Malik x Azre | Drug💊

3.9K 144 15
                                    

⚠Harsh-word.

Untuk sepasang partner kamar seperti mereka, Malik dan Azre tidak memiliki hubungan lebih dari hanya teman. Tapi itu tidak memastikan bahwa mereka tidak memiliki perasaan satu sama lain. Dan juga itu tidak memastikan bahwa mereka tidak pernah melakukan hal nakal apapun.

"Azre~" Nadanya tinggi dan bergelombang seolah tengah merencanakan sesuatu. "Tadi gue kan ke supermarket tuh, ada ketemu vitamin," Si rambut hitam menunjukkan telapak tangannya dimana ada sebuah pil kecil tergeletak disana. "Mau coba?"

Si rambut biru itu menyertit, dia tentu curiga. Orang bodoh mana yang tidak curiga, "Vitamin? Lucu sekali, karena lu bahkan ngasi pil gitu doang bukannya nunjukin bungkusannya- maksud gua, bisa aja itu pil sebenarnya racun atau bahkan abis lu celupin dari toilet." Si rambut biru memutar matanya setelah menggerutu.

Manik merah malik terlihat saat dia membuka mata dari senyumannya, dia menatap mata biru temannya. Menghela nafas kecil, dia menggenggam pil itu dan membawanya pergi dari pandangan Azre. "Yah, okelah okelah, gue sih ga maksa." Katanya, berpura-pura kalah.

"Emang itu vitamin apaan sih?" Tanya Azre bingung, menatapi kepalan tangan malik.

Malik menoleh, bersenandung kecil memikirkan jawaban. Dia menyeringai, Azre ternyata masih penasaran dengan pil itu. "Karena lu kan sering banget begadang kek orang insomnia, ini pil bisa bantu lu ngebetulin waktu tidur, Zre." Dia menjelaskan tanpa ragu. Menjepit pil itu di antara jempol dan telunjuk kemudian kembali menunjukkannya ke hadapan Azre.

Mendengar itu pupil Azre melebar saat ia merasa excited di hatinya, Azre selalu mau mengatur waktu tidur yang baik sejak lama, tapi dia tidak pernah mengatakan nya pada siapapun. Bagaimana Malik bisa tau? Itu bukan masalah sekarang, Azre tanpa keraguan yang tersisa memberikan telapak tangannya.

Malik terkejut sepersekian detik pada awalnya, sebelum memberikan pil itu ke telapak tangan Azre dnegan seringai kecil. Melihat mata biru Azre yang berkilau melihat pil itu seolah pil itu adalah emas berharga.

Azre membuka mulutnya sebelum menampolkan telapak tangan nya yang ada pil ke mulutnya yang terbuka. Pil itu terbang ke mulutnya, masuk ke tenggorokannya dan ia telan dengan mudah. Senyuman si rambut hitam melebar dan berubah genre menjadi seringai, seringai seram kala melihat jakun Azre bergerak saat ia benar-benar menelan pil itu.

Azre bernafas lega setelah pil nya berhasil ia telan, kemudian dia berjalan ke arah dapur, mengambil segelas air untuk ia teguk beberapa tegukan. Desahan lega keluar dari mulut mungilnya saat air membasahi tenggorokan.

Malik berjalan ke pintu apartement mereka, mengunci pintunya. Dia mencondongkan tubuhnya hingga terlihat dari area dapur, "Zre, gue di kasur kalau butuh apa-apa datang aja," Kata Malik, tersenyum halus ke arah Azre yang segera memberikan anggukan.

Azre duduk di meja makan, mengeluarkan ponselnya dan membuka media sosial selagi tangan satunya yang bebas mengambil beberapa camilan dari mangkuk didepannya.

Ini jam 9 malam, Azre biasanya jam segini makan camilan di dapur sambil mantengin sosial media, dan sekitar jam 11 sampai malam, dia akan main game di PC nya. Mungkin Valorant? Mungkin Minecraft? Dan kemudian dia akan selesai di sekitar jam 7 atau 8 pagi, Dan biasanya tertidur diantara jam-jam itu.

Tidak memberi perhatian kepada apa yang diambil, jari Azre terus bergerak mengscroll layar ponselnya, mata birunya bergerak naik Dan turun saat melihat layar yang menampilkan video-video random. Tangannya yang satunya bergerak mengambil sebungkus snack, membukanya bahkan dnegan satu tangan. Jari-jari putihnya bergerak memasuki bungkus snack yang robek mengambil isinya Dan menggigit dan mengunyah isian snack yang crunchy Dan tipis itu.

Zre♡ - AllxAzre [OneShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang