjukkan pin berwarna hitam yang Jungoo pinjamkan kepadanya kemarin.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 [ lookism x male reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang