PS: dialog yang diucapkan karakter di chapter ini menggunakan Bahasa Jepang.
⚠️ maaf kalo OOC dikitbeberapa tahun yang lalu
Terlahir dari keluarga yang berkecukupan, namun tak mendapat kasih sayang yang adil dari dua saudaranya yang lain. Watanabe (M/n) merupakan anak tengah dari tiga bersaudara. Kakaknya yang lebih tua 2 tahun darinya memiliki ego yang sangat tinggi. Semua keinginan nya harus di turuti. Sedangkan adik perempuannya masih sangat kecil pada saat itu. Ia harus selalu mengalah.
Setelah kematian kedua orang tua (m/n) yang mengenaskan, Ia selalu dipandang sebelah mata oleh keluarga besar dari ayahnya. Ia selalu dibanding-bandingkan dengan anak-anak dari saudara ayahnya. Tak jarang pula Ia dibanding-bandingkan dengan kakak kandungnya sendiri.
Disamping masalah keluarga, (m/n) juga sama sekali tak bersahabat dengan masa SMP nya. Dirinya yang saat itu terlalu baik menjadi bahan olok-an teman-temannya. Tak cocok di sebut teman, sih.
Baju seragam yang lusuh dan basah akan selalu terlihat setiap kali (m/n) menginjakkan kakinya di rumah sepulang sekolah. Luka baru di wajah maupun tubuhnya, serta tubuh menggigil ketakutan. (M/n) trauma.
Emosinya memuncak dan kemarahannya tak dapat Ia bendung lagi ketika Ia mengetahui fakta bahwa orang yang membunuh kedua orang tua nya adalah paman nya sendiri yang diselimuti rasa kebencian dan iri karena perusahaan sukses yang dimiliki keluarga Watanabe.
Saat kelas 2 SMP, dirinya berubah 180 derajat. Ia meluapkan semua yang selama ini ia pendam sendirian. Ia melampiaskan rasa sakitnya dengan kekerasan. Salah memang. Namun ia sudah lelah. Untuk apa mengampuni orang yang sudah membuat hidup dan mental nya hancur? Semua orang sama saja, bagi (m/n). Mereka busuk dan hanya bisa berpura-pura.
Bayangan kematian kedua orang tuanya masih membekas pada laki-laki yang memiliki wajah tampan bak pangeran itu. Hatinya sering berpacu tak karuan secara tiba-tiba. Pikirannya selalu kacau, dan emosinya tak bisa Ia kontrol dengan baik. Tak jarang dari mereka yang berurusan dengan (m/n) mengalami luka berat.
(m/n) yang seperti ini dijadikan incaran oleh orang-orang yang ingin membuktikan kekuatannya, atau hanya sekedar bermain-main. Mereka mengganggap remeh rumor tentang Watanabe (m/n) yang beredar di daerah Yokohama, tempat dimana (m/n) dibesarkan.
Watanabe (m/n). Tersenyum saja tak pernah, apalagi bahagia.
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
"Aku menemukanmu, kieta monsutā." Ucap seseorang membuyarkan lamunan (m/n).Kieta Monsutā, dalam bahasa Jepang berarti the missing monster atau monster yang hilang. Tak ada yang salah dengan julukan tersebut.
(M/n) menghilang dan tak pernah muncul lagi setelah semua yang terjadi 2 tahun lalu.
Meskipun wajahnya tak diketahui, namun desas desus tentang dirinya yang tak segan membantai orang yang mengusik hidupnya masih tetap tersebar hingga saat ini. Sang legenda, the missing monster yang tak lagi menampakkan dirinya.
(M/n) menatap datar orang yang berada di pintu mobilnya tersebut tanpa berniat bangun dari duduknya.
Rokok berada di sela-sela jari tangan kanan milik (m/n). Rambutnya Ia biarkan berantakan dengan mata yang sayu. Kondisinya tampak mengenaskan.
"Watanabe (m/n), benar?" tanya laki-laki tinggi berambut kuning itu dengan senyum kecil di bibirnya.
Matanya dari balik kacamata menatap kagum (m/n) yang saat ini tampak seperti gembel. Rambut nya yang Ia biarkan memanjang dan pakaian compang-camping yang Ia kenakan. Jungoo tak dapat membohongi hatinya. Diluar rumor mengerikan tentangnya yang tersebar, (m/n) adalah laki-laki yang sangat tampan. Aura yang dikeluarkan dari tubuh (m/n) juga tidak sembarangan. Aura mencekam dan dingin terpancarkan dari dirinya.
"Apa yang kau inginkan, bangsat?" tanya (m/n) dengan pelan tanpa adanya antusias.
Laki-laki berkacamata itu berjalan mendekat pada (m/n) yang duduk di teras rumah kecil yang ada di suatu desa pelosok di Yokohama.
"Jadilah teman rahasiaku, (m/n)-kun."
(M/n) mengangkat satu alisnya sambil menyesap batang rokoknya yang tinggal setengah itu. Ia kemudian menghembuskan napasnya, membuat asap rokok menghalangi pandangan (m/n) seketika.
"Siapa kau?" tanya (m/n) sambil terus menatap dalam manik orang di hadapannya.
Laki-laki berambut kuning itu tersenyum miring dan berjongkok di depan (m/n), "Kim Jungoo."
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat sebelum Jungoo kembali membuka suara.
"Jadi teman rahasiaku dan ikutlah aku ke Korea."
"Tak ada guna nya." Jawab (m/n) cepat.
Jungoo tertawa, sebelum mengeluarkan secarik kartu nama dari saku jas nya. Ia meletakkan kartu tersebut di sela-sela jari (m/n) yang Ia gunakan untuk membawa rokoknya.
"Hubungi aku jika kau berubah pikiran,
(m/n)-kun." Jungoo mengedipkan satu matanya kearah (m/n)."Nyawa mu dalam bahaya. Saat ini banyak orang haus kekuatan sedang mengincar dirimu." ucap Jungoo sambil berjalan menjauh, "maka dari itu datanglah ke Korea. Aku akan melindungimu, sebagai teman rahasia."
ᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
to be continued 、、、
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 [ lookism x male reader ]
FanfictionBayangan kematian kedua orang tuanya masih membekas pada laki-laki yang memiliki wajah tampan bak pangeran itu. Hatinya sering berpacu tak karuan secara tiba-tiba. Pikirannya selalu kacau, dan emosinya tak bisa Ia kontrol dengan baik. Watanabe (m/n)...