2

263 24 0
                                    

"Kak." Seishiro berdiri di depan pintu kamar kakaknya, tangannya mengetuk-ngetuk pintu putih itu.

"Iya Sei, bentar!" Sahut (Name), tak lama kemudian pintu terbuka memperlihatkan (Name)

"Kenapa Sei?" Tanya (Name) seraya mendongak agar bisa melihat lawan bicara. Seishiro tak menjawab, tangannya menggaruk tengkuknya, "Sei ga bisa tidur, mau sama kakak."

"Eh? Yaudah, ayo masuk." (Name) kembali memasuki kamarnya diikuti Seishiro. Seishiro membaringkan tubuhnya di kasur (Name)

"Tunggu bentar ya Sei, kakak beresin ini dulu."

"Iyaa."Jawab Seishiro, matanya memperhatikan kakaknya dengan teliti, mulutnya terbuka hendak bicara.

"Kak, tangan kakak kenapa diperban?" Tanya nya, dirinya mengubah posisi nya menjadi duduk. (Name) menoleh, "eh? kemaren pas kegiatan osis tangan kakak ga sengaja kena pisau. Kenapa emang?"

"Gak ada, kakak udah selesai?" (Name) terkekeh melihat Seishiro yang tak sabaran, dirinya mendudukkan dirinya ke tepi kasurnya.

"Masih ada, tapi kamu keliatannya udah ngantuk banget ya?" Ujar (Name) sembari melihat Seishiro. Pemuda itu hanya mengangguk singkat.

"Gak biasanya, biasanya kamu bakal main mobile legend sampe pagi. Tumben?"

"Besok, Sei ikut tanding ke sekolah sebelah. Reo bilang kami bakal nginap sekitar tiga hari. Jadi Sei mau meluk kakak sekarang." Jelasnya, bibirnya tampak melengkung ke bawah.

"Ohh, gitu ya. Yaudah, sini." Seishiro langsung mendekap kakaknta erat, tangannya melingkar di pinggang (Name).

"Semoga menang ya, kakak doain yang terbaik buat kamu. Kakak bakal liat situasi, kalau gak sibuk kakak bakal nonton kamu." Ucap (Name) seraya mengelus rambut Seishiro lembut.

"Uhm, Sei bakal usahain. Tapi Sei mau minta sesuatu, boleh?" Seishiro sedikit melonggarkan pelukannya, wajahnya berhadapan dengan (Name).

"Apa Sei? Kakak bakal turutin selagi kakak bisa."

"Kalau Sei menang, Sei mau kakak tetap di sini kalau lulus. Acara kelulusan minggu depan kan?" (Name) bungkam, matanya menatap Seishiro teduh.

Sebenarnya, gadis itu jika sudah lulus dari SMA nya dia ingin melanjutkan kuliahnya di Korea. Karena dia punya teman virtual di sana. Namun Seishiro membantahnya, Seishiro tak ingin berpisah.

"Iya, kalau kamu kalah, kakak tetap ke Korea ya?" Ucap (Name) lembut, kali ini Seishiro yang bungkam.

"Iya," pada akhirnya Seishiro hanya bisa mengiyakan kata kakaknya. "Yaudah, sekarang tidur."

Gadis itu langsung mendekap Seishiro erat lagi. Seishiro menenggelamkan wajahnya di bahu (Name).

'Pokoknya gua bakal menang di pertandingan besok.' Ucapnya dalam hati sebelum menutup matanya untuk tidur.

😜🤞

Kakak! [Nagi Seishiro] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang