"Kring..kring..kring..." Dering telpon masuk di hapeku.
"Halo" sahutku yang baru membuka mata dari tidur.
"Woi lu gak kelas jir? Hari ini kelasnya si Herodes" Sahut Abigail dengan suara setengah teriak dan panik.
"Santailah,10 menit lagi gua otw gapake mandi gembel aja gamalu kan lu jadi teman gua?" ucapku dengan suara sedikit tertawa dan menggoda Abi.
"Bangke lu, buruan gua gamau duduk di jalur gaza" sahut Abi dan menutup telpon.
Setelah telepon ditutup aku kemudian bergegas untuk mencuci muka serta menggosok gigi dan mengganti baju tidurku dengan hoodie hitam dan celana jeans,kemudian ku kuncir rambut ku ke atas. Persiapanku tidak banyak hanya dengan menggunakan snikers yang selalu kugunakan untuk ke kampus agar tidak lagi bingung berpikir harus menggunakan apa, kubawa juga map yang hanya berisikan binder dan pena untuk mencatat materi.
Sedikit ku jelaskan Herodes adalah nama yang diberikan anak-anak kepada dosen yang terkenal sangat killer sefakultas Hukum Universitas U beliau sudah terkenal sejak lama dengan jalur gaza nya yaitu siapapun yang terlambat dan duduk di deretan kursi paling kiri,paling kanan,paling belakang dan paling depan harus selalu siap karena beliau akan memberikan pertanyaan yang jika tidak bisa menjawabnya nama kalian akan di blacklist dari daftar absen yang pasti hal itu tidak diiinginkan semua mahasiswa. Hal ini membuat semua mahasiswa berbondong-bondong untuk datang paling awal dan duduk di kursi bagian Tengah.
--------------------------
Saat keluar kamar nampak seorang wanita paruh baya dengan rambut yang tampak memutih dan di cepol,mengenakan daster,dengan tinggi hampir sama denganku sedang berdiri di dapur sambil memasak, Ia adalah mbak surti beliau yang mengurusku sejak aku baru lahir hingga kini,beliau yang memilih untuk terus bersamaku dan tidak menikah beliau sudah menggapku seperti anaknya sendiri.
"Mbak sur, aku berangkat dulu yahh.." ucapku sambil buru-buru berjalan keluar.
"Gak sarapan dulu nak?" sahut mbak sur sambil memasak di dapur.
"Nanti aja Mbak!.. Sekalian makan siang udah mau telat dosennya killer" sambil setengah teriak.
"Jangan makan diluar yah nak, Mbak masak banyak" sahut Mbak sur dari kejauhan.
"Iya..Iyaa Mbak aku pergi dulu"
Aku kemudian berjalan kekampus yang jaraknya sangat dekat dari Apartemen yang ku tinggali karena kampusku bersebrangan dengan apartemenku, sekitar 5 menit perjalanan aku sampai di kampus.
Di depan ruang auditorium nampak seorang gadis dengan rambut panjang cokelat yang di catok curly,tinggi 1 meter kotor, mengenakan kemeja bergaris,celana jeans semata kaki, flat shoes dan make up on point, dia adalah Abigail yang sangat berpegang teguh bahwa ketika kita menggunakan pakaian yang rapi dan riasan yang sempurna orang akan semakin menghargai kita. Aku sedikit setuju dengan hal itu namun untuk keadaan seperti ke kampus aku sudah terlalu lelah untuk berdandan karena motto ku tidur jauh lebih penting dari apapun HAHAHA.
"Widih si gembel datang nih.." Ucap Abi menyambut kedatanganku sambil tertawa.
"Ngomong lagi lu gua gampar.." Sahutku sambil berjalan bersama abi kedalam kelas.
"Kasar banget sih anak gadis.." sambil ketawa cekikikan.
"Mending lu diem deh kata gua.." sambil memainkan hape.
