Jangan lupa vote & komen ya man-teman ᰔ
Thanks you ᰔ
HAPPY READING ᰔ
ᰔᰔᰔ
Sudah satu bulan lebih Alleta menjadi ketua geng Alaska, berbagai macam rintangan ia lewatin bersama keluarga besar yang penuh akan persahabatan. Namun senyumannya masih tetap sama seperti hari-hari sebelumnya. Senyuman tipis yang jarang terlihat mungkin hanya sesekali saja. Tak hanya itu sosok yang dulunya ceria kini hanya diam dan sering melamun entah memikirkan apa. Selalu baik-baik saja nyatanya tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Pagi hari ini Alleta bergegas untuk pergi ke markas Alaska karena ada sebuah hal penting yang tidak bisa ia lewatkan.
Setelah selesai bersiap-siap Alleta langsung saja bergegas menuruni tangga sambil sesekali bergumam tidak jelas.
"Pagi Ma, Pa?" sapa Alleta setelah sampai di ruang keluarga.
"Pagi sayang." sahut mereka secara bersamaan sambil tersenyum tipis.
"Tumben pagi-pagi gini kamu udah rapi sayang, emangnya mau kemana?" tanya Alya yang merasa heran dengan anak bungsu nya.
"Ada acara Ma di markas jadi Alleta harus buru-buru ke sana." sahut Alleta sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Kalau gitu Alleta berangkat dulu ya Ma, Pa." pamit Alleta sambil melambaikan tangannya.
"Hati-hati dijalan, jangan ngebut-ngebut naik mobilnya." ujar Arsen memperingati.
"Siap bos." sahut Alleta sambil mengangkat tangannya hormat ke arah Arsen.
"Assalamu'alaikum." pamit Alleta sambil berjalan menuju garasi dirumahnya.
"Waalaikumsalam." sahut keduanya sambil tersenyum tipis.
"Pa?" panggil Alya dengan nada pelan setelah mendengar suara mobil yang sudah berjalan dari area rumah aldinata.
"Ada apa sayang?" tanya Arsen sambil menaikan sebelah alisnya ke arah istri tercintanya.
"Apakah dia sudah sadar?" tanya Alya sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap manik hitam milik suaminya.
"Iya, dan dia sudah di bawa pulang beberapa hari yang lalu." sahut Arsen sambil tersenyum tipis.
"Benarkah?" tanya Alya dengan wajah bahagia.
"Dan ya sebentar lagi dia akan kembali seperti semula." jawab Arsen yang langsung mendapatkan pelukan hangat dari istrinya.
"Bagaimana dengan Catura, apakah dia benar-benar sudah tiada?" tanya Alya sambil mendongakkan kepalanya.
"Ya, dan kamu tau siapa yang membunuhnya?" tanya Arsen balik sambil menaikan sebelah alisnya.
"Opa maheswara?" tebak Alya dengan nada lirih.
"Bukan tapi kevin Catura. Putra Catura sendiri lah yang membunuhnya." jelas Arsen yang mampu membuat Alya terkejut di tempat.
"Benarkah? Bagaimana bisa begitu?" tanya Alya dengan cepat sebelum rasa penasarannya menguak.
"Waktu itu saat mereka akan dipindahkan ke tahanan nyatanya Kevin sudah dulu melakukan penembakan tepatnya di dada sebelah kanan Catura yang langsung mengakibatkan ia meninggal dunia dan Kevin sendiri di nyatakan di penjara seumur hidup tak hanya itu Brianna pun ikut terjerat kedalam tahanan dengan tuduhan pelecehan terhadap Alleta waktu itu dan sekarang Brianna menjadi gila dan berakhir di rumah sakit jiwa. " jelas Arsen panjang lebar yang mampu membuat Alya membeku di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshaka & Alleta 2
Teen FictionJika ini hanyalah mimpi, maka tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Namun jika ini adalah kenyataan, maka tolong bilang kepadaku kalau ini hanyalah mimpi. - Alleta Saskia Aldinata Setelah kehilangan sosok Arshaka hidup Alleta seketika berubah 1...