Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada tempat yang kusebut rumah, tapi didalamnya cukup berantakan. Jika orang lain pulang untuk tenang, maka aku pergi untuk tetap waras."
𝓘𝓷𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓕𝓸𝓻 𝓢𝓮𝓪
🌧️'Sea' di tahun 2018🌧️
Jam 7 pagi di hari Minggu adalah waktu yang cocok untuk kumpul di ruang tengah sambil bercanda gurau bersama orang-orang yang disebut 'keluarga'. Namun nyatanya, keluarga Sea berbeda pada keluarga umumnya. Pagi itu, ia bukan disuguhi susu vanila kesukaannya seperti biasanya, melainkan kondisi rumah yang cukup berantakan.
"SAYA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU JADI LELAKI PEMABUK, VAREN!"
Suara lelaki paruh baya itu terdengar jelas di telinga gadis yang baru saja tiba di ruang tengah rumahnya. "Sea, kamu ke dapur dulu, ya, sayang? Biar Mama yang urus Papa sama Abang, okey?" ujar Shana Mayshila-Mama kandung Sea yang berusaha putrinya tak mendengarkan pertengkaran dua lelaki itu.
Sea menuruti perkataan Mamanya, ia segera melangkahkan kakinya menuju dapur. Namun, langkahnya terhenti saat suara Abangnya terdengar kembali dengan nada yang lebih tinggi. "VAREN GA BEDA JAUH DARI PAPA! PAPA SUKA MAIN JUDI! VAREN PEMABUK!"
PLAK!
Tamparan keras itu membekas kemerahan di pipi Varen. Shana yang melihat Putranya diperlakukan seperti itu tak terima. "OMONGAN VAREN BENAR, KENAPA KAMU MARAH?!"
Mendengar Shana mengatakan seperti itu, ia menghela napas dan mencoba menenangkan diri sebelum melewati batas kesabarannya. Setelah merasa tenang, ia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menemui putrinya.
"Sea ikut Papa hari ini, ya? Kita keliling kota sambil bawa penumpang yang banyak, okey?" ucap Revan Aksenio-Ayah kandung Sea yang mengajak putrinya untuk menemaninya membawa angkutan umum hari ini. Menjadi supir angkot adalah mata pencaharian Revan untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
Sea yang merasa bingung hanya membalasnya dengan anggukan. Tanpa berpikir lama, Revan menggendong Sea ke dalam pelukannya dan membawanya ke dalam mobil.
˚ʚ♡ɞ˚ ˚∘𓆩☆𓆪∘˚
Waktu berjalan begitu cepat. Kini waktu telah menunjukkan pukul 17:30. Sea yang menunggu sang Ayah didepan toko merasa takut jika pulang ke rumah pertengkaran tadi pagi terulang kembali. Namun, perasaan takut itu kemudian lenyap seketika saat Ayahnya kembali dengan membawakan sebuah susu ultra milk vanila kesukaannya.
"Maafin Papa, ya, Sea, Papa cuman bisa beliin susu kesukaan Sea. Maafin Papa juga, seharian ini Papa ngajak Sea keliling kota antar penumpang, padahal hari ini harusnya Sea istirahat dirumah,"
Mendengar ucapan Revan, Sea merasa iba melihat Ayahnya yang terlihat begitu kecapean. Dari pagi sampai sore, mereka mengelilingi kota hanya untuk mengantar penumpang yang terbilang sedikit untuk hari ini. "Gapapa kok, Pa, Sea senang bisa keliling kota, apalagi bareng Papa. Malahan berkat Papa ngajak Sea, Sea bisa ngerjain PR yang dikasih Ibu guru. Nanti judulnya Hiburan di hari Minggu bersama pahlawan super."
Perkataan Sea membuat keduanya akhirnya tertawa lepas. Detik demi detik, suara azan mulai berkumandang, akhirnya mereka berdua bergegas meninggalkan toko itu dan segera untuk pulang ke rumah.
Selama dalam perjalanan pulang, Sea selalu memohon pada sang pencipta agar saat pulang nanti, rumahnya telah baik-baik saja. "Tuhan, Sea tahu kalo Papa banyak kesalahan, tapi Sea mohon, kalo sampai dirumah nanti, Mama sama Abang ga marahin Papa lagi. Papa lagi capek..,"
ʚ♡ɞ˚ ˚∘𓆩☆𓆪∘˚
🌧️'Sea' di 27 Desember 2018🌧️
Kata Sea,
"Jikalau kehidupan selanjutnya benar-benar ada, mari bertemu kembali dengan kamu sebagai Ayahku dan aku akan tetap menjadi seorang Putrimu."
Kini Sea menatap batu nisan yang bertuliskan nama Revan Aksenio wafat pada tanggal 27 Desember 2018.
Kata orang, "Ayah adalah tiang rumah. Jika tiang itu hilang, maka semua akan berantakan."
Lihat kedepannya, menyerah atau bertahan?
ʚ♡ɞ˚ ˚∘𓆩☆𓆪∘˚
"K-kak, semisalnya kalo Sea suka sama Kak Zio, Kak Zio, gimana?" tanya Sea dengan bibir yang sedikit gemetar.
Mendengar itu, Zio menoleh menghadap ke gadis yang berada disampingnya saat ini dengan mengerutkan keningnya. "Gue ga salah dengar? Seorang cewek yang hidupnya berantakan, jelek, dekil, bodoh, suka sama sama gue? Mending lo ngacah deh, Se. Gue mau temenan sama lo aja terpaksa."
𝓘𝓷𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓕𝓸𝓻 𝓢𝓮𝓪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.