Tak lama setelah itu datang Si Herodes, beliau selalu Nampak rapi dengan kacamata hitam di kantongnya yang membuatnya tetap terkesan bergaya di usianya yang sudah 60-an.
---------------------
3 Jam berlalu pembelajaran hari ini tidak terlalu mebosankan karena beliau menjelaskan dengan menggunakan metode menggambar, keunikan dari beliau adalah ketika ujian akhir semester nanti mahasiswa harus menjelaskan kembali materi yang diajarkan oleh beliau dengan metode gambar yang persis beliau gambarkan di papan tulis.
"Materi hari ini cukup sampai disini, Minggu depan kita akan ada kuis silahkan persiapkan diri kalian" Ucap beliau mengakhiri pembelajaran sembari merapikan buku yang dibawanya.
"Baik prof, Terima Kasih" sahut seisi kelas dan Bersiap untuk keluar kelas.
"Makan ayam geprek di kantin skuy" Ucap Abi.
"Skip dulu hari ini mbak sur masak soalnya" sahutku sambil berjalan keluar kelas.
"Ikut dongg.." melihatku penuh harap.
"Ayo dah, ajak Nicole juga tanyain kalau dia udah selesai kelas" Ucapku sambil berjalan pulang ke apartemen bersama Abi.
"Iya ini gua chat Yang Mulia"
"Eh kata Nicole dia nyusul, udah mau selesai juga kelasnya" timpa Abi.
"Okeyy"
"ding...dong...ding....dong" *bunyi bel apartemen yang ku pencet*
"..Cklik.." *suara pintu dibuka*
"Eh ada mba abi juga mana mba Nicole,gak ikut?.." tanya mbak sur penasaran.
"Iya Mbak sur, nanti Nicole nyusul habis kelas katanya udah mau selesai"
"Mbak Sur masak apa today?.." timpa abi sambil berjalan masuk bersamaku kedalam apartemen.
"Hari ini masak bihun goreng kesukaan anak mbak sur tersayang sama tongkol rica" Ucap mbak sur menatapku dengan senyum di wajahnya.
"Mbak sur bisa aja tambah sayangg dehh" ucapku sambil memijat bahu mbak sur.
"Mbak sur pasti cape masak kan, ini butuh pijatan dari aku biar besok mbak sur masak lagi" timpaku sambil sedikit tertawa kecil.
"Udah...udah.. ayo kalian makan dulu" ucap mbak sur sembari menurunkan tangan ku dan tertawa."Nanti aja mbak,nungguin Nicole" ucapku sembil melangkah masuk ke kamar dan diikuti abi.
-------------------
"ding...dong...ding...dong" *bunyi bel apartemen*
"Gua aja yang bukain" Ucapku sambil berjalan keluar.
"Cklik..." *bunyi pintu terbuka*
Nampak seorang gadis dengan rambut hitam sebahu yang tingginya melebihiku 2 jingkal menggunakan kameja putih dan rok panjang hitam serta sepatu kets dan tas ransel dibahunya yang membuatnya terlihat benar-benar seperti anak fakultas kedokteran tidak lupa bawah matanya yang menghitam kurang tidur akibat belajar untuk kuis yang tidak ada habisnya setiap hari.
"Lama banget sih bukain pintu dah mo berlumut nih gua" Ucap Nicole
"Gak nyampe 2 detik yah lu depan pintu jir" *sambil berjalan masuk*
"Mbak Nicole ayo makan keburu dingin gaenak nanti" Ucap mbak sur yang lagi meyiapkan meja makan untuk kami.
"Wuihh nampak lejat dan bergiji makanan hari ini yah mbak" sahut Nicole
"Hahahaha mbak ayo makan dulu"
Kami 3 bertiga kemudian berjalan dan duduk di meja makan.
"Habis ini lu ada kelas gak Nic" tanya abi sambil mengunyah makanan
"Gada sih, kenapa?"
"Nanya aja, saran gua lu tidur sih mata lu noh kek panda"
"Kalau ada lomba mirip panda, pandanya juara 2 sih kata gua" ucapku sambil tertawa.
"Ketawa lu bocah" ucap Nicole sambil tetap fokus pada makanannya.
"Habis ini lu berdua langsung balik?" Ucapku.
"Sorean aja baru gua balik lagian gak ada orang di rumah" Ucap abi.
"Yaudah,oke"
------------------------------
Setelah selesai makan kami bertiga berkumpul di kamarku seperti perempuan pada umumnya kami pun mendengar curhatan satu sama lain,karena kami juga tidak selalu bertemu dan berkumpul setiap harinya.
"Chele,Nic" Ucap Abi memanggil kami berdua *benar mereka memanggilku chele*
"Apaa?" *sambil memainkan hape*
"Sebenarnya gua lagi dekat sama cowo tapi...gua bingung harus kyk gmna?Aaa" Ucap abi sambil setengah teriak frustasi
"Apanya yang lu bingung jir" Ucapku *sambil membetulkan posisi dudukku mendengar curhatan abi*
"Lama gua gak deket sama cowo,gua bingung harus gimna"
"Sabar,gua motong btw cowonya kuliah?kerja?" Ucap Nicole penuh penasaran.
"Kuliah, di kampus kita juga jurusan Teknik Sipil"
"Just inpo yah ges kata teman gua,kan mantannya anak sipil mereka redflag jir" Ucap Nicole.
"Yah gapapa coba aja jalanin abi,kan gak semua orang sama"
"Tapi ingat ini masih terlalu awal buat lu naruh hati jadi yah lu kira-kira aja biar gak sakit nantinya" timpa ku.
"Lu kenal dia dari mana?siapa namanya?" Tanya Nicole.
"Jadi kan gua kmren ikut kepanitiaan di kampus yang event basket itu, nah dia juga ikut kepanitiaan itu jadinya kenal disitu namanya marcel"
"Yaudah sih,coba aja dulu siapa tau cocok yakann..mana fotonya ada gak? mau liatt" Ucapku
"Nanti aja kalo dah fix sama dia baru gua tunjukin sama kenalin ke lu berdua"
"Pelit amat sih"Ujarku.
"Nanti kalo gak jadi, gua yang malu bjir"
"Yaudah deh"
Kami pun melanjutkan formasi awal kami sambil rebahan dan main hape.
-------------------------
Setelah 3 jam kami bersama Nicole dan Abigail kembali ke rumah mereka masing-masing karena sudah pukul 16:00 WIB.
"Balik dulu ya ngab" Ucap Nicole dan abi
"Yow, Hati-hati"
"Mbak sur, balik dulu ya, Terima Kasih makanannya enak bangett" Ucap abi.
"Terima Kasih mbak sur makanannya,sering-sering yah mbak masak hehe" Timpa Nicole.
"Iya mbak sama-sama, sering-sering yah kesini"
"Siap Mbak sur". Ucap abi dan Nicole bersamaan.
Aku kemudian berjalan masuk ke kamarku.
Ku rebahkan diriku di tempat tidur,kupandang langit-langit kamar,suasana dan perasaan sepi selalu menyerangku setiap harinya, aku masih tidak terbiasa dengan hal ini, namun selalu ku coba menjalaninya, Menikmati sepi mungkin bisa menjadi kalimat yang cocok untuk menggambarkan keadaanku.
Kehidupan seperti ini sudah ku jalani selama ini. Bahkan di keramaian aku tetap merasakan kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Know Me Better
RomanceRachel dan Daniel pertemuan yang tidak terduga atau sebuah (takdir) ? Hal yang membawa Rachel harus melewati alur perjalanan yang selalu menjadi ketakutan terbesar baginya. Kata orang usaha tidak menghianati hasil, Apakah hal ini juga berlaku bagi m...