PROLOGUE

3 1 0
                                    

"Ketika satu indra mu berhenti bekerja, ini akan memicu indra yang lain lebih peka. Disinilah aku sadar bahwa realitas tidak tunggal." 


Ada banyak keterbatasan yang kita miliki. Ya aku berbicara mengenai kita spesies yang konon katanya paling sempurna, spesies yang paling agung, aku berbicara mengenai kita sebagai 'Manusia.' Piramida kehidupan menempatkan spesies 'Manusia' menjadi titik tertinggi, kaum intelektual, dengan kapasitas otak yang jauh lebih besar daripada makhluk hidup lain di bumi, menjadi satu-satunya kelebihan yang membuat manusia berbeda dengan spesies dibawahnya yaitu binatang. 

Jika tidak mempunyai kelebihan itu, manusia dan binatang akan berada pada posisi yang sama dalam piramida kehidupan. Semua sifat dan naluri binatang banyak kita jumpai juga pada diri kita dan sesama manusia lain. Rakus, memangsa yang lemah, dan bertahan hidup adalah kesamaan manusia dan binatang, yang berbeda adalah manusia tahu kapan harus menggunakannya dan tidak. Kesempurnaan manusia terkadang membuat mereka egois, karena merasa diagungkan. 

Padahal ada banyak sekali keterbatasan manusia dalam melihat dan juga menilai alam semesta. Seorang astronom bernama Georges Lemaitre sejak tahun 1927 sudah menemukan gagasan mengenai teori Big-Bang tentang asal muasal alam semesta.

 Namun hingga kini, teori itu belum sepenuhnya dapat dibuktikan secara ilmiah dan masih ada banyak pertanyaan-pertanyaan mengenai alam semesta yang tidak mampu dijawab oleh spesies yang katanya paling intelektualis ini. Jika tidak terlihat bukan berarti tidak ada, jika tidak terdengar bukan berarti itu ruang hampa. Ada banyak sekali jawaban dari dunia yang diasingkan. Frekuensi yang dapat didengar manusia mencapai 20-20.000 Hertz, suara percakapan manusia mempunyai rentang frekuensi 250 – 4.000 Hertz. 

Pada rentang inilah kita dapat mendengar penjelasan dosen di kelas, suara mama yang sedang ngomel di dapur, atau suara percakapan handphone. Namun pernahkah kalian tidak sengaja mendengar ada begitu banyak percakapan yang terjadi di bawah rentang frekuensi ini? Atau sederhananya apa yang tidak didengar manusia di bawah gelombang frekuensi 20 hertz selama ini? Keterbatasan manusia membuatnya hanya percaya kepada apa yang mereka tangkap melalui panca indra. Padahal ada banyak gelombang yang tidak dapat ditangkap oleh manusia. 

Bukan mereka yang tidak ada, melainkan kita yang memiliki keterbatasan untuk bisa memahami alam semesta. 


Aku Jenggala, kan ku ceritakan isi percakapan dan dunia yang tidak mampu dicapai oleh manusia dengan segala keterbatasannya.

Jenggala And The Lost City Of NusantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang