tiga.

27 2 1
                                    

Day 2 of the school looks fine til the lunch time.

" Wee, makan telur kicap je ke? " Eryna merengek, meneguk air oren.

" Ok lagi daripada ikan goreng rentung semalam " Sofea berkata sambil mengunyah nasi.

" Hai gadis - gadis terakhir ! Buat apa tu? " Ayam dengan selamba badamelambai ke arah kami dan duduk di meja kami, aku menoleh kepala dan tersenyum ketika muka Fakhri tersembul di belakang Ayam. Dia mengambil tempat duduk di sebelah Ayam.

" Macam mana second day korang ? " Ayam bertanya sambil mengunyah gelojoh nasi. 

" Hm, bolelah " Aku menjawab, dan seraya itu Eryna tiba - tiba menjerit  " We ! Ada lalat kat telur aku ! " Eryna lari terus ke tandas. " Ish, pekerja kantinnsekolah korang ni dilahirkan bangsa pengotor ek? " Sofea menjergah, dan menolak sedikit pinggannya. 

Aku terus bangkit dan pergi melilau mencari tandas untuk mencari Eryna. 

And that's when the worse begins.


Semasa dalam perjalanan ke tandas, aku terdengar bunyi siulan . Mampus. Aku terus mempercepatkan langkah dan tiba - tiba, di kaki lima sebelah, ada seorang lelaki,  muka cam iras - iras cina, aku mengerling name tag nya, ' Ariz '.

Bibirnya terangkat sebelah, tersenyum nakal. " Uish, awek nii " Dia berdekah, cuba mendekati. Aku terus mempercepatkan langkah tapi malang tidak berbau, lelaki bodo tu terlebih dahulu mengenggam tanganku kuat. " Nak gi mana? Aku nak kenal - kenal je la " Tiba - tiba dia bersuara, dengan senyuman yang nampak ikhlas. 

" Nanti - nanti la ye? Saya nak jumpa kawan saya, dah tenat " Aku melonggarkan genggaman dia. Muka dia nampak kecewa, GAHHAHA. " Oh ok ok " Dia menyengih dan memberi sekeping ( btul ke ) tisu. " Ada nombor saya dalam ni " Dia tersenyum manis dan melambai ke arah ku. Aku membalas lambaian nya dengam senyuman kelat.

Aku terus mempercepatkan langkah dan bergerak.

" STOP " Terdengar suara nyaring di belakang. Siapa lagi ni cibai. Aku menoleh ke belakang dan nampak si mamat curly hair sedang bermain dengan lidah. 

Aku menjelingnya dengan muka yang masam mencuka dan bergerak pantas sebelum dia menarik hujung tudung aku yang membuat  awning tertarik ke belakang. 

" Eh ish jangan pegang aku la babi  ! " Aku menjerit apabila dia menggenggam tapak tangan aku. " Aku nak kau minta maaf. Pasal semalam " Dia berkata dalam nada bersahaja.

Aku ketawa kecil dan menolak tangannya. " Minta maaf? Untuk apa ye? " Aku menjawab, menyilangkan tanganku ke dada.

" Did you really forgot what you did to me, miss Ardelia ? " Dia bertanya, leaning himself closer to me. Watafak.

" Tu self - defense, bodoh. " Aku menjawab kasar.

Dia menjongketkan kening sebelahnya, with those devilish grin on his face.

" And actually, kau yang kena minta maaf sekarang ni, masuk dorm orangsuka hati, sepahkan dorm orang sesuka hati, kau tak payah play victim, gelii " Aku menjawab balik, dengan muka ketat.

" Ok, perempuan mana nak mengaku salah kan? Sokay, aku maafkan kau " Dia berkata dan tersenyum sinis.

Aku hanya mengguling mata dan beredar. 

Lima langkah, Eryna sedang berjalan ke arah aku. " Huh, aku dah elok baru kau nak datang ye " Eryna menjeling aku .  Aku tersenyum, geli hati.

" Ouch, dia package dengan ejek kita" Eryna berkata, memegang dadanya, membuat mimik muka sakit.

Aku ketawa dan memegang tangannya dan beredar ke kelas

--------------------------------------------------------------

" Korang tinggal aku sorang - sorang je tau ! Tak guna punya kawan " Sofea merengek, memuncungkan mulutnya. " Ew, gedik sokmo la kau ni. Lempang kang " Eryna menggelengkan kepalanya. 

Sofea terkekek gelak sambil mengikat rambut coklat gelapnya. 

" Eh, Mr. DOSA " Aku menjerkah mereka dan berdiri .

Mr. Sin masuk ke kelas sambil membawa buku - buku dan alat tulis dan duduk diatas kerusinya.

" Good afternoon, class "

" Good afternoon, Mr. Sin " Voice of the class echoed.

" Assignment saya bagi semalam, siap? " Mr. Sin berdiri di depan kelas, memegang pembaris panjangnya.

" Siapa yang tak siap, berdiri ! " Mr. Sin menaikkan suaranya seoktaf, memukul lantai menggunakan pembaris panjangnya.

Beberapa murid yang tidak siap mula berdiri, termasuk Kahar & the gang wkwkwkwk.

" Beri saya sebab apa, kerja saya yang mudah macamtu awak tak boleh buat? " Mr. Sin mengeruttkan keningnya, pembaris panjangnya sedia melepuk sesiapa.

" Mudah hotak dia, 30 soalan susah nk mati dia boleh kata senang " Eryna membisikkan kepadaku, membuat aku tergelak kecil.

" Why are you laughing? What's so funny, Ardelia? " Mr. Sin menerpa ke arah aku, mengecilkan matanya. Your face. Aku membebel seorang diri. 

Dia menjeling dan memukul tangan semua orang yang tak siap kerja rumah. Like it's a big deal 🙄.

-----------------------------------------------------------------------

" GAHAHHAHAHAA BODO LA KAU KENA MARAH DENGAN CIKGU TU HAHAH" Eryna tergelak sakan, sambil menghirup air strawberi dutch ladynya.

" Aku akan menyimpan dendam kesumat terhadap mu, wahai Eryna " Aku membuat suara garau yang ditekan yang menambahkan lawak membuatkan mereka tergelak sekali lagi.

" Dah la we, makan cepat, nanti bak mandi ape semua " Sofea berkata, menguyah donat susu. Aku mengangguk dan cepat - cepat mengunyah makanan ku 





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

mungkin? ^fakhri ff ^ - on hiatusWhere stories live. Discover now