1. Kencan Pertama

218 15 1
                                    

 Sejak satu jam lalu Cinta masih saja sibuk memilih baju mana yang akan dipakainya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak satu jam lalu Cinta masih saja sibuk memilih baju mana yang akan dipakainya nanti. Bukan hanya itu, Cinta juga bingung memilih mana sepatu dan tas yang cocok. Acara malam nanti sangat spesial, karena akan menjadi kencan pertamanya. Ya, kencan pertama karena ini pertama kalinya gadis berkacamata itu memiliki kekasih.

Pilihan Cinta jatuh pada straight jeans, kaos putih, dan cardi rajut pink. Cinta merias tipis wajahnya, menyisir rambut dengan hati-hati lalu mengikatnya ke belakang, kemudian menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Cinta tak bisa berhenti tersenyum membayangkan akan bertemu dengan pujaan hati beberapa menit lagi. Ia terlonjak kaget ketika ponselnya berdering.

"Halo, Kak?"

"Kamu udah siap?", tanya pria di seberang telepon.

"Udah," jawab Cinta sambil berjalan keluar kamar. "Kakak di mana?"

"Depan rumah kamu."

"De_depan rumah?" tanya Cinta yang sedikit terkejut. "Tadi aku kan bilang nunggu di perempatan depan aja."

"Yah, udah terlanjur. Lagian aku kan mau ijin sama Ayah kamu. Kamu udah ijin?"

"I-ijin?" tanya Cinta terbata.

"Iya. Masa mau ngajak jalan anak gadis nggak ijin dulu sama ayahnya?"

"Ayah nggak di rumah, Kak," jawabnya cepat.

Cinta terburu menuruni anak tangga, tangannya bahkan sudah terulur bersiap memegang gagang pintu padahal pintu masih jauh. Begitu membuka pintu, Cinta melihat seorang pria berambut blonde dengan sepeda motor hitam di depan gerbang. Ia tersenyum, tanpa disadari pipinya bersemu merah.

"Hai," sapa pria itu ketika Cinta mendekat.

"Hai," balas Cinta sambil menyisipkan helaian rambut ke belakang telinga.

Berangkatlah kedua muda mudi yang sedang kasmaran itu menembus sejuknya angin malam.

"Pegangan," ucap pria itu sambil menempatkan tangan Cinta di pinggangnya.

Awalnya Cinta ragu-ragu berpegangan, tapi sang pujaan hati malah memasukkan telapak tangannya ke saku jaket, membuat Cinta terkejut. Ini pertama kalinya Cinta berada begitu dekat dengan pria, benar-benar hal baru untuknya. Selama perjalanan keduanya saling diam, merasakan degup jantung masing-masing dengan senyum mengembang.

Mereka sampai ditempat tujuan, yaitu sebuah pasar malam yang tidak jauh dari komplek perumahan tempat tinggal Cinta. Begitu masuk, pandangan keduanya langsung tertuju pada wahana bianglala. Sepasang kekasih itu pun mencoba wahana itu. Duduk berdua, saling berhadapan, saling curi pandang, kemudian sama-sama tersenyum.

Mereka mencoba beberapa wahana, lalu mengambil foto bersama di photobooth. Terakhir, mereka bermain lempar panah, hingga Cinta terduduk di sebuah bangku karena lelah. Pandangan Cinta tertuju pada boneka beruang kecil yang didapat dari permainan lempar panah tadi.

AKSA dan CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang