7

5 0 0
                                    

Di belakang dapur terdapat banyak meja makan yang digunakan untuk meja makan seluruh pekerja di istana ini. Ailis diajak berkeliling istana. Sekitar 2 jam dia berkeliling, akhirnya selesai juga. Kini Ailis beristirahat di kamarnya.

Hari ini , hari pertama Ailis menjadi pelayan istana. Setelah Ailis berpakaian seragam rapi, Ailis mulai melakukan pekerjaannya dengan dipantau bibi kepala. Hari semakin sore , pekerjanya telah selesai. Bibi kepala yang melihat kerja Ailis yang sangat baik pun memujinya. Ailis tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.

Sudah satu minggu Ailis menjadi seorang pelayan. Dia sangat rajin , bahkan ketika pekerjaanya telah selesai dia akan membantu temannya menyelesaikan pekerjaanya. Karena kerajinannya , Ailis sudah dipercayakan mebersihkan kamar Raja Sean yang berada di lantai dua. Bibi kepala memberitahu apa saja yang tidak boleh dilakukan di kamar Raja Sean. Ailis akan membersihkan kamar ketika tuannya telah pergi meninggalkan kamarnya dan sore hari sebelum tuannya memasuki kamar. Itu pekerjaan yang mudah baginya.

Seperti saat ini , ia telah menata kasur dan menyapunya. Kamarnya begitu luas dan elegan. Dinding yang berwarna abu-abu membawa kesan dingin , sederhana namun mewah. Ailis mengagumi selera tuannya itu.

Setelah selesai membersihkan kamar , Ailis pergi membawa baju kotor tuannya ke bagian cuci baju. Ia meletekannya kemudian pekerja dibagian sana mulai mencucinya.

Hari semakin sore , kini Ailis tengah menyapu kamar tuannya. Setelah ia rasa sudah bersih, Ailis pindah mengelap kaca . Ketika sedang melakukan pekerjaanya itu, ia mendegar pintu kamar yang di
buka. Ailis panik lalu bersembunyi di balik tirai jendela. Ia dapat melihat tuannya yang berjalan menuju kasur. Ailis terkejut saat melihat Sean yang hendak membuka baju, langsung saja Ailis teriak kencang.

Sean yang mendengar suara di kamarnya pun terkejut. Ia membalikkan badan dan melihat seorang gadis yang berteriak tadi. Langsung saja Sean menghampiri gadis tersebut dan mencekal tangannya.

"Siapa kamu?! Berani-beraninya memasuki kamarku!" Ailis yang mendengar bentakan itu menunduk takut .
" S-saya pelayan baru disini tuan. Maaf mengagetkan tuan , saya sedang membersihkan kamar tuan.”
"Cepat keluar!" usir Sean tak suka.

Ailis yang mendengar itu pergi dengan tergesa-gesa. Setelah menutup pintu , Ailis menghela nafas lega. Ia langsung saja pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu memakan makan malamnya.Setelah kejadian itu Ailis membersihkan kamar tuannya
lebih cepat agar tidak bertemu kembali dengan Sean yang menyeramkan itu.

Satu bulan setelahnya , bibi kepala mengambil libur selama tiga hari. Ailis pun mendapat tugas dari bibi kepala agar menggantikannya ketika raja butuh sesuatu. Sebenarnya Ailis ingin
menolaknya, namun saat melihat tatapan berharap bibi kepala , Ailis menjadi tak tega menolaknya.

Saat Ailis sedang berada di dapur, Ailis yang merasa ada seseoarang yang mendekatinya menolehkan kepalanya. Ia bisa melihat Lexe yang merupakan wakil Raja Sean datang menghampirinya. "Kamu yang menggantikan bibi kepala , kan? Buatkan kopi untuk raja. Sudah tau takarannya?"
"Benar tuan. Bibi kepala sudah menuliskan takarannya , akan
saya buatkan."

Lexe mengganguk lalu pergi. Ailis memasukan takarannya dengan penuh perhitungan , ia tidak mau mendapatkan kemarahan dari si Sean Dawson itu. Ia mengetuk pintu kemudian masuk mengantarkan kopi ke kamar Sean. Sean yang melihat Ailis masuk membawa kopi untuknya pun bertanya.
"Kamu? Hmm, taruh kopinya
disana." Ailis langsung saja menaruh kopi ke tempat yang Sean tunjuk.
Setelah itu menunduk sopan dan kembali pergi.

AILISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang