Chapter 5

259 18 0
                                    


CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA

Dislaimer

Naruto : Masashi Kishimoto

Oshi no Ko : Aka Akasaka

Warning : Alternate Reality

--o0o--

"Mama! Papa! Kemana? kenapa Mama dan Papa tidak ada di sini?!" Ruby menangis di lantai dan merengek.

Aqua menghela nafas lelah melihat kelakuan saudara kembarnya yang tantrum.

"Hari syuting ku dan Ai berbeda, ayah juga tidak bisa datang" Aqua mencoba membuat adiknya mengerti.

"aku pengen pulang! papa sudah menjanjikanku coklat dan boneka!" Ruby tetap menangis keras, dia menggerakkan tangan dan kakinya dengan agresif. "aku ingin pulang!" Ruby berteriak dengan keras.

"apa dia tidak malu sudah umur begitu?" Aqua menyerah untuk membujuk saudara kembarnya.

-0-

"yah, anakku memang hebat" Naruto mengacak rambut Aqua dengan hati senang. Senyumannya tidak menghilang dari bibirnya. "yah, anak-anakku memang jenius, bakat mereka pasti dari gen ku"

Naruto tersenyum puas, dia dan keluarga kecilnya menonton film bersama, ini adalah film Ai yang dia dapatkan dari negosiasi Aqua dengan sutradara yang telah merekrut Ai sebelumnya.

Namun sepanjang film berjalan, Naruto hanya fokus pada Aqua. Ai mendapatkan bagiannya lebih banyak, tapi Naruto seperti punya fokusnya sendiri.

Ai cemberut.

"dia anakku juga, gen Aqua pasti menurun dariku" Ai tidak mau kalah.

Naruto tersenyum mengejek padanya.

"seolah-olah... Aqua itu lebih mirip denganku, aku ayahnya tentu saja dia mirip denganku" Naruto menepuk dadanya dengan penuh kemenangan.

"tidak! aku ibunya, tentu saja gennya berasal dariku, aku lebih mirip dengannya"

"hey, perhatikan bicaramu nyonya, Aqua dan Ruby anakku, mereka berasal dariku"

"apa kamu bersamanya setiap hari? aku ibunya, mereka lebih memilihku"

Keduanya saling mengklaim bahwa si kembar adalah milik masing-masing.

Sementara ayah dan ibunya berdebat tentang siapa mereka kuasai. Aqua dan Ruby menatapnya dengan lelah.

"aku bertanya-tanya bagaimana mereka bisa berakhir menjadi pasangan" Aqua berkeringat jatuh memandangi kedua orang tuanya.

Berbeda dengan Aqua, Ruby terlarut dalam kesenangan.

"ini pasti takdir, mama dan papa adalah orang hebat, dan aku yang akan menjadi orang hebat selanjutnya di keluarga ini"

Aqua tidak bisa untuk tidak menghela nafas sekali lagi, dia melupakan adiknya yang memiliki pikiran pendek tentang orang tua mereka. Sanjungannya cukup membuat tenggelam dalam pikirannya sendiri.

.

.

-o0o-

.

.

"papa... apa papa menginap lagi?" Ruby dengan wajah mengantuk, bertanya pada ayahnya. dia meringkuk dalam pelukannya.

Undertake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang